Setiap karyawan pasti memiliki gambarannya tersendiri akan kantor ideal mereka, tapi seperti apakah gambaran kantor ideal menurut sisi desain dan sisi pengetahuan umumnya? Ternyata kantor yang ideal tidak harus semewah yang dibayangkan, mereka dapat dengan sederhana didesain dan diciptakan di lingkungan kerja umumnya.
Semua deskripsi akan kantor ideal menurut desain dan pengetahuan ini didasarkan dari 2 infografik yang berasal dari huffingtonpost dan thegrindstone. Penjelasan dalam bentuk gambar dapat langsung dilihat di kedua website ini.
Kantor hanyalah sebuah tempat untuk bekerja dan bukan rumah, lalu apa alasannya mengapa sebuah kantor harus dapat disebut kantor yang ideal bagi para pekerjanya? Alasannya adalah karena ini memang sangat penting. Statistik menunjukkan bahwa 1 dari 3 pekerja setuju untuk menerima atau keluar dari pekerjaan mereka setelah melihat kondisi lingkungan kerja kantor terkait. 80% pekerja menganggap bahwa kondisi sebuah kantor menentukan juga penilaian mereka atas atasan mereka.
Di sisi lain, dari sebuah kantor yang ideal statistik menunjukkan bahwa 59% atasan setuju bahwa hal itu memang meningkatkan produktivitas bisnis mereka.
Salah satu faktor terpenting dan paling utama dari sebuah kantor adalah bagaimana penerangan atau pencahayaan di kantor tersebut. Tidak hanya membantu dari seseorang dalam melihat pekerjaan mereka, tapi juga meningkatkan produktivitas mereka. Inilah penerangan ideal dalam sebuah kantor ideal.
Berdasarkan sebuah studi Universitas Northwestern di tahun 2013, pekerja yang mendapatkan penerangan alami dari jendela di kantor mereka akan lebih memiliki tidur berkualitas di malam hari dibandingkan yang tidak. Tidak hanya itu saja, cahaya atau penerangan alami juga akan membantu meringankan stress dan rasa lelah.
Dalam artikel Tingkatkan Kreativitas dengan Membuat Ruangan Agak Lebih Gelap, kita telah membahas bagaimana sebuah sebuah ruangan dengan penerangan yang agak gelap dapat membantu seseorang menjadi lebih kreatif namun pastikan bahwa cahaya tetap memadai untuk bekerja.
Sekarang ini, kebanyakan kantor mulai menerapkan ruang kerja yang bertipekan open-office atau kantor terbuka dimana setiap ruang kerja sama sekali tidak memiliki halangan. Berbeda halnya dari ruang kerja yang bertipekan cubicle atau berbilik dimana setiap ruang kerja akan berada dalam bilik mereka sendiri. Lalu ruang kerja seperti apakah yang paling ideal?
Ternyata ruang kerja yang bertipekan open-office bukanlah ruang kerja terbaik yang dapat diciptakan dalam sebuah kantor. Ruang kerja seperti ini malah akan membuat produktivitas menurun karena suara-suara sekitar akan mengganggu konsentrasi si pekerja. Oleh karena itulah sebuah kantor yang ideal harus memiliki penghalang yang menyerupai kantor berbilik untuk membuat seseorang lebih dapat terfokus akan pekerjaannya.
Sebuah studi Inggris di tahun 2010 menunjukkan bahwa pekerja yang memiliki ruang kerja tersendiri dan dapat mengotak-atik ruang kerja mereka sesuka hati, seperti meletakkan gambar atau meletakkan tanaman, memiliki tingkat produktivitas yang lebih baik hingga 32% dibandingkan yang tidak. Yang dimaksud ruang kerja tersendiri di sini dapat diterapkan dengan konsep ruang kerja berbilik.
Walaupun ruang kerja yang bertipekan open-office memiliki kekurangannya tersendiri, namun ruang kerja berbilik juga memiliki kekurangan mereka sendiri. Oleh karena itu sebuah kantor yang ideal harus mempertimbangkan karyawannya untuk memilih ruang kerja seperti apa yang mereka inginkan. Menerapkan 1 solusi ke semua orang adalah salah satu kesalahan terbesar, setiap orang memiliki kebiasaan mereka sendiri.
Hindari temperatur ruangan yang terlalu dingin atau juga terlalu panas. Bahkan sebuah studi menunjukkan bahwa temperatur terbaik untuk bekerja adalah saat temperatur ruangan berada di 22oC. Solusi ideal lainnya adalah dimana si pekerja dapat mengatur temperatur ruangan mereka sendiri, jika ini bukanlah alternatif yang dapat diterapkan maka seorang pekerja dapat mempertimbangkan membawa jaket atau sweater untuk mengakali hal ini.
Posisi kursi yang terlalu pendek atau terlalu tinggi dapat menyebabkan tekanan tertentu terhadap si pekerja, sama halnya juga dengan penempatan monitor yang tidak pas. Oleh karena itu kursi yang tingginya dapat diatur dan pas jadi senderan pinggang ke punggung adalah kursi yang paling ideal. Sedangkan untuk monitor, posisikan monitor sekitar 18-28 inci dari mata dan pas dengan mata, pengukuran juga dapat disamakan dengan panjang 1 lengan.
Dalam bekerja, setiap orang membutuhkan motivasi dan mood tersendiri untuk mendapatkan produktivitas tertinggi. Kantor yang sama sekali tidak memiliki dekorasi tentu sama sekali tidak akan membantu pekerjanya, berikut ini adalah dekorasi-dekorasi yang baiknya dalam sebuah kantor ideal.
Beberapa tumbuhan hijau dalam sebuah kantor akan dapat meningkatkan mood atau kebahagiaan pekerjanya. Riset menunjukkan 450 pekerja menemukan bahwa kantor dengan tumbuhan hijau dan juga jendela akan membuat mereka mearasa lebih baik dalam bekerja. Alternatif lain tentunya adalah si pekerja membawa tumbuhan hijau kecil untuk dekorasi di meja mereka.
Berdasarkan psikolog warna Angela Wright, warna dalam sebuah lingkungan akan sangat berpengaruh terhadap kondisi mental orang-orang di dalamnya. Oleh karena itu kita pasti pernah mendengar bahwa setiap warna dapat memberikan perasaan tersendiri, seperti contohnya biru sebagai rangsangan intelektual, kuning untuk kreativitas, merah untuk kondisi fisik, dan hijau untuk rasa tenang serta keseimbangan.
Efek dari diletakkannya karya seni di kantor memang belum dilakukan penelitian secara mendalam. Namun di rumah sakit hal itu cukup berpengaruh untuk menenangkan pasien dan membantu penyembuhan, seperti contohnya gambar alam atau gambar-gambar serupa.