Menghilangnya nyawa orang bukanlah hal yang diperbolehkan oleh hukum. Pembunuhnya pasti akan mendapatkan hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku. Sadis adalah kata yang pasti akan disematkan pada pelaku pembunuhan. Tapi. apa yang akan mau kalian katakan kalau si pembunuh tidak hanya membunuh korbannya tapi juga memakan bagian tubuh dari korban yang telah ia bunuh? Bukan cuma sadis tapi julukannya akan ditambah dengan kanibal. Mungkin juga si pembunuh memiliki gangguan mental, siapa yang tahu. Untuk kalian yang bagaimana kisah para pembunuh yang memakan bagian tubuh dari korbannya, simak kisahnya berikut ini.
Sebuah nama yang melegenda, tapi bukan melegenda karena dia melakukan penemuan penting dalam ilmu pengetahuan tapi melegenda karena aksi sadisnya yang tidak hanya membunuh tapi juga memakan mayat dari korbannya. Sang legenda tersebut adalah Ed Gein, pembunuh sadis asal Wisconsin yang dijuluki The Butcher of Plainfield atau Plainfield Ghoul.
Ed Gein setelah ditangkap oleh pihak berwenang, ia mengaku bahwa ia telah membunuh 2 orang. Namun polisi menyatakan bahwa korban Ed Gein hanya satu orang. Namun, banyak orang yang mencurigai korban lain Ed Gein itu tidak berhasil diketahui karena dimakan oleh Ed. Karena kecurigaan yang besar inilah yang membuat Ed Gein namanya masuk dalam daftar.
Tidak ada yang menyangka bahwa Ed yang tua, tenang, dan terlihat baik ini bisa melakukan kegilaan tersebut. Ed tinggal di sebuah peternakan dan diketahui memiliki masalah serius dengan ibunya. Masalah ini yang membuat Ed membenci wanita. Mungkin istilah yang tepat untuk diberikan pada Ed adalah misogynist.
Karena sifat benci perempuan ini yang membuat Ed dengan tega membunuh 2 orang perempuan. Setelah dibunuh, Ed mengambil kulitnya dan menggunakannya sebagai topeng. Dia memotong-motong bagian tubuh mayat korbannya dan memajangnya di rumahnya sebagai dekorasi. Ketika polisi menggeledah rumah Ed, polisi melihat pemandangan yang mengerikan tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa bagian tubuh yang dipotong-potong dan dijadikan hiasan oleh Ed adalah tubuh dari seorang perempuan bernama Bernice Worden. Kejahatan lain yang dilakukan Ed, ia terbukti merampok kuburan dan mengambil beberapa bagiab tubuh dari mayat yang ia gali. Ed pun dimasukan ke rumah sakit jiwa dimana ia sakit karena kanker dan meninggal di sana.
Ada satu pria dari Kittery, United States yang mendapat julukan sebagai Genesee River Killer. Pria tersebut bernama Arthur John Shawcross. Dia adalah pembunuh berdarah dingin dari Rochester yang sangat terkenal. Aksi sadisnya dilakukan pada antara tahun 1972 sampai 1989. Total orang yang ia habisi tidak tanggung-tanggung, 14 orang.
Aksi kejam Arthur yang pertama dilakukan terhadap 2 anak kecil dari New York state. Di tahun 1990, dia didakwa telah membunuh sebanyak 10 orang pekerja sex komersil. Setelah membunuh korbannya, Arthur memutilasi tubuhnya dan memakannya. Banyak orang yang mengklain bahwa Arthur adalah kanibal pertama di era Perang Vietnam.
Aksi jahatnya membuat Arthur mendapat kesempat untuk diinterview oleh sejumlah orang. Arthur menjelaskan secara terbuka mengenai aksi kejamnya. Sembari ia bercerita, tak jarang ia tertawa dan menunjukan bahwa betapa senangnya ia ketika membunuh, memutilasi, dan memakan mayat korbannya. Tak ada rasa bersalah yang ditunjukan dari wajah Arthur. Ia pun dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa adanya pembebasan bersayarat. Ia meninggal di dalam penjara pada tahun 2008.
Bukan hidup yang indah jika kalian hidup sebagai perempuan atau anak-anak, tinggal di Ukraina di tahun 1970an, dan kenal dengan pria yang bernama Andre Chikatilo. Pria asal Ukraina ini adalah pembunuh berantai yang dikenal dengan banyak sebutan antara lain, The Butcher of Rostov, The Rostov Ripper, dan The Red Ripper. Julukan ini didapat oleh Andrei karena dia seorang pemerkosa, pembunuh, mutilasi, dan kanibal.
Antara tahun 1978 sampai 1990, sebanyak 52 perempuan dan anak-anak yang telah menjadi korban Andrei. Korban pertama dari Andrei Chikatilo adalah seorang anak perempuan berusia 9 tahun bernama Lena Zakotnova. Ia membunuh Lena pada tahun 1978 dan sejak itulah teror dari Andrei dimulai. Korban-korban dari Andrei tidak hanya dari Ukraina saja tapi ia mencari korban di beberapa negara pecahan USSR atau Uni Soviet.
Motif Andrei membunuh korbannya adalah untuk memuaskan nafsu sexualnya. Kehidupan rumah tangga yang tidak harmonis dengan istrinya membuat Andrei mencari kepuasan dari wanita lain. Dari memerkosa dan menyiksa korbannya, Andrei mendapatkan kenikmatan yang selama ini ia cari. Ketika di pengadilan, Andrei mengaku bahwa ia telah membunuh sebanyak 56 orang. Ia pun juga mengaku sebagai kanibal.
Salah satu korban dari Andrei bernama Larisa Tkachenko, pernah melakukan perlawanan. Andrei sempat bekelahi dengan Larisa sebelum mencekiknya sampai tewas. Ia memperkosa Larisa saat kondisinya sudah mati dan menggigit salah satu putingnya dan memakannya. Beberapa korban Andrei lainnya didapati hilang rahim dan juga puting payudaranya. Andrei bahkan menggigit lidah korbannya sampai putus.
Andrei Chikatilo dieksekusi pada 16 Februari 1994. Dia dieksekusi dengan cara ditembak tepat di belakang telinga sebelah kanan. Hanya butuh satu kali tembakan untuk bisa membunuh Andrei.
Sudah cukup banyak orang yang menganggap bahwa orang yang jago dalam bidang komputer sebagai orang yang aneh. Kehadiran Armin Meiwes tidak hanya mempertegas predikat aneh tapi membuatnya meningkat ke level yang lebih tinggi. Ia adalah ex mekanik komputer yang juga dikenal sebagai pembunuh dan kanibal terkenal asal Jerman.
Ia terbukti bersalah karena membunuh seorang pria pada tahun 2001. Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Armin Meiwes terbilang cukup unik. Pria yang menjadi korban Armin bernama Bernd-Juergen Brandes yang berprofesi sebagai IT manager. Brandes memposting sebuah iklan di internet bahwa ia mencari orang yang bisa membunuhnya tanpa meninggalkan jejak.
Iklan tersebut direspon oleh Armin. Brandes lalu pergi ke kota Rotenburg menggunakan kereta api pada Maret 2001. Armin merekam aksinya tersebut dengan persetujuan Brandes. Armin memotong penis Brandes dengan menggunakan pisau dan memasak penis tersebut untuk dimakan berdua. Karena mengalami pendarahan yang sangat parah membuat Brandes pingsan.
Saat kamera masih merekam, Armin memposisikan tubuh Brandes di sebuah kursi dan menciumnya. Setelah itu Armin menghujamkan pisau ke tenggorokan Brandes sampai tewas. Brandes yang sudah tewas, tubuhnya digantug oleh Armin di sebuah pengait daging. Armin membekukan 30 kg daging Brandes dalam parsel dan memakannya dengan kubis dan kentang.
Di sebuah interview, Armin menceritakan secara detail apa yang ia lakukan dengan daging tersebut. Ia menyajikan daging dari tubuh Brandes di sebuah meja yang sudah ia dekor dengan lilin seakan-akan ia akan melakukan hidangan makan malam mewah bersama seorang wanita. Dijelaskan juga oleh Armin bagaimana rasa dari daging Brandes. Daging Brandes terasa sangat aneh. Rasanya mirip seperti daging babi tapi sedikit lebih keras.
Armin Meiwes ditahan pada Desember 2002. Di Januari 2004, Armin didakwa atas pembunuhan dan dihukum penjara 8 tahun 6 bulan. Pada Mei 2006, Armin mengajukan banding. Hasil banding ini malah membuat Armin dijatuhi huluman penjara seumur hidup.
Jangan menganggap sepele penyakit kejiwaan yang dinamakan scizophrenia. scizophrenia adalah gangguan mental berat yang dapat mempengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi penderitanya. Orang yang mengalami scizophrenia bisa mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.
Salah satu contoh kasus scizophrenia yang mengerikan dialami oleh Peter Bryan. Dia merupakan serial killer atau pembunuh berdarah dingin yang berasal dari Inggris. Aksi membunuhnya dia lakukan dalam rentang waktu 1993 sampai 2004. Dalam rentang waktu tersebut, ia terbukti bersalah membunuh 2 orang.
Korban pertamanya bernama Nisha Sheth. Nisha Sheth adalah seorang perempuan muda yang bekerja sebagai penjaga toko. Peter menghabisi nyawa Nisha dengan cara memukulnya samai mati menggunakan palu. Kejadian sadis ini terjadi pada tahun 1993. Karena ketidak warasannya, Peter lalu dikirim ke rumah sakit jiwa Bradmoor Hospital.
Setelah menjalani perawatan selama beberapa tahun, Peter diizinkan keluar dengan sejumlah syarat dan mendapat pengawasan. Bukannya sembuh dan berubah, Peter malah kembali membunuh orang. Kali ini yang menjadi korbannya adalah temannya sendiri yang bernama Brian Cherry. Peter membunuh Brian dengan cara yang sama saat membunuh Nisha yakni dipukul sampai mati mengunakan palu.
Polisi yang menghampiri tempat Peter, menemukannya sedang memasak otak Brian. Dia memasak otak temannya sendiri dengan butter dan memakannya, begitulah pengakuan dari Brian. Ditambahkan lagi, Peter mengatakan bahwa otak manusia ternyata memiliki rasa yang lezat.
Dari kasus Robert Maudsley dapat kita pelajari bahwa dimasukan ke dalam rumah sakit jiwa dan penjara belum tentu bisa membuat seseorang berubah menjadi individu yang lebih baik. Pria dengan nama lengkap Robert John Maudsley adalah seorang serial killer asal Inggris yang terbukti membunuh 4 orang. Salah satu korban dibunuh ketika ia berada di rumah sakit jiwa dan 2 orang dibunuh saat ia berada dalam penjara.
Karena aksi kejamnya, Robert Maudsley dimasukan dalam sel isolasi selama lebih dari 25 tahun. Selnya tersebut mirip seperti sel yang ada di film Silence of the Lambs. Aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Robert kebanyakan ditujukan pada mereka para pedophile. Kenapa menargetkan pedohphile? Pada saat masih kecil, Robert pernah diculik oleh seorang pria yang ternyata pedophile. Ia ditunjukan rekaman video pemerkosaan dan abuse dari para korban si pedophile.
Robert melawan balik dengan cara mencekik pedophile tersebut sampai tewas. Ketika di dalam penjara, Robert dijuluki Hannibal the Cannibal. Ia membunuh 2 narapidana dan diduga memakan otak salah satu korbannya dengan menggunakan sendok. Kemudian, Robert dimasukan dalam sel khusus dan terisolasi dari narapidana lain. Ia mendapat gelar Britain's Most Dangerous Prisoner.
Ada satu sosok mengerikan yang berasal dari Slavia yang sering digunakan untuk menakuti anak-anak. Sosok mengerikan itu dinamakan Baba Yaga. Baba Yaga akan terbang, menculik anak kecil, dan memakannya. Nama Baba Yaga juga yang diberikan untuk seorang wanita tua bernama Tamara Mitrofanovna Samsonova. Dia adalah pembunuh berantai sadis dari Rusia.
Jangan mengira karena dia perempuan dan tua jadi tidak bisa melakukan hal mengerikan. Pada tahun 2015 dan usianya 68 tahun, Tamawa ditangkap dengan dakwaan telah membunuh temannya sendiri bernama Valentina Ulanova yang berumur 79 tahun. Buktinya adalah sebuah rekaman cctv yang memperlihatkan Tamara membawa kantung plastik hitam berisi bagian tubuh Valentina yang telah dimutilasi. Polisi menemukan potongan tubuh Valentina yang dibuang di sebuah sungai.
Setelah melakukan investigasi, diketahui bahwa Tamara telah menghabisi nyawa 11 orang. Sepertinya Andrei Chikatilo sedikit banyak memberikan pengaruh besar terhadap aksi Tamara. Tamara tidak hanya membunuh teman lamanya tapi juga suaminya. Ditambah lagi dengan orang-orang yang memiliki relasi dengannya. Dari sekian banyak orang yang menjadi korbannya, ada satu korban Tamara yang ia mutilasi dalam kondisi masih hidup. Tamara menuliskan aksi pembunuhannya secara detail di dalam diarynya.
Tamara dinyatakan mengalami masalah mental dan menderita paraoid schizophrenia. Ia dikirim ke rumah sakit jiwa dan menjalani hukumannya di sana.
Pembunuh berantai, child molester, necrophile, dan kanibal, lengkap sudah kegilaan yang ada pada Joachim Kroll. Memiliki nama panjang Joachim Georg Kroll, dia dikenal sebagai serial killer sadir yang berasal dari Jerman. Dari mulutnya sendiri ia mengaku telah membunuh sebanyak 14 orang, tapi yang benar-benar terbukti adalah 8.
Di tahun 1955 sampai penangkapannya di 3 Juli 1976, Joachim Kroll terbukti telah menghabisi sebanyak 8 perempuan yang berasal dari Ruhr metropolitan region. Karena sering beraksi di area Ruhr, Joachim Kroll mendapat julukan Ruhr Hunter, The Duisburg Man-Eater, dan The Ruhr Cannibal.
Pembunuhan pertama dilakukan pada tahun 1955 dimana Kroll menusuk dan menewaskan seorang perempuan asal Jerman berusia 19 tahun. Setelah membunuhnya, Joachim memutilasi tubuhnya. Semua korban Joachim pasti dimutilasi dan dimakan. Korban-korbannya ditelanjangi, diperkosa saat mati, dan beberapa dagingnya hilang dipotong untuk dimakan.
Joachim mengaku bahwa melakukan aksi kanibalisme karena ia tidak punya cukup uang untuk beli makanan. Kenapa yang diincar adalah mereka yang masih muda dan anak-anak, itu karena daging yang masih muda terasa lebih enak. Karena memiliki IQ yang rendah membuat polisi dapat menemukan dan menangkap Joachim.
Ketika mendatangi rumah Joachim, polisi melihat potongan tangan yang tengah dimasak di dalam air mendidih. Kenapa polisi butuh waktu yang cukup lama untuk menangkap Joachim, itu dikarenakan polisi mencurigai bahwa aksi pembunuhan kejam ini dilakukan oleh orang yang sangat pintar. Joachim dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Ia menghembuskan nafas terakhir di dalam penjara Rheinbach pada tahun 1991 karena serangan jantung.
Jika ada pembunuh sadis yang sangat ditakuti oleh banyak orang, sudah pasti itu adalah Albert Fish. Dia bukan cuma ditakuti sebagai pembunuh berdarah dingin, Albert Fish juga memperkosa, melecehkan, dan kanibal. Kebanyakan korbannya adalah anak-anak kecil. Oleh karenanya, Albert Fish mendapat julukan The Gray Man, The Werewolf of Wysteria, The Brooklyn Vampire, The Moon Maniac, dan The Boogey Man.
Anak malang yang menjadi salah satu korban dari Albert Fish bernama Grace Budd. Albert Fish sebenarnya mengincar kakak dari Grace yang bernama Edward Budd yang berusia 18 tahun. Namun, Grace dianggapnya lebih menarik untuk dihabisi dan disantap. Cara yang digunakan Albert Fish untuk bisa mendapatkan Grace terbilang cukup pintar. Albert mengarang skenario ke orang tua Grace bahwa ada pesta yang dihadiri oleh keponakannya dan mengundang Grace. Izin pun akhirnya diberikan orang tua Grace.
Pada tanggal 3 Juni 1928, Albert membawa Grace ke rumah kosong di Westchester. Di sanalah Albert mencekik Grace sampai tewas. Setelah tewas, Albert memotong tubuh Grace kecil-kecil untuk kemudian dimasak dan dimakan. Albert memakan tubuh Grace per bagian, setiap hari, dalam waktu 9 hari. Setelah 9 hari, barulah seluruh tubuh Grace habis dimakan oleh Albert.
Albert fish kemudian ditangkap oleh polisi dan dijatuhi hukuman mati. Ia dieksekusi mati dengan cara duduk di kursi lisrik.
Hanya beberapa nama pembunuh sadis yang namanya bukan cuma dibicarakan oleh banyak orang tapi juga sampai diangkat ke layar lebar. Salah satu namanya adalah Jeffrey Dahmer. Entah sudah berapa film dan dokumentari yang menceritakan kisah mengerikan Jeffrey Dahmer. Dahmer adalah pria yang mendapat julukan The Milwaukee Cannibal atau Milwaukee Monster, seorang serial killer asal Amerika sekaligus sex offender dan kanibal.
Selama kurun waktu 1878 sampai 1991, Dahmer diklaim telah membunuh 17 orang. Yang menjadi korbannya adalah mereka para pria yang masih remaja dan anak-anak. Apa yang dilakukan Dahmer pada korban-korbannya benar termasuk sadis. Korbannya akan diminumkan obat hingga tak sadarkan diri, mencekik mereka sampai tewas, berhubungan sex dengan mayat, memutilasi, dan memakan korbannya.
Aksi kejamnya tercium oleh polisi dan polisi melakukan penangkapan terhadap Dahmer. Ketika memeriksa rumah Dahmer, polisi menemukan apartemennya berisikan banyak potongan tubuh dari korbannya, furniture yang terbuat dari tengkorak, foto korban dalam kondisi telanjang, dan beberapa bagian tubuh di lemari pendingin. Dengan barang bukti sebanyak itu, tidak ada alasan bagi Dahmer untuk menghindar.
Dahmer dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh hakim dan dimasukan ke dalam penjara. Dia ditemukan meninggal dunia karena dibunuh oleh narapidana lain yang bernama Christopher Scarver.