10 Pemain Sepakbola Terkenal Yang Lahir Dari Keluarga Miskin

Menjadi pemain sepakbola memang menarik, tergantung dimana kamu berlaga. Di Eropa, kamu bisa mewujudkan mimpi menjadi pemain sepakbola sekaligus merubah nasib. Jika kamu berlatih dengan keras, disiplin, memiliki attitude yang bagus, pasti bisa menjadi pemain sepakbola yang hebat. Semakin hebat seorang pemain, maka ia akan semakin terkenal, gaji yang bisa diterima juga akan semakin tinggi. Seorang pemain sepakbola profesional Eropa bisa mendapatkan gaji per pekan hingga ratusan juta atau miliar. Contoh pemainnya ada banyak, misalnya Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang digaji luar biasa mahal. Gaji mahal ini jelas bisa menyulap nasib orang yang awalnya miskin menjadi kaya raya. Makanya banyak orang yang miskin di negaranya, berusaha merubah nasib dengan menjadi pemain sepakbola. Penasaran dengan kisah mereka yang berhasil menjadi pemain sepakbola hebat, terkenal, dan kaya raya?

10. Sadio Mane

Menjadi pemain sepakbola dan dibayar mahal membuat banyak orang ingin menjadi pemain sepakbola. Ini adalah momen sekali seumur hidup, orang yang miskin bisa berubah nasibnya dalam sekejap ketika menjadi pemain sepakbola profesional. Sadio Mane, adalah salah satu contoh from zero to hero, pria asal Senegal ini berhasil mengubah hidupnya yang semula miskin menjadi kaya raya.

Mane lahir di keluarga tidak mampu di Senegal. Kesulitan ekonomi membuat Mane tidak bisa sekolah. Passionnya di sepakbola yang tinggi yang membuat Mane semangat untuk menjalani hidup. Ketika usianya 15 tahun, seorang scout asal Perancis melihat bahwa Mane adalah pemain yang berbakat. Makanya ia dibawa ke Metz dan bermain untuk Metz.

Perjalanan karirnya di dunia sepakbola terus menanjaka. Pernah bermain untuk Liverpool dan kini untuk Bayern Munich, Sadio Mane bukanlah anak miskin lagi. Dia sekarang memiliki banyak uang. Uang yang banyak tersebut ia gunakan untuk membantu keluarga dan orang-orang di negaranya yang masih berjuang untuk keluar dari kemiskinan. Dia kaya, tapi tidak sombong. Mane tetap tampil sederhana, berbeda dengan pemain sepakbola yang menghabiskan uang untuk membeli sport car. Mane memilih untuk hidup sederhana.

9. Neymar Jr.

Neymar Jr. bisa hidup mewah seperti sekarang bukan karena ia terlahir di keluarga miskin. Jika ia lahir di keluarga kaya, dia tidak akan bermain sebagai atlet sepakbola. Banyak dari pemain sepakbola profesional Brazil yang kalian kenal, lahir dari keluarga susah. Mereka berusaha mengubah nasib dengan menjadi pemain sepakbola. Ini juga yang dilakukan dengan Neymar Jr. 

Neymar Jr. sempat mengalami kecelakaan parah yang hampir merenggut nyawanya ketika baru beberapa bulan lahir. Tinggal bersama kakeknya, Neymar terpaksa berbagi kamar dengan orang tua dan saudaranya. Bukan sebuah kondisi yang layak jika kalian mau tahu. Bahkan untuk bermain sepakbola saja, Neymar sampai menggunakan temannya sebagai gawang dan dummy untuk latihan menggiring bola.

Ketika usia 13, Neymar dilirik oleh scout dari Real Madrid dan diterbangkan dari Brazil ke Spanyol. Tidak diterima, Neymar kembali Santos. Di tahun 2013 ia dibeli Barcelona dan menjadi pemain andalan di sana.

8. Angel Di Maria

Sukses Argentina dalam mengalahkan timnas Perancis dan memenangkan gelar World Cup 2022 tidak lepas dari peran Angel Di Maria. Pemain tinggi yang kini bermain di Juventus termasuk dalam salah satu pemain yang mencetak gol untuk membantu Argentina mengalahkan Perancis. Di lapangan, dia memiliki posisi sebagai wing kanan atau sayap kanan.

Melihat performa Angel Di Maria selama ia bermain, pernah bermain di beberapa club terkenal, tidak heran kalau Angel Di Maria memiliki pendapatan yang besar. Sebelum menjadi pemain sepakbola, hidup Di Maria sangatlah sulit. Lahir dan besar di kota Rosario, Di Maria memiliki orang tua yang bekerja di tambang batu bara. Karena miskin, keluarganya sulit makan dan membuat Di Maria kurus.

Di Maria memulai karir sepakbolanya di kota Rosario di usia 19 tahun. Ketika pindah ke Eropa, mendapatkan kontrak resmi dan mendapatkan gaji, dia membelikan sebuah rumah untuk orang tua dan saudaranya.

7. Carlos Tevez

Pernah membela club besar seperti Manchester United, Manchester City, dan Juventus, ini menandakan bahwa Carlos Tevez memang merupakan pemain yang hebat. Tevez memiliki posisi sebagai striker. Dia adalah tipe striker yang mobile, bisa bergerak dari kiri, kanan, dan menjadi finisher yang mematikan ketika berada di kotak penalti lawan.

Lahir di kota Ciudadela, Argentina, kota ini termasuk kota yang memiliki tingkat kemiskinan dan kriminal yang tinggi. Kehidupan Tevez ketika kecil sangat menyedihkan. Ketika Tevez berusia 6 bulan, ia ditinggal ibunya. Di usia 6 tahun, ayahnya dibunuh orang. Tevez beserta saudaranya tinggal bersama bibinya yang juga hidupnya tidak berkecukupan. Ada kesempatan bagi Tevez untuk menjadi gangster. Beruntung dia mengambil keputusan untuk menjadi pemain sepakbola.

6. Roberto Carlos

Memiliki kaki utama kiri, tendangan yang sangat keras, berposisi sebagai bek kiri, dan berkepala botak, dia adalah Roberto Carlos. Bek kiri hebat asal Brazil ini termasuk dalam squad mewah, Los Galacticos, Madrid. Dia membela Real Madrid dari tahun 1996 sampai 2007. Layaknya pemain Brazil pada umumnya, Roberto Carlos juga bukan anak yang terlahir dari keluarga berada.

Orang tua Roberto Carlos sangatlah miskin sehingga membuat Roberto Carlos pun juga harus ikut bekerja. Di saat anak-anak seusianya bermain, Roberto Carlos mulai bekerja di usia 12. Di saat ada waktu kosong, Roberto Carlos memanfaatkannya untuk bermain sepakbola bersama dengan pekerja lain. Pada saat ia bermain bola, di saat itulah kemampuannya berhasil dilirik oleh scouting club.

Roberto Carlos tidak melewatkan kesemaptan tersebut dan berganti pekerjaan menjadi pemain sepakbola. Keputusan yang diambilnya tidaklah salah. Dia berhasil menjadi salah satu pemain sepakbola terhebat di dunia.

5. Yaya Toure

Negara Afrika termasuk sebagai salah satu negara miskin di dunia. Memang ada orang kaya, tapi jumlahnya sangat sedikit, Masih jauh lebih banyak jumlah keluarga Miskin. Ketika George Weah berhasil memenangkan penghargaan Ballon d'Or dan memiliki banyak uang, orang Afrika sadar bahwa sepakbola bisa mengubah nasib mereka.

Banyak anak yang terlahir di keluarga miskin di Afrika yang bermimipi untuk menjadi pemain sepakbola profesional dan sukses seperti George Weah. Toure Bersaudara yaitu Kolo dan Yaya, mereka memang tidak sehebat George Weah, tapi bisa menjadi pemain sepakbola profesional dan membela club seperti Manchester City berhasil mengubah hidup mereka yang miskin.

4. Luis Suarez

Luis Suarez lebih dikenal oleh banyak orang sebagai pemain yang bandel dan suka berbuat aneh ketika bermain di atas lapangan. Dia tipe pemain yang rela menjadi "The Bad Guy" supaya negaranya bisa menang. Bermain sebagai striker, Luis Suarez adalah salah satu striker utama dari timnas Uruguay.

Kesuksesan dan kekayaannya yang sekarang bukan diperoleh sejak ia lahir. Luis Suarez lahir di sebuah keluarga besar yang memiliki masalah finansial. Ketika Suarez berusia 12 tahun, ayahnya pergi meninggalkan keluarga. Menyisakan ibunya dan 7 anak. Ibu Suarez bekerja sebagai tukang bersih-bersih berpenghasilan rendah. Oleh karena itu Suarez bermain sepakbola dengan kaki telanjang karena tidak mampu membeli sepatu.

Suarez yang tidak kenal kata menyerah, berjuang melalui jalur lain yaitu sepakbola. Kini, bisa dilihat sendiri kalau Suarez menjadi salah satu striker mematikan di Uruguay. Ia pernah memenangi Golden Boot 2 kali.

3. Luka Modric

Kalau di Perancis ada sosok Zinedine Zidane, Kroasia memiliki playmaker hebat dalam diri Luka Modric. Usianya memang sudah menginjak 37 tahun, tapi ia masih bisa bermain sepakbola di level tertinggi bersama club Real Madrid. Ia pun masih bisa membawa timnas Kroasia berlaga di World Cup 2023 sampai babak semi final.

Pemain asal Kroasia ini memiliki masa lalu yang kelam. Saat usianya baru 5 tahun, negaranya sedang berada dalam suasana peran, Coatian War of Independence di tahun 1991. Hanya selang berapa bulan, kakeknya tewas dalam konflik tersebut. Modric terpaksa hidup di camp pengungsian dan bermain sepakbola di tempat parkir terdekat. Mendengar suara senjata dan ledakan adalah hal biasa bagi Modric.

Ketika perang usai, Modric mencoba keberuntungannya dengan menjadi pemain sepakbola. Itu pun bukan perjalanan yang mudah. Ia sempat ditolak oleh sejumlah club sepakbola. Ia baru bergabung dengan club Zadar di tahun 1996-2000 dan pundah ke Dinamo Zagreb.

2. Zinedine Zidane

Tahukah kalian siapa pemain sepakbola yang pernah mengatakan, "I once cried because I had no shoes to play coccer. But one day, I met a man who had no feet." Dia bermain sebagai gelandang timnas Perancis dan pernah melakukan pelanggaran kontroversial dengan menanduk marco materazzi ketika Perancis berhadapan dengan Italia di final Piala Dunia 2006. Dia adalah Zinedine Zidane.

Gelandang serang yang hebat dan sangat jenius, makanya banyak orang yang memberinya julukan maestro sepakbola. Zidane lahir di keluarga miskin dan tinggal di Algeria. Lalu dia dan sekeluarga pindah ke Perancis untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Namun nyatanya, dia tetap hidup miskin. Zidane menghabiskan waktunya untuk bermasin di jalanan kota Marseille.

Nasibnya berubah ketika dia masuk akademi sepakbola Caen. Dan selanjutnya, karir Zidane terus menanjak hingga ke titik sekarang. Selesai menjadi pemain sepakbola, dia beralih profesi sebagai manager.

1. Cristiano Ronaldo

Kata pepatah yang mengatakan kerja keras tidak akan mengkhianati hasil, bisa kalian lihat buktinya pada diri Cristiano Ronaldo. Megabintang yang jarang ada ini memberikan bukti pada dunia bahwa dirinya yang bukan siapa-siapa bisa menjadi pemain hebat seperti saat ini karena dirinya tidak pernah berhenti untuk berlatih.

Pemain asal Madeiram, Portugal, adalah pemain sepakbola dengan gaji termahal di dunia duina. Bermain untuk club Al-Nassr, dia mendapatkan bayaran 4,1 juta USD per pekan. Ronaldo lahir dari keluarga miskin. Ibunya bekerja di kantin dan ayahnya menggunting rumput. Di keluarganya, Ronaldo adalah anak ke-4. Karena kemiskinan, Ronaldo pernah hampir diaborsi.

Perjalanan hidup Cristiano Ronaldo bukanlah perjalanan yang mudah. Ia harus bekerja keras untuk bisa mendapatkan uang untuk hidup. Ketika dia masuk akademi sepakbola, hidupnya belum langsung berubah. Dia harus berjuang dengan anak-anak lain untuk bisa menjadi pemain hebat dan dilirik oleh club besar. Sampai ketika dia direkrut oleh Manchester United, hidupnya mulai berubah.