Top Ittipat atau lebih lengkapnya Aitthipat Kulapongvanich, seorang pemuda kelahiran Thailand yang telah menjadi Milyuner muda sejak berumur 26 tahun. Mungkin Anda tidak mengenal nama Top Ittipat, tapi sebagian besar dari Anda pasti pernah melihat snack yang membuatnya menjadi milyuner ini, yakni snack rumput laut Tao Kae Noi. Snack Tao Kae Noi ini adalah snack yang dipasarkan wi wilayah Asia Pasifik dan memegang 70% saham snack Thailand. Berikut kisah hidup dan biografi milyuner muda ini.
Aitthipat Kulapongvanich atau lebih dikenal dengan Top Ittipat, lahir pada tahun 1984, merupakan salah satu milyuner ternama dari Thailand dengan produk snack rumput lautnya "TaoKaeNoi". Ia memiliki umur yang sama dengan Mark Zuckerberg dan keduanya juga memulai bisnis utama pada tahun 2004. Pada tahun 2010 dan 2011, total omset dari snack TaoKaeNoi ini adalah lebih dari 1 Miliar Baht atau setara dengan 326 Miliar Rupiah. Bahkan sampai sekarang, pertumbuhan snack TaoKaeNoi ini sangatlah tinggi, mencapai 30%. Snack ini telah di-eksport ke lebih dari 20 negara.
Kisah hidup milyuner muda ini, pernah dijadikan sebuah film, sama halnya dengan kisah hidup Mark Zuckerberg, Sang Pendiri Facebook. Film yang mengkisahkan perjalanan hidup bisnis Top Ittipat ini memiliki judul "Top Secret of Young Billionaire" atau "Top Secret: The Billionaire".
Top Ittipat hanyalah orang biasa yang suka bolos sekolah dan mencintai dunia game. Walaupun keluarganya mengalami krisis finansial pada tahun 1997, kencanduan Top atas game online membuatnya tetap dapat hidup dengan baik melalui penjualan barang dan harta di game online. Melalui hal tersebut, ia mendapatkan sekitar 400 ribu baht per bulan atau setara dengan 130 Juta Rupiah. Dengan begitu, ia tidak perlu meminta uang saku dari keluarganya.
Dari bisnis game online tersebut, Top dapat membeli mobil dan menjaga keadaan finansialnya. Tapi karena ini adalah bisnis yang dikatakan ilegal maka rekening game online Top ditutup oleh bank, hal ini juga diperburuk dengan keadaan finansial keluarganya yang terus menurun dan memburuk. Pada tahun 2002, keluarganya mengalami kebangkrutan dan memiliki hutan 40 Juta Baht atau setara dengan 13 Miliar Rupiah. Ia tidak bisa lagi "tidak terkait" dengan masalah ini. Karena hal ini, ia harus keluar dari sekolah dan masuk ke dunia bisnis entrepreneur untuk membayar hutang keluarga dan keadaan finansialnya ini.
Dari sisa uang yang dimiliki Top, ia mencoba untuk mendirikan usaha DVD Player, tetapi nasibnya juga buruk di usaha ini. Ia ditipu mentah-mentah, semua DVD Player yang ia beli adalah barang palsu dan tidak dapat dikembalikan. Mencari pinjaman dari bank-pun tidak diijinkan oleh pihak bank.
Hari paling menyedihkan bagi Top adalah pada saat ibunya menangis karena penagih hutang. Melalui hal tersebut, Top Ittipat bertanya "Apa yang harus saya lakukan?" Di usinya yang 18 tahun ia mendapatkan inspirasi dari orang-orang Cina di Thailand yang berada di Chinatown, Bangkok. Ia melihat orang-orang Cina di Tahiland suka makan kenari goreng manis, yang hanya didapatkan di Chinatown. Ia berpkir bagaimana jika ia memperkenalkan hal tersebut ke mal-mal. Dalam waktu satu setengah tahun, ia berhasil membuka 30 toko kenari di hypermarket terbesar di Tahuland.
Tapi, toko-toko dan mal-mal mulai menolak produk Top Ittipat ini karena bau dan asapnya pada saat dimasak yang memenuhi ruangan. Ia mencoba untuk memasok produknya dari luar tetapi rasanya buruk, volume bisnis Top-pun menurun drastis. Ia-pun menjual berbagai produk di toko-tokonya tersebut, dan salah satu produknya adalah rumput laut, tak disangka-disangka oleh Top ternyata produk rumput lautnya ini adalah salah satu produk dengan penjualan terlaris.
Bisnis rumput laut "Tao Kae Noi"
Untuk memperluas pemasaran dan mangsa pasar, ia mulai membuat brand dari produknya sendiri dan memasarkan ke 7-Eleven di Tahuland sebagai proses pemasaran. Nama Tao Kae Noi sendiri datang dari ayahnya yang menertawakan "anak kita ingin mnejadi Tao Kae Noi!". Tao Kae Noi sendiri berarti milyuner muda.
7-Eleven tidak langsung menerima produknya tersebut, pihak manajemen dengan keras dan 'brutal' mengkritik Top bahwa "bungkusannya terlalu jelek." Ini karena Top mencoba menjualnya dengan bungkusan plastik dan stiker yang ditempel di luar, seperti di pasar.
Ia menghabiskan waktu 2 bulan untuk mendesain bungkusan produknya ini dan akhirnya ia mendapatkan kabar baik dari "7-Eleven" yang menginginkan produknya di lebih dari 3000 cabang. Walaupun ia mendapatkan pesanan yang sangat besar, ia harus melalui memproduksi produknya mlelaui pabrik tanpa ada pengalaman ilmu manajemen produksi makanan di hidupnya. Terlebih ia juga harus mendapatkan sertifikasi GMP sebagai persyaratan 7-Eleven juga dalam waktu 2 bulan.
Karena ia tidak mendapatkan pinjaman dari bank, ia harus menjual usaha kenarinya dan mempelajari ilmu manajemen produksi makanan serta mendapatkan sertifikasi GMP. Pada akhirnya, ia berhasil melewati tantangan tersebut dan 2 tahun kemudian Top berhasil membayar seluruh hutang keluarganya diikuti pembangunan kembali rumah keluarganya.
Dimulai dari itu, pasar produk Top terus membesar dan semakin dikenal hingga sekarang ini. Dikenal sebagai milyuner muda Thailand, membawahi lebih dari 2000 staf dan memiliki omset 326 Miliar Rupiah adalah berkat kerja keras, kegigihan dan cinta Top terhadapa keluarganya.
Film "Top Secret : The Billionaire"
Dari kisah hidupnya ini, dibuatlah sebuah film Thailand dengan judul "Top Secret: The Billionaire" yang mengisahkan bagaimana Top Ittipat dapat menjadi seorang milyuner walaupun dihadapkan dengan berbagai macam halangan dan tantangan. Mungkin Anda tertarik untuk menontonnya.