Kemajuan teknologi sekarang ini sedikit banyak membuat anak muda mengalami obesitas. Semua hal jadi serba online sehingga membuat orang jadi malas gerak. Obesitas bisa berujung pada berbagai macam masalah kesehatan seperti diabetes, jantung, sesak napas, dan masih banyak lagi masalah kesehatan yang ditimbulkan dari obesitas. Sebagai orang tua tentunya tidak mau anaknya mengalami masalah kesehatan tersebut. Untuk bisa membuat anak menjadi aktif atau mau berolahraga, perlu melakukan beberapa cara. Berikut tips yang bisa kalian gunakan untuk memotivasi anak mau melakukan olahraga.
Anak-anak menyukai hal yang menyenangkan. Kenapa mereka mau main video game, itu karena video game menyenangkan. Olahraga tidak mau dilakukan karena anak-anak menganggap bahwa olahraga itu tidak menyenangkan dan bisa membuat capek. Tugas orang tua yang harus bisa membuat kegiatan olahraga menjadi menyenangkan.
Orang tua bisa membuat olahraga jadi terasa menyenangkan. Bisa dengan menyetel musik dan ajak bergerak, itu bisa termasuk olahraga. Atau kalian bisa membeli peralatan main seperti mini golf atau ring basket dan tarus di rumah. Ajak anak kalian untuk mencoba mainan baru tersebut. Bisa saja mereka tertarik dan merasa itu menyenangkan sehingga mau melakukannya dengan rutin.
Anak betah di kamar karena merasa kamarnya sudah lengkap. Maksudnya, di kamarnya tersedia semua hal yang bisa membuatnya senang dan nyaman. Buku, komputer, console, smartphone, dan internet bisa membuat mereka betah berlama-lama di kamarnya. Jika orang tua ingin membuat anaknya menjadi aktif bergerak, coba saja untuk mengajak anak ke aktivitas sosial.
Mengajak anak untuk terlibat dengan aktivitas sosial membuat anak tidak hanya harus bergerak tapi juga bersosialisasi dengan orang secara langsung. Manfaat yang didapat bisa berlipat ganda. Anak jadi lebih aktif bergerak sehingga lebih sehat. Ditambah dengan kemampuan sosialisasinya yang juga meningkat.
Kehadiran transportasi yang semakin lengkap membuat orang jadi malas bergerak. Mau ke mana, tinggal naik mobil atau motor. Kalau lagi malas sekali, tinggal buka smartphone dan memesan ojek online atau taksi online. Anak-anak yang terlahir di zaman sekarang yang menikmati semua itu akan semakin memperbesar rasa malas mereka.
Untuk mengakali agar anak mau lebih aktif, bisa membuat olahraga sebagai pengganti transportasi. Jika mau ke sekolah, bisa menggunakan sepeda atau jalan kaki jika jaraknya masih termasuk dekat. Keberadaan sepeda dan sepatu roda bisa membantu anak untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Jika akhir pekan tiba, daripada menggunakan kendaraan bermotor untuk jalan-jalan, bisa mencoba menggunakan sepeda. Di tempat perbelanjaan sekarang juga sudah dilengkapi dengan parkiran sepeda.
Zaman dulu anak-anak lebih aktif bergerak karena masih belum mengenal yang namanya teknologi. Zaman dulu belum ada yang namanya console game, komputer, smartphone, dan lain segainya. Jadi ketika ingin mencari kesenangan, mereka akan pergi ke luar rumah. Mau itu bermain dengan teman atau layangan.
Anak zaman sekarang mungkin kecil kemungkinannya mau melakukan hal tersebut karena keberadaan teknologi ini. Setiap hari mereka akan terus memegang smartphonenya. Entah untuk bermain, nonton, mendengarkan musik, atau sosial media. Agar bisa mengalihkan fokusnya dari gadgetnya, orang tua harus membtasai waktu bermain gadgetnya.
Tentutak hari-hari apa saja yang anak boleh bermain gadget dan tentukan hari apa yang anak harus olahraga. Ini harus dilakukan agar anak tidak terlalu terpaku dengan gadget dan mau bergerak agar tetap sehat.
Orang tua seringkali berpikir bahwa untuk membuat anak mau aktif bergerak harus diajak ke luar rumah. Entah itu ke mall, taman, atau pantai, yang penting membuat anak jauh dari mainan kesukaannya yang ada di rumah. Orang tua lupa bahwa sebenarnya membuat anak mau bergerak juga bisa dilakukan meski hanya di dalam rumah.
Hal paling simpel yang bisa dilakukan adalah membersihkan rumah. Daripada bersih-bersih rumah sendiri atau menyuruh asisten rumah tangga, lebih baik ajak sekeluarga untuk membersihkan rumah. Ajak keluarga untuk perduli dalam menjaga kebersihan dan merawat rumah. Meski tidak seberat melakukan olahraga, setidaknya bisa menjadi awal permulaan membuat anak mau aktif gerak.
Tidak perlu bingung jika anak malas bergerak dan lebih betah di rumah dengan segudang video gamenya. Ada banyak cara untuk membuat anak mau bergerak, salah satunya adalah dengan mengajaknya liburan. Tentu pilihan mau liburan ke mana harus ditentukan dengan tepat. Hari dan tujuan liburan harus dipertimbangkan dengan baik.
Karena ada kemungkinan akan menolak untuk ikut liburan, orang tua harus bisa mencari tahu apa yang disukai oleh anaknya. Entah itu kota kesukaan atau aktivitas kesukaannya. Meski tidak suka kotanya, tapi ada aktivitas di kota tersebut yang bisa membuatnya tertarik untuk mencoba. Tips ini bisa dilakukan jika memiliki anak yang susah diajak ke luar rumah.
Tidak ada orang yang tidak suka jika diberi hadiah. Hadiah merupakan salah satu bentuk apresiasi ketika seseorang berhasil melakukan sesuatu. Dari anak kecil sampai dewasa butuh diberikan apresiasi ketika mereka berhasil melakukan sesuatu. Ide ini yang bisa dipakai ketika ingin mengajak anak rajin berolahraga.
Tidak perlu marah-marah ketika anak malas bergerak. Orang tua lah yang harus bisa membujuk anaknya untuk mau olahraga. Mungkin anak tidak mau olahraga karena melakukannya tidak ada gunanya. Agar anak mau olahraga, orang tua bisa menggodanya dengan memberikan hadiah yang tidak mungkin anak akan tolak. Jadi, mau tidak mau anak pasti akan mau olahraga.
Tidak semua orang suka dengan yang namanya kompetisi. Tapi jika dipaksa untuk berkompetisi, mau tidak mau maka akan ikut juga. Agar olahraga terlihat lebih menyenangkan, orang tua bisa menciptakan kompetisi dengan melawan anak. Ada banyak olahraga yang bisa dijadikan kompetisi, melakukannya bisa membuat anak termotivasi untuk bergerak.
Ada basket, sepakbola, lari, bahkan push up juga bisa dijadikan kompetisi. Siapa yang bisa lari lebih cepat, siapa yang bisa melakukan push up lebih banyak, kompetisi seperti ini bisa menarik minat anak untuk akhirnya bergerak. Agar lebih menarik lagi, berikan hadiah ketika anak berhasil menjadi juaranya.
Jangan cuma bisanya menyuruh anak untuk melakukan ini itu tapi sendirinya tidak melakukan. Anak bisa saja memberontak dan beralasan untuk apa melakukan suatu hal sementara ayah atau ibunya tidak pernah melakukannya? Agar hal ini tidak terjadi, maka orang tua harus yang menjadi pertama atau menjadi contoh untuk anaknya.
Agar anak mau olahraga, orang tua juga harus berolahraga. Bagaimana bisa anak mau olahraga dan melihat manfaatnya jika orang tuanya sendiri tidak olahraga? Ada pepatah yang mengatakan bahwa buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Belajar dari pepatah itulah, orang tua harus memberikan contoh yang positif untuk anaknya agar anaknya nanti mau mengikuti jejak orang tuanya.
Memiliki keluarga besar memang agak merepotkan karena sulit untuk menyari aktivitas yang bisa dilakukan bersama. Masing-masing orang punya aktivitasnya sendiri dan lebih memilih untuk melakukan apa yang disuka. Jika di dalam keluarga besar tersebut ada anak yang malas olahraga dan ingin membuatnya jadi suka olahraga, perlu kerja sama seluruh anggota keluarga.
Lakukan aktivitas olahraga dengan melibatkan seluruh anggota keluarga. Melihat semua anggota keluarganya olahraga bisa jadi membuat anak tertarik untuk ikut olahraga. Biasanya anak kecil tidak suka ditinggal sendirian, ini yang harus dimanfaatkan oleh orang tua. Lakukan olahraga yang bisa dilakukan beramai-ramai. Bisa itu basket, renang, atau basket, yang terpenting semua orang ikut terlibat.