Startup adalah sebuah istilah yang digunakan untuk merujuk pada perusahaan yang belum lama beroperasi. Atau istilah mudahnya adalah perusahaan yang baru didirikan. Karena usianya masih baru, maka perusahaan tersebut masih berada dalam tahap pengembangan dan penelitian. Perusahaan ini masih meraba-raba dalam hal mencari pasar dan mencari apa yang dibutuhkan oleh pasar. Jika kalian yang berencana untuk mendirikan startup, ini ada sejumlah tips berguna yang bisa kalian jadikan panduan.
Ketika kamu memiliki sebuah perusahaan dan itu perusahaannya masih baru, pastinya ada banyak hal yang harus dipikirkan. Dari sekian banyak hal yang dipikirkan, salah satunya tentu adalah tentang market atau pasar. Tidak mungkin dong sebuah perusahaan berdiri tidak menghasilkan suatu produk. Produk ini yang nantinya akan dipasarkan pada konsumen.
Nah, agar produk yang dibuat tidak sia-sia, sebelum membuat produk tersebut harus ditentukan dulu pasar mana yang akan menjadi target kalian. Jangan membuat sebuah produk dengan tujuan untuk memuaskan banyak konsumen. Tidak ada produk yang bisa memuaskan semua konsumen. Lebih baik incar pasar mana yang akan menjadi target produk dan fokus pada pasar tersebut.
Ketika kalian sudah menentukan konsumen atau pasar mana yang menjadi target, cobalah untuk melakukan interaksi pada konsumen. Komunikasi yang dilakukan bisa mulai dari yang ringan sampai akhirnya menyentuh bagian apa sih yang menjadi masalah dalam hidup konsumen tersebut. Dari situ bisa kita analisis produk apa yang sekiranya bisa menjadi solusi.
Dengan mencari tahu apa yang diinginkan oleh pasar, kita bisa meminimalisir terjadinya kegagalan. Karena kalau langsung membuat sebuah produk tanpa adanya komunikasi dengan konsumen, ada kemungkinan produk yang dibuat tidak sesuai dengan keinginan pasar. Lebih baik ditanyakan dulu pada konsumen mengenai apa yang mereka butuhkan. Barulah setelah itu kita cari solusinya.
Ketika melihat sebuah perusahaan, pastinya perusahaan tersebut berdiri dengan visi dan misi yang jelas. Kalau tidak ada visi dan misi, bisa dijamin perusahaan tersebut tidak akan maju. Itu sama seperti berjalan tanpa arah dan tujuan. Dan bagi kalian yang memang baru saja memulai startup, penting untuk meletakkan pondasi yang kuat. Mulai dari membuat visi dan misi.
Perusahaan yang baru mulai berdiri perlu memiliki alasan kenapa perusahaan tersebut didirikan. Inilah yang dinamakan visi. Setelah jelas apa yang menjadi alasan utama perusahaan dibangun, barulah dibuat serangkaian langkah yang bertujuan untuk mencapai visi tersebut. Inilah yang dinamakan sebagai misi.
Sebuah perusahaan butuh yang namanya karyawan. Tapi ketika kalian baru mendirikan sebuah perusahaan, tentu mencari karyawan menjadi tantangan yang berat. Karena belum tentu ada karyawan yang mau bekerja di perusahaan yang baru berdiri. Dan tidak mungkin juga kalian menjalankan perusahaan tersebut seorang diri.
Karena hal itulah kalian perlu mencari orang yang tepat untuk mengisi posisi-posisi penting. Intinya kalian harus menunjuk orang yang akan menjadi tim inti dalam perusahaan. Karena awal berjalan perusahaan adalah momen yang krusial, akan lebih baik kalian memilih tim dengan orang-orang yang sudah kalian kenal karakter dan kemampuannya.
Sebuah startup ketika berhasil membuat sebuah produk, sebaiknya tidak langsung memasarkannya pada market. Kenapa demikian? Karena jika sampai produk tersebut ada yang tidak berfungsi atau bahkan berbahaya, produk tersebut sudah terlanjur dibeli oleh konsumen dan bisa saja konsumen yang merasa dirugikan melaporkan produk tersebut.
Agar yakin produk yang dibuat benar-benar aman dan berfungsi dengan baik, perlu dilakukan yang namanya uji coba atau tes. Di tahap ini sebuah produk harus melewati serangkaian uji coba terlebih dahulu. Semua hal dicoba agar tahu ada kekurangan atau tidak. Kalau ada kekurangan, lebih baik diperbaiki dahulu sebelum nantinya dijual ke pasaran.
Orang yang menutup telinga terhadap kritik biasanya tidak akan berkembang. Ya silahkan saja kalau memang mau seperti itu karena yang rugi hanya kalian seorang. Tapi jangan biarkan sifat cuek tersebut ketika kalian sudah berada di sebuah startup. Sebuah startup harus terbuka terhadap kritik jika ingin maju.
Yang namanya perusahaan baru pastinya ada yang butuh diperbaiki. Ketika sebuah produk berhasil dibuat dan diperkenalkan pada konsumen, belum tentu produk tersebut bisa langsung memuaskan konsumen. Jika ada konsumen yang memberikan kritik, gunakan kritik tersebut sebagai kritik membangun. Di produk selanjutnya, kalian perbaiki apa yang menjadi kritik dari konsumen sehingga akhirnya tercipta sebuah produk akhir yang benar-benar sesuai apa yang dimau oleh pasar.
Yang namanya menjalani sebuah perusahaan pasti ada yang namanya kompetisi. Kompetisi bisa muncul karena adanya perusahaan lain yang juga memiliki produk yang sama dan target pasar yang namanya. Perusahaan lain ini dinamakan kompetitor. Keberadaan kompetitor tidak melulu menjadi hal yang buruk.
Keberadaan kompetitor justru dijadikan cambuk penyemangat. Kalian harus bisa menampilkan produk yang lebih unggul dari kompetitor. Untuk bisa lebih unggul, cari tahu kompetitor tersebut dan seperti apa produk yang dihasilkan. Pelajari hal-hal tersebut lalu buat sebuah produk yang jauh lebih baik dari kompetitor.
Kegagalan pasti akan dialami oleh siapa saja. Mau itu perusahaan yang sudah lama berdiri atau perusahaan yang baru, kegagalan bisa menyerang perusahaan mana saja. Ketika sebuah perusahaan mengalami kegagalan, bagaimana cara perusahaan tersebut bereaksi bisa menentukan apakah perusahaan tersebut bisa bangkit dan maju,
Bagi kalian yang baru mendirikan startup, jangan langsung stres ketika dihadapkan pada suatu kegagalan. Justru kegagalan tersebut dipelajari dan bangkit kembali tanpa mengulangi kegagalan yang sama. Ada peribahasa yang mengatakan bahwa kegagalan adalah guru terbaik. Peribahasa ini harusnya kalian terapkan ketika menjalani startup.
Salah satu hambatan ketika ingin mendirikan startup adalah rasa takut. Takut apakah bisa menjalankan perusahaan dengan baik, takut akan mengalami kegagalan, takut dengan kompetisi, dan masih banyak ketakutan lain. Kalau terus menerus dihantui rasa takut tersebut, tidak akan bisa mendirikan startup.
Justru untuk mendirikan startup harus berani. Tentu berani bukan asal berani, perlu adanya rencana yang matang untuk mendirikan sebuah startup. Mulai dari visi dan misi terlebih dahulu karena ini adalah hal yang penting. Barulah lanjut ke hal lain seperti mencari teman yang bisa diajak bekerja sama dalam membangun perusahaan bersama-sama.
Tentu ketika ingin mendirikan sebuah perusahaan tidak lepas dari yang namanya modal. Kalian perlu modal yang cukup agar sebuah perusahaan bisa berjalan. Modal ini harus dibagi-bagi sesuai keperluan. Biasanya di awal berdirinya perusahaan akan membutuhkan banyak uang. Jangan coba-coba mendirikan startup dengan modal pas-pasan.
Banyak startup yang menemui jalan buntu karena modalnya habis terlebih dahulu. Makanya kalian harus punya perhitungan yang baik. Buat rencana yang merinci apa-apa saja hal yang membutuhkan biaya. Jangan anggap remeh biaya yang kecil karena kalau jumlahnya banyak, jadinya besar juga. Nah, pastikan modal kalian cukup untuk itu semua. Siapkan juga dana cadangan untuk kondisi darurat.