10 Hal Yang Sebaiknya Tidak Diposting Di Sosial Media

Keberadaan sosial media sedikit banyak mengubah kehidupan manusia. Ada banyak hal yang bisa dilakukan di sosial media mulai seperti menghubungkan kenalan yang jauh, mencari pasangan, bermain game, mengupload foto, video, update status, dan bisnis. Meski seseorang dibebaskan untuk mengupload apa saja di sosial media miliknya, tapi sebenarnya ada hal-hal yang sebaiknya tidak perlu untuk diunggah. Hal-hal tersebut adalah hal penting yang jika diupload sembarangan, bisa dimanfaatkan oleh orang yang tak bertanggung jawab. Apa saja hal yang sebaiknya tidak diposting di sosial media?

10. Konten Dewasa

Memiliki akun sosial media bukan berarti kalian bebas melakukan apa saja di sosial media kalian. Tetap ada aturan yang harus diikuti agar bisa bersosial media dengan aman dan nyaman. Kalian bisa menemukan aturan mengenai sosial media jika membaca terms and conditions. Banyak hal yang tidak boleh diposting, salah satunya adalah konten dewasa.

Explicit content atau konten dewasa sangat dilarang untuk diunggah di sosial media. Mau itu bentuknya suara, gambar, bahkan video. Mungkin kalian bisa menguplonyad tapi tidak butuh waktu lama sampai konten tersebut dihapus oleh pihak yang berwenang. Jangan coba-coba mencari masalah dengan memposting konten dewasa, perlu diingat bahwa di Indonesia ada undang-undang yang mengatur hal tersebut. Pelanggarnya bisa dikenakan hukuman sesuai dengan pasal yang sudah diatur..

9. Masalah Pribadi

Semua orang punya masalah dengan hidupnya. Bisa dari keluarga, pasangan, pekerjaan, sekolah, dan lain sebagainya. Berat atau ringan, itu hanya orang yang mengalaminya yang bisa berkomentar. Orang lain tidak bisa menilai masalah orang berat atau ringan, Memutuskan untuk menceritakan masalah pribadi ke orang terdekat bukanlah masalah, tapi tidak di sosial media.

Sosial media bukanlah tempat yang tepat untuk curhat mengenai masalah yang dialami di hidup. Bukannya masalah yang dihadapi bisa selesai, yang ada malah menambah masalah baru. Tidak semua orang di sosial media bisa memberikan solusi. Ada yang justru senang dan tertawa melihat kita mengalami masalah. Jadi lebih baik cerita ke orang yang dipercaya daripada membuat status di sosial media.

8. Kemesraan Bersama Pasangan

Memang jika sedang bersama pasangan dan sedang mesra-mesranya, dunia jadi terasa milik berdua. Tak sedikit pasangan yang berbahagia ini memposting kemesraannya di sosial  media. Mendapatkan like dan komen positif dari teman dan follower akan membuat perasaan jadi lebih bahagia lagi.

Tapi apa perlu memposting semua kemesraan bersama pasangan di sosial media? Sepertinya tidak. Kalau memang kalian merasa bahagia dengan pasangan, biarlah kalian yang merasakannya. Tidak ada kepentingan untuk kalian mempostingnya ke sosial media. Mana yang lebih membahagiakan, hubungan di dunia nyata bersama pasangan atau tanda jempol dari teman?

7. Informasi Palsu/Hoax

Ketika sosial media pertama kali muncul, tujuannya adalah menghubungkan orang yang jauh agar menjadi dekat. Sekarang, fungsi sosial media semakin bertambah dan salah satunya adalah untuk berbagi informasi. Yang namanya internet, semua informasi dapat dicari dan ditemukan. Pertanyaannya, apakah informasi tersebut asli atau hoax?

Sebelum memposting sebuah informasi ke sosial media, pastikan dulu apakah itu informasi yang asli atau palsu. Karena kalau kita membagikan informasi palsu, kita telah menyesatkan orang banyak. Jika kalian menemukan suatu informasi, cek terlebih dahulu. Kalau asli, silahkan dibagikan ke orang banyak. Kalau itu hoax, jangan jadi penyebar informasi hoax dan peringatkan orang yang membagikan informasi tersebut.

6. Gaji dan Jumlah Tabungan

Pasti kalian pernah melihat orang yang memposting uang dan tabungan yang ia miliki di sosial media. Entah apa ada orang yang menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang bagus dan bisa dijadikan motivasi, tapi justru lebih banyak orang yang justru memberikan komentar miring mengenai postingan tentang uang dan tabungan.

Memang bukan hal yang pantas untuk memposting gaji besar dan jumlah tabungan yang banyak. Ini bukan cuma bisa membuat orang iri dan benci, tapi juga bisa memancing tindak kriminal. Orang jahat jadi tahu bahwa kamu adalah orang kaya dengan memposting uang dan nominal di tabungan. Jangan kaget kalau nanti di jalan kalian dirampok, kartu debit dan kredit dicuri, dan jadi korban penipuan.

5. Alamat Tempat Tinggal

Tempat tinggal adalah satu satu hal krusial dalam hidup yang sebaiknya dijaga dengan baik. Tapi sekarang ini sepertinya orang sudah tidak begitu perduli tentang itu. Dengan mudahnya mereka memposting alamat rumah mereka di media sosial. Ini sama saja memancing tamu yang tak diundang untuk datang ke rumah.

Seharusnya alamat rumah tidak untuk dibagikan secara umum di media sosial. Kalau ingin memberikan informasi ke teman atau keluarga jauh kan bisa disampaikan secara pribadi. Kalian bisa menggunakan fitur private chat, direct message, atau kirim pesan melalaui Whatsapp. Ini jauh lebih aman dari pada kalian mengunggahnya menjadi status.

4. Foto Anak

Ketika masih belum ada media sosial, orang tua memfoto anaknya dan ditaruh dalam bingkai. Ketika media sosial muncul, orang tua yang ingin mengabadikan foto anaknya, setelah difoto lalu diupload ke media sosial. Foto anaknya tersebut dibuat menjadi album yang berisikan banyak foto dan dijadikan profile picture.

Bagus? Bagus menurut sebagian orang. Sadarkan kalian bahwa ada kriminal yang disebut dengan pedofilia? Orang pedofilia ini bisa mengambil foto anak kalian tanpa izin dan dimanfaatkan untuk kepentingan mereka. Belum lagi kalau memanfaatkan foto anak untuk menculik anak tersebut yang nantinya baru dilepas setelah diberikan uang tebusan. Tapi sepertinya orang tua zaman now lupa dengan hal tersebut.

Anak akan difoto sebanyak mungkin dan diupload ke media sosial. Berharap anaknya bisa menjadi terkenal dan mendatangkan uang untuk orang tuanya.

3. Nama Orang Tua

Hal lain lagi yang sebaiknya tidak ditunjukkan di sosial media adalah nama orang tua. Baik itu nama pendek atau bahkan nama lengkap tidak untuk diupload ke sosial media. Jika memang untuk alasan penting, kalian bisa memanfaatkan fitur yang ada di sosial media seperti direct message atau chat. Meski jauh lebih aman kalau kalian menghubungi lewat handphone tentunya.

Sekarang ini orang jahat semakin kreatif untuk melakukan tindakan kriminal. Keberadaan internet dan sosial media malah mempermudah para kriminal ini untuk melancarkan aksinya. Daripada kena masalah, lebih baik kita melakukan pencegahan terlebih dahulu dengan tidak mengupload informasi pribadi ke sosial media.

2. Rumah

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa memposting alamat tempat tinggal bukanlah hal yang bijak karena bisa mengundang hal-hal yang tak diinginkan. Selanjutnya masih juga berhubungan dengan rumah yakni bagian dalam dari rumah. Mau itu ruangan tamu, ruangan keluarga, kamar, toilet, dan ruangan apa pun jangan diposting di sosial media.

Alasannya jelas yakni untuk keamanan. Kalau kalian memposting seisi rumah kalian mau itu foto atau video, ini malah memudahkan orang jahat untuk datang dan mengeksplore ruangan kalian. Dengan melihat video atau foto tersebut, perampok bisa dengan mudah langsung mengambil barang-barang berharga dan mungkin saja menyakiti anggota keluarga.

1. Identitas Diri

Hal terakhir yang sangat penting yang juga tidak boleh diunggah sembarangan ke sosial media. Hal itu adalah mengenai identitas diri. Ada beberapa hal yang berkaitan tentang identitas diri mulai dari kartu tanda penduduk, paspor, SIM, STNK, BPKB, dan visa. Hal ini bukan hal yang boleh kalian upload ke internet.

Dengan menyebarkan informasi diri ke sosial media, ini bisa dimanfaatkan oleh orang jahat. Bisa saja kalian dijadikan sasaran dari pinjaman online. Yang meminjam siapa, tapi informasi yang digunakan malah informasi kita. Hal yang tidak diinginkan seperti ini tidak ingin sampai kejadian di kita. Tapi banyak sekali orang yang sembarangan mengupload foto diri sendiri disertai dengan kartu tanda penduduk.