home -> Lainnya -> 10 Tanda Autisme Pada Anak
08 Juni 2023 11:16

10 Tanda Autisme Pada Anak

Oleh serba_tahu dalam Lainnya pada July 01, 2022

Apakah kalian pernah mendengar istilah autis atau autisme? Autisme adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk orang-orang yang mengalami gangguan pada sistem sarafnya. Gangguan ini bisa mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Tidak hanya orang dewasa, autisme juga bisa dialami oleh anak kecil. Masalahnya apakah orang tua sadar atau tidak ketika anaknya mengalami autisme. Jika bisa disadari lebih awal, mungkin ada cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi anak yang mengalami gangguan autisme. Ada sejumlah tanda yang ditunjukan oleh anak yang mengalami gangguan autisme. Inilah 10 tanda umumnya.

10. Sulit Berkomunikasi

communication problem

Menghadapi anak autisme memang butuh kesabaran yang luar biasa. Tak jarang orang tua salah mengira autisme dengan hal lain. Tidak mampunya atau tidak lancarnya anak dalam hal berkomunikasi adalah salah satu tanda dari anak autisme namun tidak disadari oleh orang tua. Mungkin orang tua menganggap anak sedang dalam mood yang jelek sehingga tidak mau berbicara.

Anak yang lebih sering diam bukan berarti anak tersebut sedang dalam mood yang jelek atau introvert. Perlu dicurigai ketika anak diam terlalu lama bahkan dengan orang tua, bisa jadi memang anak ini sulit dalam mengungkapkan kata-kata. Tidak hanya secara verbal, komunikasi juga bisa dilihat dari ekspresi wajah, tatapan mata, dan bahasa tubuh. Ketika hal ini bermasalah, bisa jadi memang kemampuan komunikasi anak sedang mengalami masalah dampak dari autisme.

9. Perkembangan Dalam Belajar Lama

belajar lama

Kebanyakan anak yang memiliki gangguan autisme memiliki ciri-ciri lama dalam hal perkembangan belajar. Hal ini cukup sering disalah artikan orang tua dengan kecerdasan anak yang lemah, padahal bukan. Orang tua yang memiliki anak dengan ciri-ciri ini memang diharuskan memiliki kesabaran yang tinggi untuk menghadapinya.

Keterlambatan dalam perkembangan ini contohnya seperti kemampuan belajar hal-hal sederhana seperti kebersihan diri. Contoh lainnya bisa juga dengan sulitnya anak dalam hal mengikuti arahan yang diberikan oleh seseorang. Meski sudah dijelaskan secara rinci tiap langkahnya, anak autisme memiliki kesulitan untuk mengikuti arahan tersebut.

8. Sensitif

sensitive

Menghadapi anak normal saja pasti sulit, apalagi anak yang memiliki masalah autisme. Anak yang mengalami masalah autisme akan menunjukan banyak tanda, seperti tanda yang satu ini yaitu terlalu sensitif. Bukan sensitif perihal emosi, melainkan sensitif terhadap suara, cahaya, atau ketika menyentuh suatu benda.

Anak yang memiliki masalah autisme, otaknya kesulitan dalam hal memberikan stimulan pada hal-hal di sekitarnya. Suara yang terlalu berisik dan cahaya yang terlalu terang bisa membuat anak autis merasa tidak nyaman, bingung, bahkan ketakutan. Bahkan ada juga yang tanda yang lebih serius lagi yakni kesulitan dalam merasakan makanan yang memiliki rasa kuat.

7. Pengulangan Gerakan dan Kebiasaan

mengulang kebiasaan

Kalian orang tua pernah melihat anak kalian melakukan suatu gerakan atau kebiasaan dengan berulang-ulang? Gerakan atau kebiasaan yang dilakukan bisa seperti menggelengkan kepala, menggerakan tangan/kaki ke arah tertentu, memasang ekspresi yang sama secara terus menerus, atau menarik rambutnya sendiri. Tanda-tanda ini adalah salah satu tanda anak autis.

Para ahli membagi kebiasaan ini menjadi 2 bagian yaitu lower-order repetitive dan higher-order repetitive. Lower-order repetitive bisa seperti menepuk tangan, menggerakkan suatu objek, menggoyangkan tubuh, dan mengulang suatu kata tertentu. Kalau higher-order repetitive seperti rutinitas yang dilakukan dan disertai dengan kemauan yang sangat kuat. Untuk mengatasi masalah ini bisa melakukan konsultasi dengan psikolog.

6. Sulit Bersosialisasi

sulit sosialisasi

Normalnya manusia pasti bersosialisasi dengan orang lain. Dalam level anak-anak, sudah seharusnya mereka bersosialisasi dengan yang seumuran. Dan ketika ada anak yang lebih memilih untuk sendiri atau kalau dalam kelompok, mereka jadi anak yang paling diam, mungkin anak tersebut memiliki masalah dengan autisme.

Sudah sulit dalam hal komunikasi, ditambah dengan sulitnya bersosialisasi akan membuat anak semakin terbelakang. Anak autis cenderung menutup diri dan menjauh dari kegiatan bersosial yang diadakan oleh orang dewasa. Orang dewasa menganggap anak ini dengan anak penyendiri atau introvert. Sebelum beranggapan seorang anak dianggap pendiam, lebih baik dicoba untuk diajak berbicara dan bagaimana reaksi mereka.

5. Sulit Adaptasi Terhadap Suatu Perubahan

sulit adaptasi

Anak yang mengalami masalah autis memang memerlukan perlakuan khusus. Tidak bisa langsung emosi ketika anak autis diberikan arahan untuk melakukan sesuatu dan tidak melakukannya dengan baik. Mencoba merubah kebiasaan yang mereka lakukan juga tak akan membantu mereka berkembang.

Kebanyakan anak autis memiliki kebiasaan yang mereka lakukan dan tidak bisa diubah. Ketika kebiasaan ini dilarang untuk dilakukan, anak autis tidak bisa memprosesnya dengan baik. Mereka malah bereaksi dengan memunculkan perasaan tidak nyaman, panik, tidak stabil, dan bahkan marah. Bagi anak autis, melakukan sesuatu yang berbeda dari yang seharusnya bisa membuat mereka stres.

4. Kesulitan Memahami Emosi

emosi

Banyak orang menyangka bahwa anak autis itu tidak memiliki perasaan dan anggapan itu adalah anggapan yang salah. Anak autis memiliki perasaan seperti anak pada umumnya. Bedanya, anak autis mengalami kesulitan untuk mengerti, mengartikan, serta mengekspresikan emosi yang ia lihat dan rasakan.

Anak autis tidak tahu bagaimana cara mengenali suatu emosi. Mau itu dari ekspresi wajah, bahasa, dan bahasa tubuh. Mereka hanya mengerti tanda-tanda standar yang mereka familiar. Tidak jarang anak jadi salah mengartika emosi dari orang sekitarnya bahkan orang tuanya sendiri. Butuh kerja sama antara orang tua, guru, dan ahli untuk membantu anak autis dalam hal emosi.

3. Masalah Tidur

sulit tidur

Sudah seharusnya anak mendapatkan jam tidur yang cukup. Kira-kira lama tidur yang harus dicukupi oleh seorang anak adalah minimal 8 jam dalam satu hari. Untuk ukuran anak normal, hal ini mungkin bisa dilakukan. Tapi lain halnya jika membahas anak autis. Anak autis tidak bisa tidur dengan durasi yang sama.

Anak autis memiliki masalah dengan tidur atau yang biasa disebut dengan insomnia. Sama seperti orang dewasa, kurang tidur tidak hanya akan mempengaruhi fisik tapi juga mood. Anak autis juga bisa mengalami masalah yang sama jika sampai kurang tidur. Bisa saja anak tidak bisa tidur karena cahaya kamar yang terlalu terang. Ingat, anak autis memiliki tingkat sensitif yang tinggi pada cahaya dan suara.

2. Menghindari Kontak Mata

kontak mata

Ketika berbicara, biasanya anak akan menatap mata dari lawan bicaranya. Berbeda dengan anak autis, anak autis tidak bisa melakukan hal tersebut. Mereka cenderung akan mengalihkan pandangan matanya ke arah lain. Jangan sampai kalian orang tua salah mengira bahwa anak takut atau ada sesuatu yang disembunyikan.

Andaikan anak autis kalian paksa untuk menghadap ke arah lawan bicaranya, tubuhnya mungkin akan menghadap lawan bicaranya, tapi bola matanya akan berusaha melihat ke kanan,kiri, atas, atau bawah. Kesulitan fokus pada satu titik ini menjadi masalah yang bisa dihadapi oleh anak penderita autisme. Apakah harus panik? Tidak juga. Anak autisme bisa dilatih untuk bisa menatap mata lawan bicaranya.

1. Suka Bermain Sendiri

main sendiri

Sudah disebutkan bahwa anak penderita autisme memiliki masalah dalam hal berkomunikasi dan bersosialisasi. Kombinasi kedua ini bisa membuat anak sulit bergaul dengan anak yang lain. Di sekolah, anak autisme akan menjauh dari teman-teman sebayanya. Mereka lebih asyik bermain dengan dirinya sendiri.

Dengan bermain sendiri, anak autis tidak perlu merasa panik dan kesulitan ketika berhadapan dengan dengan anak-anak yang lain. Mereka bisa bermain dengan mainannya sendiri dan menggunakan imajinasinya. Tak jarang juga anak autis yang terlalu asyik dengan diri sendiri, tak merespon ketika namanya dipanggil.

Disclaimer: gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini.
Kirim Artikel
Lihat artikel yang unik atau menarik? Bagikan artikel tersebut ke banyak orang dengan mengirimkannya ke Portal Tahupedia. Senangnya berbagi bersama. Kirim Sekarang
Follow Us
© 2013 TahuPedia.com. Designed by Civira
down kembali ke atas