Hewan selain anjing yang juga disukai karena kelucuannya dan dijadikan hewan peliharaan adalah kucing. Makhluk kecil berbulu ini juga sama seperti anjing, rawan diserang penyakit. Makanya kalian sebagai orang yang memelihara kucing, wajib memperhatikan kucing kalian dengan baik. Tentu tidak lupa dengan mengetahui sejumlah masalah kesehatan atau penyakit yang umum terjadi pada kucing. Apa saja penyakit yang umum menyerang kucing? Inilah daftarnya.
Kanker adalah sebuah penyakit dimana ada sel di bagian tubuh tertentu yang perkembangannya tak terkontrol. Bisa di kulit, hati, paru-paru, otak, dan lain sebagainya. Yang kita tahu bahwa kanker adalah penyakit yang diderita manusia, tapi ternyata hewan peliharaan seperti kucing juga rentan terkena kanker.
Kanker yang terjadi pada kucing sama seperti manusia, kanker bisa muncul di bagian tubuh mana saja. Awalnya hanya menyerang satu sel saja, tapi jika tidak segera mendapatkan perawatan, sel kanker tersebut bisa menyebar ke bagian lain. Yang terparah jika sampai stadium akhir, maka kucing bisa saja mati.
Salah satu penyakit yang bisa diderita kucing adalah diabetes. Sama rumitnya seperti diabetes yang terjadi pada manusia, diabetes pada kucing bisa disebabkan karena kurangnya hormon insulin atau tidak mampunya tubuh dalam merespon insulin. Tentu penyakit ini bisa mendatangkan banyak masalah jika tidak segera dirawat.
Setelah kucing makan, sistem pencernaan mereka akan memecah makanan menjadi beberapa komponen termasuk glukosa. Glukosa ini nantinya akan dibawa oleh insulin. Ketika kucing tidak dapat memproduksi insulin atau insulin tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya, kadar gula akan naik. Hasilnya adalah hyperglycemia yang bisa menyebabkan datangnya banyak komplikasi.
Ada berbagai macam masalah kesehatan yang bisa dialami oleh kucing. Beberapa ada yang menunjukan gejala, lainnya tidak. Yang tidak menunjukan gejala ini yang harus diwaspadai. Makanya kita harus rutin memeriksakan kesehatan kucing ke dokter hewan. Dan salah satu penyakit yang jarang menunjukan gejala adalah feline immunodeficiency virus atau FIV.
Virus FIV ini memiliki pergerakan yang lambat. Virus ini akan melemahkan imun tubuh si kucing. Ketika imun tubuh turun, maka kucing akan rentan terhadap infeksi. Kucing yang menderita FIV harus menerima perawatan yang tepat dan dipelihara di lingkungan yang nyaman dan bebas stres. Untuk menghindari kucing terkena FIV adalah memeliharanya di ruangan tertutup.
Sebagai pemilik kucing, sebaiknya kalian benar-benar memperhatikan semua hal yang berhubungan dengan kucing kalian. Dari kandangnya sampai kucing mana saja yang melakukan kontak dengannya. Karena jika tidak, mungkin saja kucing kesayangan kalian akan terinfeksi penyakit dari kucing lain. Seperti penyakit feline leukemia virus ini yang harus kalian waspadai.
FeIV pertama kali ditemukan di tahun 1960an, virus ini adalah retrovirus RNA yang dapat menular dan bisa menghambat sistem imun tubuh kucing. Tak ada gejala yang ditunjukan ketika kucing menderita FeIV. Memberikan vaksin juga tak menjamin 100% aman. Kucing dengan umur kurang dari 1 tahun yang sangat rentan terhadap virus FeIV.
Kalau kalian memelihara kucing di rumah dan rumah kalian banyak nyamuk, kalian musti hati-hati. Penyakit cacingan bisa ditularkan oleh nyamuk ke kucing kalian. Dibandingkan dengan anjing, memang kucing bukanlah host natural dari cacing tapi ada beberapa kasus dimana ada kucing yang terserang cacing, terutama cacing hati.
Cacing hati bisa menyebabkan penyakit paru pada kucing. Jika imun tubuh kucing kuat, imun tubuh ini bisa membunuh cacing yang ada di dalam tubuh. Tapi ada kemungkinan ada cacing yang bisa bertahan dan berkembang. Cacing yang lolos dari imun tubuh ini bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Gejala kucing yang terkena cacing seperti batuk, sulit bernapas, berat badan turun, dan tidak nafsu makan.
Saluran pernapasan kucing cukup rentan mengalami masalah. Saluran pernapasan bagian atas seperti hidung, tenggorokan, dan area sinus yang rentan terkena infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Ada dua virus yang menjadi biang keladi dari penyakit ini yaitu feline calicivirus dan feline herpesvirus. Kucing yang dari penampungan yang cukup sering mengalami masalah ini.
Virus ini bisa menular dari kucing lain melalui bersin, batuk, grooming, atau berbagi makanan dari tempat yang sama. Sekali terinfeksi, kucing bisa menjadi carrier selama hidupnya. Meski tidak menunjukan gejala, kucing tetap bisa menularkan virus ini ke kucing lain. Agar tidak terinfeksi, pastikan kucing kalian tetap berada di ruangan tertutup dan memberikan vaksin.
Ginjal memiliki fungsi untuk menyaring zat-zat tak berguna dan mengatur kadar darah dan air dalam tubuh. Fungsi ginjal yang ada pada manusia, sama juga dengan yang terdapat pada kucing. Dan kucing yang tidak dirawat dengan baik, maka bisa saja mengalami masalah dengan ginjalnya. Dan ada kemungkinan penyakit ini tidak bisa disembuhkan jika sudah mencapai level kronis.
Pada kucing, jika ginjalnya bermasalah maka bisa saja mengalami gagal ginjal atau penyakit ginjal kronis. Penyakit ini bisa berkembang dengan cepat tapi bisa dicegah bisa ditangani dengan cepat. Masalah ginjal ini bisa diderita oleh anak kucing dan juga kucing dewasa. Semakin dewasa, ginjal akan menurun fungsinya. Gejala kucing yang mengalami masalah ginjal seperti sering buang air, berat badan turun, banyak minum air, bulu kering, muntah, dan diare.
Masalah kesehatan selanjutnya adalah gigi. Kita aja sebagai manusia, jika gigi tidak dibersihkan dan dirawat, bisa mengalami kerusakan dan berlubang. Kucing pun juga bisa mengalami masalah tersebut jika pemiliknya tidak merawat dengan benar. Masalah seperti gingivitis. periodonitis, dan resorpso gigi bisa saja terjadi.
Kucing yang mengalami masalah pada giginya bisa membuat mereka merasa sakit dan tidak nyaman. Ketika giginya sakit, maka mereka bisa turun nafsu makan. Ketika nafsu makan turun, kucing jadi tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dan bisa saja mendatangkan masalah kesehatan lain. Rutin mengajak kucing ke dokter hewan untuk dicek kesehatannya harus dilakukan agar kucing tetap sehat dan berumur panjang.
Sama seperti manusia, kucing juga memiliki pankreas. Tugasnya juga sama yaitu organ vital yang memiliki peran besar dalam sistem pencernaan. Masalah kesehatan berikutnya berkaitan dengan pankreas, namanya adlaah pancreatitis. Penyakit ini bisa membuat pankreas mengalami radang dan disertai dengan radang di hati dan usus.
Tidak ada penyebab pasti yang membuat kucing bisa mengalami pancreatitis. Kucing yang memiliki masalah diabetes atau radang usus biasanya kemungkinan besar mengalami pancratitis. Gejala pancreatitis meliputi, muntah, demam, sakit, perut, turunnya nafsu makan, dan diare. Jika kucing kalian mengalami gejala ini, lebih baik bawa ke dokter secepatnya.
Memelihara kucing memang tidak mudah, berbagai macam penyakit bisa saja dialami oleh si kucing. Seiring bertambahnya usia kucing, maka kucing semakin rentan terserang penyakit. Kucing yang agak berumur sampai yang sudah tua biasa pasti akan mengalami masalah kesehatan ini, namanya hyperthyroidism.
hyperthyroidism adalah sebuah penyakit endocrine yang menyebabkan kelenjar tiroid membengkak. Ini bisa membuat meningkatnya produksi hormon kelenjar tiroid. Kucing yang menderita hyperthyroidism umumnya menunjukan gejalan seperti kelebihan energi, nafsu makan bertambah, berat badan turun, dan gelisah.