Cidera adalah hal yang paling mengerikan yang ditakuti oleh semua atlet atau olahragawan. Di olahraga sepakbola, cidera bisa terjadi karena banyak hal seperti ditekel lawan, jatuh, atau bisa juga karena melakukan selebrasi malah mengalami cidera. Bagus kalau atlet atau pemain sepakbola tersebut bisa pulih dan kembali merumput kembali, tapi ada juga yang mengalami cidera parah sehingga dipaksa pensiun lebih awal. Belum ada beberapa atlet yang juga mengalami masalah kesehatan sehingga harus berhenti berkarir di lapangan hijau. Inilah mereka para atlet sepakbola yang kurang beruntung yang mengalami cidera parah dan masalah kesehatan serius yang membuatnya harus pensiun dini.
Ronaldo Luís Nazário de Lima adalah salah satu striker atau penyerang terhebat sepanjang masa. Atlet sepakbola asal Brazil ini sangat dikenal dengan gaya rambutnya botak dengan menyisakan sebagian kecil rambut di bagian depan. Sebagai striker yang berdarah Brazil, Ronaldo memiliki kemampuan dribble dan menggocek bola yang top. Sayang, gara-gara satu cidera membuatnya harus mengubah gaya bermain dan memaksanya pensiun lebih cepat dari semestinya.
Cidera yang paling sering menimpa Ronaldo adalah cidera lutut sebelah kanan. Pertama kali lututnya cidera adalah ketika dia bermain untuk Inter Milan di 1999. Tendon lutut kanannya yang robek mengharuskan ia beristirahat panjang. Cidera itu membuatnya harus abses selama 5 bulan. Meski sempat sembuh dan kembali merumput, Ronaldo jadi tidak sejago seperti dulu. Bahkan ia berkali-kali mengalami cidera lutut yang sama. Ia beruntung masih bisa bermain dengan apik di ajang Piala Dunia 2002. Ia lalu memutuskan pensiun di usia 34 tahun untuk menghindar terjadinya cidera yang lebih parah.
Tampil ciamik untuk Juventus, Lazia, dan timnas Italia membuat nama Pierluigi Casiraghi menjadi incaran sejumlah club. Pierluigi Casiraghi adalah pemain yang memiliki posisi sebagai striker, lahir di Monza pada 4 Maret 1969. Penampilan yang mengesankan ini yang membuat Chelsea tertarik untuk membelinya di tahun 1998.
Chelsea menjadi club terakhir yang dibela Casiraghi sebelum dirinya pensiun. Ia pensiun lebih cepat karena mengalami cidera di lutut. Cidera lutut ini didapat ketika Chelsea melawan West Ham United. Casiraghi bertabrakan dengan kiper West Ham, Shaka Hislop. Tabrakan ini membuatnya mengalammi sobek di ligamen lutut. Butuh 10 operasi untuk membuatnya bisa berjalan kembali. Cidera itulah yang membuat ia pensiun di tahun 2002.
Amat disayangkan bahwa para penggemar sepakbola tidak bisa menyaksikan kiprah Luc Nilis lebih lama karena ia memutuskan pensiun di tahun 2001. Luc Nillis adalah mantan striker asal Belgia yang pernah membela Winterslag, Anderlecht, PSV Eindhoven, dan Aston Villa. Dia pernah menjadi partner striker mematikan bersama Ronaldo dan Ruud van Nistelrooy ketika masih bermain untuk PSV Eindhoven.
Catatan golnya yang banyak membuat Aston Villa merekrutnya di tahun 2000. Tapi Luc Nilis tidak bermain lama untuk Aston Villa. Ketika Aston VIlla bertemu melawan Ipswich Town, Luc Nilis berbenturan dengan penjaga gawang Richard Wright. Benturan ini mengakibatkan cidera double compound fracture di tulang kering bagian kanan.
Menjadi pemain sepakbola sudah harus siap menghadapi yang namanya cidera. Tapi masih ada harapan untuk kembali pulih dan kembali beraksi di lapangan hijau. Inilah yang diharapkan oleh Ryan Mason. Pemain sepakbola yang berposisi sebagai gelandang tengah ini bermain untuk Hull City untuk musim 2016-2018. Sampai sebuah cidera mengharuskan dia pensiun lebih cepat.
Tepat ketika Hull City bertemu dengan Chelsea di Januari 2017, ia bertabrakan dengan Gary Cahill di Stamford Bridge. Mereka berdua berbenturan di bagian kepala, menyebabkan Mason harus dibawa ke rumah sakit karena mengalami retak di tulang tengkorak. Ryan Mason lalu memutuskan untuk pensiun di Februari 2018 di usia 26 tahun.
Inggris telah melahirkan banyak striker top seperti Alan Shearer, Wayne Rooney, Michael Owen, dan Harry Kane. Di tahun 2008, ada seorang striker muda yang digadang-gadang bisa menjadi salah satu striker mematikan dunia. Dia adalah Dean Ashton. Striker ini pernah bermain untuk Crewe Alexandra, Norwich City, dan West Ham United.
Karena satu cidera harus membuat mimpi Dean Ashton bermain sepakbola sirna. Sebuah tekel mematikan yang dilakukan oleh Shaun Wright-Phillip saat latihan, menghancurkan ankle kiri dari Dean Ashton. Cidera parah tersebut memaksa Dean Ashton berhenti bermain sepakbola. Padahal usianya saat itu masih terbilang matang yakni 26 tahun.
Amat disayangkan bahwa Manchester United harus kehilangan salah satu calon pemain hebatnya di usia muda. Ben Collett adalah pemain muda dari akademi Manchester United yang cukup berbakat. Ben Collett bahkan diberi julukan sebagai the next "Ryan Giggs". Namun perjalanan karirnya harus terhenti di usia 18 tahun.
Manchester United yang saat itu melawan Middlesbrough di tahun 2003 menjadi ajang bagi Ben Collett untuk unjuk kemampuan. Sampai sebuah tekel parah yang dilakukan Gary Smith mendarat di kaki Ben Collett. Tekel tersebut membuat Collett mengalami patah tulang ganda. Atas tekel tersebut, Collett mendapatkan 4,5 juta Pounds sebagai kompensasi.
Jika ada pemain sepakbola yang pensiun karena cidera, atlet yang satu ini dipaksa pensiun karena memiliki masalah kesehatan pada jantung. Jantung adalah salah satu organ vital pada manusia. Memiliki masalah pada jantung, maka orang tersebut akan mengalami kesulitan saat beraktivitas maupun olahraga, apalagi jika itu olahraga berat seperti sepakbola.
Sebelum kasus tumbangnya Christian Eriksen karena henti jantung di ajang Euro Cup 2020, sebelumnya ada juga pemain sepakbola yang tumbang dikarenakan henti jantung. Dia adalah Fabrice Muamba. Pemain yang membela Bolton Wanderers ini tumbang ketika timnya bermain melawan Tottenham di ajang FA Cup di tahun 2012. Setelah diperiksan, Fabrice Muamba diketahui mengidap kelainan jantung yang langka. Karena inilah ia memutuskan untuk berhenti bermain sepakbola.
Ketika dilatih oleh Arsene Wenger, Arsenal kala itu banyak dihuni oleh pemain asal Perancis. Salah satu pemain asal Perancis yang cukup terkenal saat itu adalah Emmanuel Laurent Petit. Ia memiliki posisi sebagai gelandang dan membela Arsenal dari musim 1997-2000. Selain Arsenal, Petit pernah membela Monaco, Barcelona, dan Chelsea.
Sempat membela Barcelona untuk musim 2000-2001, Petit pindah ke Chelsea pada tahun 2001 dan bermain sampai 2004. Di Chelsea, penampilan Petit tidak bisa dibilang bagus. Ia lebih sering berkutat dengan cidera. Salah satu cidera yang paling parah dan sering kambuh adalah cidera lutut. Akhirnya di tahun 2004, kontraknya diputus oleh Chelsea dan ia memutuskan untuk pensiun.
Jika ada pemain yang harus pensiun dini dikarenakan cidera, sudah pasti David Busst masuk dalam daftar. David Busst adalah seorang bek andalan yang membela tim Coventry City. Sepanjang karir sebagai atlet sepakbola, Busst telah membela 3 tim yaitu Moor Green, Coventry City, dan Highgate United. Di Coventry City, dia bermain sebanyak 50 kali dan berhasil mencetak 4 gol.
Karir Busst hancur ketika dirinya mengalami cidera parah ketika Coventry City berhadapan dengan Manchester United di tahu 1996. Busst mengalami ditekel oleh 2 pemain Manchester United yaitu Denis Irwin dan Brian McClair. Terjepit di antara kedua pemain, kaki kanan Busst mengalami patah tulang tibia dan fibula. Tekel horror ini bahkan membuat kiper MU yaitu Peter Schmeichel sampai muntah dan butuh bantuan konseling karena trauma.
Bagi pengemar Manchester United pastinya sudah tahu dengan sosok Roy Keane. Roy Keane dikenal sebagai gelandang sangar yang memiliki permainan keras. Ia tidak ragu menghajar siapa saja yang menghalanginya. Mungkin yang ada di pola pikiran Keane, bola boleh lewat tapi pemain lawan jangan sampai lewat. Alf-Inge Haaland adalah salah satu dari sekian banyak korban yang pernah mendapat tekel keras dari Keane.
Awal mula pertikaian Keane dengan Alf adalah ketika Keane jatuh dan mengalami cidera saat Manchester United melawan Leeds United di musim 1997-1998. Alf-Inge Haaland meledek Keane yang tengah kesakitan. Keane menyimpan dendam yang mendalam atas ejekan Alf. Bahkan ketika Alf pindah ke Manchester City pada tahun 2000, Keane masih menyimpan dendam.
Sampai akhirnya Manchester United bertemu dengan Manchester City dan mempertemukan dua pemain yang tengah bersitegang tersebut. Pertandingan antara keduanya berlangsung di Old Trafford pada April 2001. Keane menghajar lutut kanan Alf dan membuatnya harus naik ke meja operasi. Keane mengatakan bahwa itulah balasan yang sepadan atas ejekan Alf yang diberikan padanya dulu. Tekel parah ini mengharuskan Alf menyelesaikan karirnya lebih cepat dari yang seharusnya.