Tak sedikit orang yang mengaku bahwa mereka enggan untuk menikah. Tentu ada banyak alasan yang menyebabkan seseorang ogah menikahi pacar atau kekasihnya meski hubungan yang dijalani sudah bertahun-tahun. Ini bisa membuat pasangannya kesal, marah, dan bahkan meminta untuk putus. Kira-kira apa sih yang menjadi penyebab seseorang enggan atau belum mau untuk menikah? Simak alasannya di bawah ini.
Mau menikah atau tidak, pilihan tersebut tergantung dari orang tersebut. Mau apapun pilihannya, tidak ada yang salah, tidak ada yang benar. Orang lain tidak sebaiknya menghakimi orang yang memutuskan untuk menikah ataupun tidak. Masing-masing pasti memiliki alasan kenapa mau menikah atau tidak menikah. Mereka yang memilih tidak menikah pastinya memiliki alasan yang kuat kenapa memilih tidak mau menikah.
Salah satu alasan yang memungkinkan orang tidak mau menikah adalah karena banyak masalah. Sudah menjadi hal yang pasti terjadi bahwa menikah pasti akan membawa masalah baru. Masalah dari pasangan pasti akan menjadi masalah bersama yang harus dihadapi. Bukan berarti orang yang menghindari masalah adalah orang yang pengecut, hanya saja daripada tidak bisa menyelesaikan dan malah memperburuknya, lebih baik hidup sendiri.
Kehidupan saat masih sendiri berbeda saat berpacaran. Saat berpacaran saat menikah juga akan berbeda pula. Perubahan seperti ini yang harus dipertimbangkan seseorang ketika ingin berpacaran lalu lanjut dengan menikah. Tidak semua orang siap dengan perubahan ini sehingga ada yang memilih untuk menunda atau bahkan tidak mau menikah sama sekali.
Jelas bahwa menikah akan membuat perubahan yang besar terhadap hidup seseorang. Hidupnya yang semula hanya tentang dirinya, kini harus bertambah dengan memikirkan pasangannya. Meski sudah menjalani hubungan pacaran dalam waktu yang lama tak menjamin tahu seluk beluk dari pasangan secara sepenuhnya. Ada saja hal yang justru membuat masa pacaran berbeda dari menikah. Tanggung jawab, finansial, orang tua, semua hal tersebut akan menambah kompleks masalah yang harus dihadapi ketika sudah mengikat tali pernikahan.
Alasan lain yang membuat seseorang tidak mau menikah adalah karena setelah menikah jadi tidak punya waktu sendiri. Ketika masih dalam level pacaran, kita masih bisa memikirkan untuk waktu sendiri. Waktu sendiri tidak hanya digunakan untuk me time, bersenang-senang sendiri atau dengan teman, tapi juga waktu sendiri diperlukan apabila terjadi suatu masalah yang pelik dan tidak ketemu jalan keluar, jadi masing-masing pihak butuh waktu sendiri untuk berpikir.
Ketika menikah, waktu untuk sendiri ini akan semakin berkurang. Mengingat setelah menikah pastinya akan tinggal satu rumah, jika terjadi masalah pelik akan sulit untuk menyendiri untuk menjernihkan kepala. Pasti akan selalu ketemu dengan pasangan karena tinggal satu atap. Masalah waktu sendiri inilah yang orang masih butuhkan dan takut untuk kehilangannya setelah menikah.
Jika tadi sudah dijelaskan mengenai kurangnya waktu sendiri setelah menikah, alasan berikut masih memiliki kaitan dengan hal itu yakni tentang kebebasan. Orang yang punya rasa kebebasan yang tinggi atau tidak mau dikekang biasanya akan mengambil pilihan untuk tidak mau menikah. Mereka masih ingin bebas layaknya burung yang terbang di angkasa.
Saat masih pacaran mungkin masih bisa memperoleh kebebasan tersebut meski jumlahnya berkurang ketika masih single. Ketika sudah menikah, kebebasan yang didapat akan semakin berkurang lagi atau bahkan tidak ada sama sekali. Mau melakukan apa harus bertanya pada suami atau istri. Kalau mau membeli suatu barang juga harus berdiskusi dulu pada pasangan. Sangat merepotkan.
Menikah bukanlah pilihan yang mudah. Banyak yang harus dipertimbangkan, salah satunya adalah tanggung jawab. Tanggung jawab disini juga ada banyak halnya. Yang pria harus bertanggung jawab menjadi suami, membiayai kehidupan istri, dan rumah. Tanggung jawab tersebut akan bertambah lagi ketika sudah hadir anak.
Tanggung jawab yang besar inilah yang membuat orang ogah menikah. Apalagi ketika sudah punya anak, belum tentu apa yang baik menurut orang tua, baik juga untuk anak. Pendidikan, tempat tinggal, hiburan, serta kesehatan harus dipikirkan dengan baik bahkan sebelum memutuskan untuk menikah. Tidak ada yang mudah jika sudah membahas soal menikah.
Sekarang ini fobia sudah semakin banyak macamnya. Fobia adalah rasa takut berlebih terhadap suatu hal. Ketakutan berlebih terhadap komitmen atau pernikahan disebut dengan gamophobia. Bukan hal yang bijak untuk menghakimi orang yang memiliki gamophobia karena pastinya mereka tidak mau memiliki fobia tersebut.
Perlu ditelusuri lebih dalam penyebab seseorang bisa menglami gamophobia. Setiap orang pastinya memiliki penyebab yang berbeda kenapa bisa sampai setakut itu hidup berkomitmen. Mungkin bisa karena trauma dari kehidupan pernikahan sebelumnya atau melihat pernikahan orang lain yang buruk. Selalu melihat yang buruk-buruk menjadi orang yang mengalami gamophobia ini tidak mau menikah,
Siapa disini yang putus dengan pacarnya karena alasan terlalu banyak aturan? Masih bagus mereka memutuskan untuk berpisah ketika masih dalam tahap pacaran. Karena jika sudah dalam tahap menikah lalu memutuskan untuk bercerai karena alasan terlalu banyak aturan, sangat menguras tenaga, pikiran, dan tentu uang. Karena banyaknya aturan dan tidak mau diatur inilah yang membuat orang tidak mau menikah.
Memang aturan dibuat agar hidup lebih teratur dan menikah pastinya ada banyak aturan yang harus dibuat dan dilaksanakan demi tujuan bersama. Tapi tidak semua orang mau melakukannya. Kalau memaksakan diri untuk tahan pada aturan tersebut bukanlah pilihan yang bijak juga. Karena suatu saat akan muncul rasa kesal dan ingin bebas dari segala aturan yang mengekang. Jadi daripada harus bermasalah dengan aturan yang merepotkan, lebih baik hidup sendiri saja.
Kita semua pasti pernah mendengar orang yang mengatakan untuk menikah saja terlebih dahulu, masalah lain dipikirkan belakangan. Kata-kata ini jelas menyesatkan, mengesampingkan segala masalah dan asal menikah justru bisa membawa masalah besar pada diri sendiri dan pasangan kalian nanti. Apalagi jika sudah menyangkut masalah uang, masalahnya bisa panjang.
Kalau memang memiliki kondisi keuangan yang buruk, tidak semestinya memaksakan diri untuk menikah. Beberapa orang yang bisa berpikir secara sehat dan menyadari bahwa kondisi keuangan yang tidak memungkinkan untuk menikah, memilih tindakan untuk tidak menikah atau menunda pernikahan. Menikah membutuhkan uang yang banyak, setelah menikah pun harus memikirkan kondisi keuangan agar bisa hidup dengan tenang bersama dengan pasangan.\
Ketika ada seseorang yang memutuskan untuk hidup sendiri ketimbang menikah, banyak orang yang langsung menghakimi keputusannya tanpa tahu seluk beluk orang tersebut. Suatu kebiasaan buruk yang pasti sering kita temui. Dari sekian banyak alasan, ada juga orang yang tidak mau menikah karena pengalaman buruk di masa lalu tentang pernikahannya yang gagal.
Pernah menikah lalu bercerai bisa meninggalkan bekas luka yang mendalam di hati seseorang. Ini yang dinamakan trauma dan akan sulit untuk menyembuhkannya. Ada yang bisa sembuh, ada juga yang tidak. Yang tidak bisa sembuh dari trauma pernikahan yang gagal ini yang menjadikannya tidak mau untuk menikah lagi daripada harus mengulang rasa sakit yang sama.
Alasan terakhir dan yang paling sering digunakan oleh orang untuk tidak mau menikah adalah karir. Tidak sedikit orang yang lebih fokus terhadap karirnya ketimbang menikah. Tidak salah memang, itu adalah keputusan orang tersebut dan harus dihargai. Memang kebahagiaan dan fokus tiap orang itu berbeda-beda.
Memiliki karir yang diimpikan dan mungkin gaji yang besar mungkin menjadi alasan seseorang memilih untuk hidup sendiri. Mereka ini bisa mendapatkan kebahagiaannya dari bekerja dan mendapatkan uang. Menikah adalah hal yang tidak penting dan mungkin malah bisa mengganggu karirnya. Dan ada banyak juga pasangan suami istri yang menikah lalu bercerai karena merasa karirnya dihalangi dan lebih memilih karir ketimbang pernikahan.