Sudah mengecas baterai smartphone sampai penuh tapi dalam waktu yang tidak lama, baterai langsung turun drastis? Mungkin bisa jadi baterai smartphone yang sudah rusak atau bisa juga karena ada hal lain yang menyebabkan baterai cepat habis. Kalau dibandingkan dengan handphone zaman dulu, baterai handphone zaman dulu lebih tahan lama karena memang tidak banyak fitur yang disematkan pada handphone zaman itu. Kalau sekarang, banyak hal yang bisa dilakukan di handphone seperti bermain game, mendengarkan lagu, nonton video, internet, sosial media, dan lain sebagainya. Makanya disebut smartphone karena banyaknya hal yang bisa dilakukan di handphone zaman sekarang. Lalu, apa sih yang membuat baterai smartphone cepat habis?
Ada 2 metode untuk bisa terkoneksi dengan internet yakni dengan menggunakan paket data dan juga wifi. Jika tidak ada hotspot di sekitar, maka pilihan akan jatuh pada paket data. Tentu jika paket data dipakai secara terus menerus akan membuat kuota cepat habis. Makanya orang sebisa mungkin mencari tempat yang memiliki akses wifi.
Ketika sudah selesai menggunakan wifi dan pergi dari tempat tersebut, seringkali orang lupa untuk mematikan koneksi wifinya. Ini menjadi salah satu penyebab baterai smartphone bisa cepat habis. Smartphone akan terus menerus berusaha mencari koneksi wifi agar bisa terhubung. Agar baterai awet, sebaiknya matikan wifi bila memang tidak digunakan.
Ketika baterai smartphone habis, maka untuk mengisi dayanya kembali adalah dengan menggunakan charger dan kabelnya. Kalau kalian membeli smartphone dari baru, maka kalian akan mendapatkan charger dan kabelnya, tidak perlu khawatir dengan yang namanya charger dan kabel kw atau palsu.
Kenapa kita musti khawatir bila mendapatkan kabel dan charger kw atau palsu? Itu karena benda ini bisa mempengaruhi daya tahan dan usia baterai. Yang namanya original pastinya sudah dibuat sedemikian rupa untuk bisa mengisi daya baterai sampai penuh dengan aman. Tapi kalau menggunakan kabel dan charger kw, ada kemungkinan ada hal yang tidak diinginkan bisa terjadi ketika mengecas baterai. Membuat baterai cepat habis dan juga memperpendek usianya.
Handphone zaman dulu tidak ada yang namanya fitur GPS. Jadi ketika kita ingin bepergian ke suatu tempat, kita harus melihat dulu pada peta atau bertanya pada orang sekitar ke arah mana tempat yang mau dituju. Sekarang, dengan adanya koneksi internet, gps, dan map, kita bisa pergi kemana saja tanpa takut harus tersesat.
Kalau memang di saat membutuhkan, menyalakan GPS memang harus dilakukan. Tapi jika sudah selesai, alangkah baiknya untuk mematikan. Penggunaan GPS secara terus menerus bisa membuat baterai cepat habis. Apalagi jika ada banyak aplikasi yang menggunakan fitur GPS, semakin cepat juga baterai harus dicas lagi.
Semua handphone yang dijual sekarang sudah dibekali dengan yang namanya kamera. Kamera tersebut juga bukan kamera sembarangan. Dengan megapixel yang besar, kamera handphone sudah lebih dari cukup untuk digunakan memfoto dan merekam segala hal. Tidak perlu mengeluarkan uang besar untuk membeli kamera selayaknya kamera untuk fotografer profesional.
Karena megapixel yang besar dan fitur yang lengkap, membuat orang suka mengambil foto atau merekam menggunakan kamera handphone. Apalagi jika sedang jalan-jalan dan melihat momen bagus pasti ingin mengabadikannya. Mengambil foto dan juga merekam video membutuhkan daya ekstra dari baterai. Menggunakan kamera secara terus menerus maka efeknya akan menguras daya baterai.
Menggunakan smartphone untuk melakukan panggilan telepon juga menjadi salah satu hal yang membuat kita sering mengecas baterai handphone. Menggunakan fungsi telepon lumayan menguras tenaga baterai. Apalagi jika jaringan kalian suka naik turun, semakin terkuras juga daya dari baterai. Menggunakan koneksi wifi juga tidak jauh berbeda.
Meski sekarang ini banyak produsen smartphone mengklaim punya waktu telepon yang lama, tetap saja baterai akan cepat habis jika digunakan untuk melakukan panggilan telepon. Mereka yang pekerjaannya butuh melakukan panggilan telepon pastinya merasakan bahwa baterai smartphone mereka cepat turun.
Saat masih belum ada yang namanya internet, proses tukar menukar data di handphone menggunakan fitur yang namanya infrared. Semakin berkembangnya zaman, fitur infrared ditinggalkan dan beralih pada bluetooth. Dengan adanya bluetooth, handphone tidak perlu ditaruh dan didiamkan di atas meja, sejajar dengan handphone lain.
Penggunaan bluetooth memang sekarang ini tidak begitu populer untuk transfer data karena sudah ada yang namanya internet. Tapi ada kegunaan lain dari bluetooth, misalnya untuk menghubungkan headset atau earphone. Jika sudah tidak digunakan, matikan saja bluetooth agar baterai tidak cepat habis. Seringkali orang malas menonaktifkan bluetooth dan terus mengaktifkannya tanpa kegunaan apa-apa.
Sudah memeriksa segala macam hal tapi masih belum menemukan apa yang menjadi penyebab baterai smartphone cepat habis? Entah kalian lupa atau tidak memang sadar bahwa usia dari smartphone juga mempengaruhi kuat atau tidaknya baterai. Semakin tua usia dari smartphone dan baterainya, maka kemampuannya pasti akan menurun.
Semakin kesini, banyak aplikasi yang bermunculan dan update-update yang cukup menguras tenaga baterai. Mereka yang menggunakan smartphone lama dan terutama baterai yang tidak pernah diganti, kemampuan baterai tersebut pasti sudah tidak sekuat dulu. Mau menggunakan aplikasi battery saver pun juga tak akan membantu banyak.
Handphone sekarang dinamakan smartphone karena fungsinya yang sudah jauh berbeda dibanding handphone zaman dulu. Jika dulu handphone yang bisa digunakan untuk melakukan panggilan telepon dan berkirim pesan, handphone sekarang sudah bisa foto, rekam video, edit video, edit gambar, mendengarkan musik, menonton video, internetan, dan bermain game.
Selain itu, smartphone juga bisa digunakan untuk multitasking. Sembari melakukan satu hal, kita bisa sambilan melakukan hal lain. Misalnya, melihat sosial media sembari mendengarkan musik. Begitu banyaknya aplikasi yang bisa dibuka memang membuat kita tidak perlu menunggu lagi ketika membuka aplikasi dari awal. Tapi ini bisa berdampak pada habisnya baterai smartphone dengan cepat.
Tingkat kecerahan smartphone atau brightness bisa kita atur sesuai keingingan. Jika berada di ruangan yang gelap, bisa kita atur brightness ke level yang rendah agar tidak terlalu silau. Jika berada di tempat yang terang, maka brightness bisa ditingkatkan ke level yang tinggi supaya layar jadi bisa terlihat. Bisa diaktifkan juga fitur auto agar brightness bisa otomatis mengatur tingkat kecerahannya tergantung pencahayaan ruangan.
Seberapa sering atau lama kalian mengatur tingkat kecerahan layar di level maksimal? Semakin lama brightness di level maksimal maka baterai smartphone juga akan terkuras. Biasanya para orang tua atau mereka yang tidak paham mengenai hal ini akan mengira bahwa baterai smartphonenya rusak dan perlu diganti. Padahal yang salah adalah diri mereka sendiri yang lupa mengatur tingkat kecerahan layarnya.
Satu lagi hal yang bisa mempengaruhi daya tahan dari baterai. Dan itu adalah sinyal. Semakin kuat dan stabil sinyal kalian, maka smartphone kalian akan bisa bertahan dalam waktu yang lama tanpa perlu sering dicas. Tapi jika sinyal kalian jelek, tidak stabil, atau bahkan tidak ada sinyal sama sekali, maka baterai akan terkuras.
Selama sinyal jelek, tidak stabil, dan tak ada sinyal, smartphone akan terus bekerja untuk mencari sinyal. Sinyal yang diperlukan bukan cuma dari provider SIM card tapi juga bisa sinyal wifi. Semakin lama kalian tidak mendapatkan sinyal yang kuat dan stabil, maka semakin lama dan keras juga kerja dari smartphone untuk mencari sinyal. Kompensasinya adalah baterai yang habis dan musti dicas kembali.