home -> Lainnya -> 10 Tanda Dia Bukan Pasangan Yang Tepat Untukmu
01 Oktober 2023 07:04

10 Tanda Dia Bukan Pasangan Yang Tepat Untukmu

Oleh serba_tahu dalam Lainnya pada September 28, 2021

Jika sedang dimabuk cinta, semuanya akan terasa indah dan bahagia. Ini yang terkadang membuat orang sampai buta karena cinta. Tapi meski sedang cinta-cintanya tetap harus bisa berpikir rasional. Apakah pasangan yang sedang bersama kalian ini adalah pasangan yang tepat atau tidak. Jika memang dirasa tepat maka bagus untuk kalian. Tapi bagaimana kalau tidak? Bagaimana cara mengetahui apakah pasanganmu ini adalah jodoh yang tepat atau tidak? Untuk mengetahui itu, simak beberapa tanda yang menunjukkan bahwa dia bukan pasangan yang tepat untukmu.

10. Kasar

kasar

Kekerasan bukanlah jawaban dari semua hal. Kekerasan menandakan bahwa seseorang tidak bisa berpikir jernih dan lebih mengutamakan otot ketimbang otak. Kalau kuat berarti dia menang dan menang tandanya benar. Pola pikir salah yang harus dihindari. Apakah pasangan kalian ada yang memiliki sifat seperti ini?

Kekerasan dalam hubungan asmara bukanlah tanda yang baik. Alasan paling klise ketika terjadi kekerasan adalah khilaf. Sekali sudah terjadi kekerasan, ada kemungkinan hal itu bisa terjadi lagi. Kekerasan disini bukan hanya bisa fisik tapi juga verbal. Kalau memang dia pasangan yang tepat, dia tidak akan menyakiti fisik dan perasaan dari orang yang dicintainya.

9. Sering Bertengkar

fighting

Masalah pasti akan datang menghampiri semua pasangan. Tak jarang masalah ini menyebabkan terjadinya pertengkaran. Karena pertengkaran pasti terjadi, yang harus dipikirkan adalah bagaimana cara menyelesaikan solusi. Meski pertengkaran pasti terjadi, coba diperhatikan seberapa sering kalian bertengkar bersama pasangan.

Ada beberapa hal yang memang bisa membuat pasangan bertengkar dan ada juga yang tidak. Kalau setiap bertemu pasangan kalian selalu bertengkar, ini sudah menunjukkan sinyal buruk. Bertengkar karena hal sepele dan terlalu sering menunjukkan bahwa sebenarnya kalian tidak begitu cocok. Jika hal sepele saja bisa bertengkar, bagaimana jika dihadapkan dengan masalah yang lebih besar.

8. Tidak Bisa Bergantung Pada Pasangan

bergantung

Setiap orang harus memiliki sifat mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Semua masalah yang dihadapi harus bisa kita hadapi sendiri karena belum tentu ada orang yang mau membantu. Kalaupun ada yang mau membantu, belum tentu mereka bisa membantu kita 100%. Begitu juga ketika kita sudah memiliki pacar.

Sebisa mungkin kita harus bisa mandiri. Tapi karena kemampuan manusia terbatas, ada saja momen dimana kita membutuhkan bantuan dari pasangan kita. Apakah pasanganmu bisa diandalkan pada saat kamu lagi down? Jika di saat sedang terpuruk dan pasangan kita tidak bisa memberikan support, apalah gunanya pasangan. Bukannya mau manja atau melempar tanggung jawab, tapi dengan adanya pasangan diharapkan bisa saling menutupi kekurangan satu dengan yang lain.

7. Tidak Ada Rasa Percaya

no trust

Kepercayaan adalah salah satu kunci penentu awet atau tidaknya suatu hubungan. Pasangan yang saling percaya satu dengan yang lain dan tidak mempermainkan kepercayaan yang sudah diberikan menandakan bahwa hubungan yang dijalani sudah tepat. Jika tidak saling percaya, bagaimana bisa sebuah hubungan berjalan dengan mulus.

Kepercayaan disini harus bersifat dua arah, bukan hanya satu arah. Baik si pria yang percaya pada wanita dan begitu juga sebaliknya. Jika hanya terjadi satu arah atau bahkan tidak ada rasa percaya sama sekali, untuk apa mempertahankan hubungan tersebut. Jika kalian selama menjalani hubungan hanya ada rasa curiga, lebih baik bicarakan dengan pasangan. Jika tidak ada titik temu, lebih baik berpisah saja.

6. Mau Mengubah Pasangan

mengubah orang

Cinta bisa membuat orang berubah, ungkapan ini bisa jadi ada benarnya. Perubahan yang terjadi bisa negatif dan bisa juga positif. Jika seseorang berubah menjadi negatif sudah jelas bahwa hubungan yang dijalani bukanlah hubungan yang sehat. Tapi apakah itu berarti perubahan positif menandakan bahwa hubungannya baik-baik saja? Belum tentu.

Kita sebagai manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karena itulah kita berharap mendapatkan pasangan yang bisa mengerti dan menerima kita apa adanya. Memperbaiki supaya bisa lebih baik memang bagus, tapi harus dilakukan jika memang dari dirinya sendiri yang mau berubah. Bukannya berubah karena atas dasar permintaan pasangan. Jika pasangan terus menerus meminta untuk berubah seperti ini dan itu, sepertinya dia bukanlah orang yang tepat untukmu.

Pasangan yang baik akan menerima diri kita apa adanya dan bisa membuat kita berubah menjadi lebih baik tanpa meminta.

5. Jauh Dari Keluarga dan Teman

jauh keluarga teman

Semakin bertambahanya usia, maka circle pergaulan kita lama-lama akan mengecil. Ini dikarenakan masing-masing orang harus menjalani hidupnya masing-masing. Circle pertemanan dan keluarga akan semakin mengecil lagi jika kita sudah memiliki pasangan. Kita akan sibuk mendalami pasangan kita untuk yang nantinya akan menjadi pasangan seumur hidup.

Meski sudah memiliki pacar atau kekasih, tidak 100% dibenarkan apabila kita semakin memperlebar jarak dengan teman apalagi keluarga. Harus tetap ada komunikasi atau hubungan yang terjalin dengan teman dan keluarga. Jika pasanganmu malah menarikmu semakin jauh dari teman dan keluarga, berhati-hatilah. Mungkin ada niat yang tidak baik dalam pikirannya.

4. Tidak Mendengarkan

not listening

Semua orang masu keluh kesahnya didengar.  Ada beberapa opsi orang yang akan menjadi tempat cerita. Mereka itu antara lain bisa saudara, orang tua, teman, atau bisa juga pacar. Jika kalian memilih pacar sebagai tempat curhat, seberapa baik pasangan kalian dalam mendengarkan apa yang kamu ceritakan?

Pasangan yang baik sudah tentu akan mendengarkan dengan baik semua cerita yang kamu sampaikan. Meski tidak bisa memberikan feedback atau solusi, setidaknya apa yang kita pikirkan bisa tercurahkan. Apabila pasanganmu hanya mau berbicara tentang dirinya saja tanpa mendengarkan orang lain, itu namanya egois.

3. Tidak Menghargai Personal Space

personal space

Tahukah kalian bahwa meski sudah memiliki pacar, penting yang namanya memahami personal space. Bukan cuma dipahami tapi juga bisa menghormati personal space dari pasangannya. Saling memahami dan menghormati personal space, itu tandanya kalian menghargai pasangan kalian dengan baik.

Mereka yang tidak mau menghargai personal space dalam level pacaran, bukannya tidak mungkin akan terbawa hingga setelah pernikahan. Tetap harus ada batasan yang harus dibuat dan dipatuhi dalam suatu hubungan. Jika pasangan kamu tidak bisa menghargai kamu sama sekali, memang dia bukanlah jodohmu.

2. Tidak Jadi Diri Sendiri

tak jadi diri sendiri

Tanya pada diri kalian sendiri, mana yang lebih nyaman antara menjadi diri sendiri atau menjadi orang lain? Tentu banyak orang yang akan menjawab lebih nyaman menjadi diri sendiri daripada menjadi orang lain. Menjadi diri sendiri kita tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain hanya untuk bisa disukai.

Apakah ketika kalian menjalani hubungan asmara, pasangan kalian bisa membuat kamu jadi diri sendiri? Pasangan yang hanya membuat kita selalu menggunakan topeng berarti dia bukanlah pasangan yang tepat. Pasangan yang baik haruslah bisa menerima kita karena diri kita, bukan karena kita meminjam karakter orang lain.

1. Selalu Pertama Yang Memulai

pertama

Tidak melulu menjadi yang pertama adalah hal yang bagus. Juara 1 dalam lomba atau mendapat prioritas nomor satu dari pacar memang seru. Tapi kalau semua hal harus satu orang yang memulai lebih dulu, itu namanya tidak baik. Dalam hidup misalnya, ada pola pikir dimana pria atau wanita yang harus memulai sesuatu lebih dahulu. Harus memulai percakapan, harus memulai menegur, harus memulai chatting lebih dahulu, dan lain sebagainya.

Kenapa harus satu pihak yang dibebankan untuk menjadi yang selalu memulai, kenapa tidak berlaku sebaliknya juga? Hubungan asmara dijalani oleh dua orang, bukan satu orang bukan? Sudah seharusnya kedua belah pihak tidak egois dan mengharuskan bahwa dirinya yang selalu harus diperjuangkan. Cinta itu harus diperjuangkan kedua belah pihak. Kalau hanya satu pihak saja yang berjuang itu namanya cinta bertepuk sebelah tangan.

Disclaimer: gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini.
Kirim Artikel
Lihat artikel yang unik atau menarik? Bagikan artikel tersebut ke banyak orang dengan mengirimkannya ke Portal Tahupedia. Senangnya berbagi bersama. Kirim Sekarang
Follow Us
© 2013 TahuPedia.com. Designed by Civira
down kembali ke atas