home -> Lainnya -> 10 Pertanyaan Yang Harus Ditanya Pada Pasangan Se...
22 September 2023 05:24

10 Pertanyaan Yang Harus Ditanya Pada Pasangan Sebelum Menikah

Oleh serba_tahu dalam Lainnya pada June 29, 2021

Menikah adalah tujuan akhir dari pacaran. Hal ini jauh lebih serius dan penting yang membutuhkan banyak persiapan. Jika belum siap, lebih baik jangan terburu-buru mengambil keputusan untuk menikah. Karena jika sampai terburu-buru, kemungkinan terjadi kesalahan yang berujung pada penyesalan tidak bisa dihindari. Memutar balik waktu juga tidak bisa. Agar tidak salah mengambil keputusan atau ingin memastikan apakah pasangan yang kamu pilih adalah pasangan yang tepat, ada beberapa pertanyaan yang wajib kamu tanyakan pada pasangan. Apa saja?

10. Apa Yang Akan Dilakukan Jika Orang Tua Ikut Campur Dalam Masalah Keluarga dan Mengurus Anak?

orang tua

Yang namanya hidup pasti akan ada yang namanya masalah. Bagaimana cara mengatasi masalah itulah yang terpenting. Karena menikah menyatukan dua orang dengan jalan berpikir yang berbeda, pastinya akan terjadi konflik yang tak terhindari. Tak jarang konflik ini akan melibatkan orang lain, apalagi orang tua.

Yang namanya orang tua pastinya ingin yang terbaik dan membantu anaknya keluar dari masalah. Tapi tak jarang usaha yang dilakukan malah memperkeruh suasana. Hal ini perlu dipertimbangkan bersama pasangan dalam menghadapi orang tua masing-masing dan juga orang tua pasangan. Masalah akan bertambah ketika kehadiran anak. Pastinya orang tua dari masing-masing pasangan ingin yang terbaik untuk cucunya.

9. Apakah Kamu Ingin Punya Anak Atau Tidak?

mau punya anak tidak

Membicarakan soal anak juga perlu dilakukan sebelum menikah. Kehadiran anak bisa membawa dampak positif juga negatif bagi pasangan. Karena ada sisi positif dan negatif dari kehadiran anak, ada beberapa pasangan yang meski sudah menikah masih belum memiliki rencana untuk memiliki anak. Mereka masih menunggu sampai mereka siap.

Apakah kamu sudah membicarakan hal ini pada pasangan? Jika belum, maka lebih baik segera dibicarakan. Lebih baik hal ini dibicarakan di awal daripada setelah menikah. Karena apabila pasangan ingin memiliki anak sementara kalian merasa belum siap, bisa diselesaikan di awal. Kalau tidak terjadi kesepakatan, ada kesempatan untuk membatalkan rencana pernikahan.

8. Bagaimana Cara Membagi Tugas Di Rumah?

bagi tugas rumah

Tak sedikit pasangan suami istri bertengkar karena masalah tugas rumah yang tidak dikerjakan dengan baik. Sebenarnya ini bisa diselesaikan di awal dengan komunikasi yang baik. Tapi terkadang para pasangan ini merasa bisa dibicarakan setelah menikah. Padahal lebih baik semuanya disiapkan justru sebelum menikah.

Komunikasikan dengan baik bersama pasangan perihal tugas rumah. Siapa yang bertugas mengerjakan apa dan apa konsekuensinya jika tidak melakukan. Hal ini bila dibicarakan sedari awal bisa meminimalisir terjadinya pertikaian. Baru hal sepele saja sudah ribut, bagaimana jika muncul masalah yang lebih berat.

7. Dimana Kamu Mau Tinggal?

tempat tinggal

Banyak pasangan yang hampir menikah lalu batal karena masalah tempat tinggal. Entah karena tidak memiliki tempat tinggal yang pasti atau apapun itu, membicarakan tempat tinggal lebih baik dilakukan sebelum menikah. Membicarakan hal ini belakangan malah bisa membuat pasangan kesal. Apalagi tempat tinggal adalah faktor penting dimana kalian akan membangun rumah tangga dan juga rumah bagi anak nanti.

Mau itu kalian tinggal di apartemen, rumah orang tua, atau dimana, komunikasikan hal ini bersama pasangan. Lebih baik memang tinggal berdua jauh dari orang tua. Mau itu kontrak tidak masalah. Karena jika tinggal bersama orang tua, ada masalah sedikit saja pasti orang tua akan ikut campur. Akan ada kecenderungan keberpihakan jika sudah melibatkan orang tua.

6. Bagaimana Cara Mengatur Keuangan?

finansial

Menikah itu bukanlah hal yang mudah dan asal diucapkan di mulut. Butuh persiapan dan kesiapan dari kedua belah pihak. Ada banyak hal yang perlu dibicarakan sebelum menikah. Mulai dari yang paling penting adalah masalah uang. Apakah uang sudah cukup untuk menikah? Apakah ketika sudah menikah sudah ada tabungan? Apakah mau tabungan digabung atau dipisah?

Pembicaraan yang memiliki kaitan dengan uang harus dibicarakan dan diselesaikan dari awal. Kalau masalah uang ini tidak dibicarakan pastinya akan menjadi masalah besar nanti. Perlu disiapkan juga tabungan untuk kondisi darurat serta biaya hidup anak jika kalian berencana punya anak. Kalau tidak ada rencana punya anak juga tetap harus menyiapkan dana cadangan.

5. Apa Pendapatmu Tentang Adopsi Anak?

adopsi

Ada pasangan yang ingin segera punya anak setelah menikah, hal ini tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah apa yang terjadi jika ternyata kalian tidak diberikan anak? Entah karena ada masalah kesehatan atau hal lain yang menyebabkan sulit punya anak. Ada satu solusi jika sangat ingin punya anak yaitu adopsi.

Tapi adopsi anak tidaklah mudah. Ada orang yang merasa tidak nyaman jika harus membesarkan anak yang bukan darah dagingnya sendiri. Coba tanyakan hal ini pada pasangan, apa yang mereka pikirkan terhadap adopsi anak. Konfirmasi dengan pasangan sebelum menikah perihal masalah adopsi jika ternyata setelah menikah tak kunjung dikaruniai buah hati.

4. Bagaimana Cara Mendisiplinkan Anak?

kids dicipline

Memiliki dan membesarkan anak bukanlah hal yang mudah. Menghadapi anak itu seperti menghadapi diri kita sendiri dalam bentuk yang lebih kecil. Tak hanya menurunkan sifat dari ayah, tapi juga ditambah dengan sifat dari ibunya. Bagaimana jika kalian harus menghadapi kenakalan dari anak? Bagaimanca cara mendisiplikannya?

Selagi kalian belum resmi menikah, coba lempar pertanyaan ini pada pasangan. Bagaimana cara mereka mendisiplinkan anak. Mencontoh cara orang tua zaman dulu saat mendisplinkan kita kecil belum tentu bisa bekerja pada anak zaman sekarang. Cara kekerasan belum tentu efektif ditambah perasaan anak yang tidak bisa ditebak menambah kesulitan dalam mendidik anak.

3. Nilai Apa Yang Ingin Ditanamkan Pada Anak?

nilai anak

Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anak, itu tidak perlu dipertanyakan lagi. Tapi karena orang tua terdiri dari 2 orang, tidak menutup kemungkinan kedua belah pihak ini memiliki pandangan yang sama. Akan ada 2 sudut pandang yang akan diturunkan pada anak. Sudut pandang seperti apa yang akan diturunkan? Hal ini bisa diketahui jika ada pembicaraan antara kedua belah pihak.

Masing-masing pihak baik pria dan wanita harus membicarakan tentang nilai apa saja yang mau diturunkan atau diajarkan pada anak. Jika anak nilai yang dianggap buruk setidaknya bisa dicegah dari awal. Jangan sampai anak mendapatkan nilai buruk dari salah satu pihak dan membuatnya tumbuh menjadi anak tak baik. Anak tak bisa memilih terlahir di orang tua yang seperti apa, jadi sudah menjadi tugas kita untuk memastikan bahwa anak nanti mendapatkan orang tua yang terbaik.

2. Berapa Anak Yang Diinginkan?

banyak anak

Sudah membicarakan keinginan untuk memiliki anak bersama pasangan bukan berarti masalah selesai. Jika sudah setuju ingin memiliki anak, maka akan muncul pertanyaan selanjutnya yakni ingin memiliki berapa anak? Semakin ingin memiliki anak yang banyak maka akan mempengaruhi kehidupan berumah tangga dan tentunya biaya.

Karena ini adalah hal yang penting, jangan sampai kalian melewatkannya. Meski ingin memiliki anak banyak, perlu diperhatikan juga kondisi kesehatan pasangan dan juga finansial. Jika tidak mencukupi, jangan bermimpi punya banyak anak. Membesarkan anak satu saja sudah memerlukan biaya banyak dan sulit. Hambatan terbesar mungkin akan ada di pundak wanita. Melahirkan anak itu sulit dan mempertaruhkan nyawa. Sudah siapkah kalian untuk menerima resikonya?

1. Kenapa Mau Menikah?

kenapa menikah

Salah satu pertanyaan penting sebelum menikah yang perlu ditanyakan pada pasangan, tidak lain tidak bukan adalah alasan kenapa ia mau menikah. Diperlukan alasan yang jelas dan kuat kenapa seseorang ingin menikah. Apakah memang karena keinginannya sendiri atau desakan dari orang lain seperti orang tua atau teman.

Dengan mengetahui alasan ingin menikah dari pasangan maka bisa menjadi bahan pertimbangan apakah iya akan menerima ajakan menikah tersebut atau tidak. Kalau memang dirasa alasannya kurang dan belum siap, setidaknya masih ada waktu untuk mempertimbangkan kembali putusan untuk menikah. Jangan sampai terburu-buru menikah dan ternyata telat menyadari bahwa pasangan yang dipilih salah. Cerai butuh waktu, menguras tenaga, mental, dan juga biaya.

Disclaimer: gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini.
Kirim Artikel
Lihat artikel yang unik atau menarik? Bagikan artikel tersebut ke banyak orang dengan mengirimkannya ke Portal Tahupedia. Senangnya berbagi bersama. Kirim Sekarang
Follow Us
© 2013 TahuPedia.com. Designed by Civira
down kembali ke atas