Anime memiliki banyak genre, jalan cerita, dan karakter yang beraneka ragam. Semakin menarik jalan cerita dan karakternya seringkali membuat penontonnya menjadi merasa menyatu dengan cerita dari anime. Saking menyatunya dengan anime, setiap kali ada adegan sedih bisa membuat air mata tiba-tiba mengalir tanpa disadari. Apabila ada orang yang bilang nonton anime saja bisa sedih, mungkin orang tersebut belum saja menonton dan merasa menyatu dengan anime dan karakternya. Momen atau adegan sedih tidak hanya ada satu melainkan ada banyak muncul di berbagai macam anime. Yang meontonnya dipastikan akan merasa sedih.
Naruto bukanlah satu-satunya manga Jepang yang bertemakan ninja. Di tahun 90an juga ada satu manga yang mengangkat tema tentang ninja. Manga tersebut berjudul Flame of Recca, dibuat oleh Nobuyuki Anzai. Manganya mulai pada tahun 1995 sedangkan animenya mulai pada tahun 1997. Tapi ada perbedaan cerita antara manga dengan animenya.
Jika kalian membaca versi manga, manganya lebih memiliki jalan cerita yang lebih panjang dan seru. Misi utama dari manga Flame of Recca ini adalah seorang anak laki-laki bernama Recca Hanabishi yang harus melindungi Yanagi Sakoshita dari orang-orang jahat yang ingin memenfaatkan kemampuan menyembuh milik Yanagi. Selama perjuangan tersebut, Recca melawan berbagai macam musuh termasuk kakaknya sendiri yaitu Kurei.
Kurei membentuk sebuah tim khusus untuk membantu dirinya. Dari sekian banyak orang yang tergabung dalam tim Kurei, ada satu anak laki-laki bernama Kaoru Koganei. Koganei yang semula menjadi musuh dari Recca, berubah haluan menjadi teman Recca dan ikut melindungi Yanagi. Di manga volume terakhir, setelah semua pertempuran melawan orang jahat selesai, Koganei memutuskan untuk berpisah dari Recca dan kawan-kawan dan memilih untuk menjalani perjalanan menembus waktu bersama Kurei ke masa lalu. Kembali ke masa dimana seharusnya Kurei hidup. Momen ini menjadi momen paling sedih di Flame of Recca mengingat betapa banyak pertempuran yang dilakukan Koganei bersama Recca dan hubungan dekat bersama teman-teman Recca.
Anak milenial tidak mungkin tidak tahu dengan anime Naruto. Anime ini sempat menjadi anime dengan episode terpanjang bersaing dengan One Piece. Sang pencipta Naruto yaitu Masashi Kishimoto memang mangaka yang hebat karena mampu menciptakan cerita yang begitu panjang, seru, dan kompleks.
Tidak selalu momen menyenangkan yang diceritakan dalam anime tersebut. Ada juga banyak momen sedih yang mengiringi perjalanan Naruto menjadi Hokage. Salah satunya adalah kisah pengkhianatan Itachi terhadap klannya sendiri, klan Uchiha. Demi menjaga kedamaian desa Konoha, Itachi memilih untuk menjadi pembunuh dari klannya yang memiliki misi untuk melakukan kudeta. Termasuk yang harus dibunuh adalah ayah dan ibunya sendiri.
Ayah dan ibunya sadar bahwa Itachi harus memilih pilihan yang sulit dengan menghabisi mereka. Sadar akan dibunuh oleh anaknya sendiri, orang tua Itachi memilih untuk pasrah dan memaafkan tindakan anaknya tersebut. Orang tuanya hanya berpesan pada Itachi untuk menjaga adiknya yaitu Sasuke.
Attack on Titan menjadi salah satu anime yang begitu populer saat ini. Sempat hiatus lama, anime ciptaan Hajime Isayama ini kemudian lanjut ke season 4. Penuh dengan konflik, Attack on Titan sangat mampu memainkan tidak hanya pikiran tapi juga mental para penontonnya. Penonton bisa dibuat berpikir siapakah sebenarnya yang benar sekaligus mengacak-acak perasaan penonton dengan meninggalnya banyak karakter penting.
Salah satu karakter dalam Attack on Titan yang mati adalah ibu dari Eren Yeager yang merupakan karakter utama dalam anime ini. Saat kota tempat tinggal Eren diserang oleh titan, rumah Eren hancur dan reruntuhannya menimpa sang ibu. Terjepit oleh reruntuhan, Eren bersama Mikasa ingin menyelamatkan Carla namun tak sanggup mengeluarkannya dari reruntuhan. Terdesak dengan waktu, Carla menyuruh Eren dan Mikasa untuk pergi menyelamatkan diri mereka sendiri, membiarkan dirinya menjadi tumbal agar Eren dan Mikasa bisa menyelamatkan diri. Eren dan Mikasa yang berhasil kabur dipaksa melihat ibunya mati dimakan oleh titan.
Tidak mungkin ada orang yang tidak tahu dengan yang namanya Pokemon. Kalaupun tidak terlalu mengikuti manga atau animenya, setidaknya tahu garis besar dari Pokemon. Pokemon menceritakan kisah petualangan Ash Ketchum untuk menjadi pokemon master. Sebagai permulaan, dia harus mengumpulkan banyak pokemon. Dan salah satu pokemon yang berhasil ia miliki adalah Pikachu. Ash memang terkenal memiliki perasaan yang dekat dengan para pokemonnya, tapi ada perasaan yang jauh lebih dekat antara dirinya dengan Pikachu.
Di salah satu movienya yaitu Pokemon the First Movie, Ash harus menghadapi pokemon ciptaan lab bernama Mewtwo. Kekuatan Mewtwo sangat luar biasa dan sangat membenci manusia. Ketika berhadapan dengan Ash, Mewtwo merubah Ash menjadi batu. Di momen ini, Pikachu yang merupakan pokemon terdekat Ash sangat sedih melihat pemiliknya menjadi batu. Dijamin para penonton juga ikut menangis ketika melihat adegan ini.
Setelah tamatnya Naruto, kini gelar anime terpanjang bisa diberikan pada One Piece. Entah apa yang ada di kepala Eiichiro Oda sang penulis. Ia tidak pernah kehabisan ide untuk jalan cerita One Piece. Imajinasinya yang luar biasa mampu membuat cerita yang luar biasa panjang serta karakter yang menarik. Setiap karakter ini memiliki masa lalu yang bahkan bisa dijadikan cerita yang panjang sendiri.
One Piece menceritakan kisah perjalanan Luffy dan kawan-kawan untuk berkeliling laut, menjadi bajak laut terhebat dengan mencari harta karun One Piece. Untuk mencapai misi tersebut, dirinya harus mencari kru dan memiliki kapal. Kapal paling pertama yang digunakan oleh Luffy untuk mengarungi lautan adalah kapal bernama Going Merry. Kapal pemberian salah satu teman Luffy ini telah menemani Luffy dalam jangka waktu yang lama dan sudah ada banyak kenangan yang tak bisa dilupakan bersama Going Merry.
Sampai akhirnya Going Merry mencapai batasnya dan tidak bisa lagi berjalan jauh. Luffy dan krunya terpaksa membakar kapalnya dan menjadikan laut sebagai tempat pemakaman Going Merry. Sadar bahwa kapal tersebut memberikan banyak kenangan berharga, momen tersebut dibuat tak akan bisa dilupakan penggemar One Piece di versi animenya. Di animenya, momen terbakarnya Going Merry disertai dengan sang kapal yang tiba-tiba memberikan pesan terakhir yang sangat sedih sehingga membuat Luffy dan krunya menangis. Ditambah dengan backsound music yang sangat mellow membuat air mata langsung mengalir deras.
Sudah dijelaskan sebelumnya mengenai garis besar cerita One Piece. Dalam perjalanan Luffy menjadi raja bajak laut, ia harus menghadapi banyak masalah. Salah satu masalah yang menjadi masalah terberat Luffy adalah ketika ia harus menyelamatkan kakaknya yaitu Portgas D. Ace dari penjara Impel Down.
Ace yang dijatuhi hukuman mati memaksa Luffy harus segera menyelamatkannya. Perjuangan tersebut menyebabkan terciptanya perang besar di Marine Ford. Perang besar antara pasukan Marine dan sekutu dari bajak laut Shirohige tak terhindari. Meski hampir berhasil membebaskan Ace dan kabur dari markas Marine Ford, Salah satu admiral yaitu Sakazuki Ainu ingin menghabisi Luffy dengan tinju magmanya. Ace yang menjadi tameng dari Luffy memang berhasil menahan pukulan Akainu.
Upaya untuk melindungi adiknya tersebut malah membuat Ace sekarat dan mati. Kekuatan api dari Ace tidak bisa menahan efek pukulan magma dari Akainu yang menembus dadanya. Akibatnya, Ace pun harus mati di tempat. Luffy yang melihat Ace mati di depan matanya, tidak bisa bertindak apa-apa karena terkejut kemudian tak sadarkan diri.
Berbeda satu huruf saja, jangan sampai kalian salah membedakan antara Parasyte dengan Parasite. Parasite adalah film Korea Selatan arahan Bong Joon-ho dengan genre thriller-comedy. Sedangkan Parasyte adalah anime yang diangkat dari manga ciptaan Hitoshi Iwaaki. Tidak ada keterkaitan apa-apa antara Parasyte dengan Parasite.
Parasyte memiliki cerita tentang alien yang ingin menginvasi dan menguasai Bumi. Untuk mencapai tujuannya, alien tersebut harus memasuki tubuh manusia dan mengambil alih otak serta tubuhnya. Karakter utama dari anime ini adalah Shinichi Izumi yang dalam dirinya juga terdapat alien. Namun alien tersebut salah masuk dan hanya bisa mengontrol tangan kanannya saja. Efek yang ditimbulkan, tangan kanan Shinichi Izumi bisa berubah menjadi senjata apapun untuk menghabisi lawannya.
Semula tujuan dari alien yang berhasil memasuki tubuh Shinichi Izumi ini adalah mau menguasai Bumi. Namun perlahan-lahan, alien yang dinamakan Miki ini malah menjadi pelindung dari Shinichi Izumi dan kehilangan tujuan utamanya yaitu menguasai Bumi. Shinichi bersama Miki malah menghabisi manusia yang berhasil diambil alih oleh para alien. Satu momen kematian manusia yang berhasil diambil alih oleh alien adalah gurunya yang bernama Ryoko Tamiya.
Ryoko Tamiya yang dikepung oleh sejumlah polisi, berhasil ditembak oleh polisi dan sekarat. Ryoko sangat membenci manusia tapi tidak dengan bayi manusia yang dilahirkan dari hostnya. Ryoko melindungi bayinya tersebut dari tembakan polisi. Sebelum mati, Ryoko memberikan bayi tersebut pada Shinichi. Ini sangat mengejutkan mengingat betapa membencinya Ryoko pada manusia tapi mau melindungi bayi yang sebenarnya bukan bayi alien melainkan bayi manusia.
Bayangkan jika Bumi tempat kalian tinggal akan dihancurkan oleh seorang alien. Apa yang akan kalian lakukan? Tentu akan menghabisi alien tersebut agar Bumi tetap utuh bukan? Tapi cerita seperti ini jelas akan terlalu mudah dan tidak akan seru. Tapi setidaknya itulah ide awal dari manga Assassination Classroom ciptaan Yusei Matsui.
Alien dalam Assassination Classroom yang ingin menhancurkan Bumi bernama Koro Sensei. Dirinya tidak ingin langsung menghancurkan Bumi tapi malah ingin memberikan kesempatan pada manusia untuk memberikan perlawanan. Koro sensei kemudian bekerja sebagai guru di sebuah sekolah SMP. Terlepas sebagai alien yang ingin menghancurkan Bumi, Koro sensei melakukan tugasnya sebagai guru dengan sangat baik. Ia membantu muridnya untuk lulus dengan nilai yang bagus meski dirinya sering mendapatkan percobaan pembunuhan dari muridnya sendiri.
Tapi membunuh Koro sensei bukanlah tugas yang mudah, apalagi untuk anak SMP. Koro sense memiliki kemampuan yang luar biasa sehingga membuatnya sulit untuk dibunuh. Sampai satu momen dimana para muridnya berhasil mengalahkannya dan tiba di saat untuk membunuhnya. Momen yang seharusnya menjadi menyenangkan malah berubah menjadi sedih mengingat momen menyenangkan yang dilakukan Koro sensei bersama muridnya. Namun apa yang harus dilakukan tetap harus dilakukan. Koro sense malah menghibur muridnya agar tidak merasa sedih dan bersalah ketika membunuhnya.
Itachi membunuh orang tuanya bukanlah satu-satunya momen sedih yang ada di anime Naruto. Ada banyak momen sedih lainnya yang dijamin bisa membuat penggemar Naruto meneteskan air mata. Salah satu momen sedih yang sulit dilupakan di Naruto adalah momen Neji mati dihadapan Naruto dan juga Hinata.
Naruto beserta koalisi desa Konoha berperang melawan Uchiha Madara dan Tobi yang ingin menggunakan kekuatan juubi untuk menguasai dunia. Naruto yang terpojok mendapat bantuan dari Hinata. Ketika Naruto dan Hinata kewalahan menghadapi Madara, Neji lalu muncul untuk melindungi mereka berdua. Serangan yang dikeluarkan oleh Madara mengenai dan menghabisi Neji. Neji adalah salah satu karakter penting dalam Naruto yang dulu pertarungannya dengan Naruto sangat seru dan menyentuh. Kematian Neji jelas membuat sedih para penggemar Naruto.
Jangan mengaku penggemar bola jika hanya menonton Captain Tsubasa. Captain Tsubasa memang menarik, tapi anime yang menceritakan olahraga sepakbola bukanlah Captain Tsubasa saja. Masih ada banyak anime tentang sepakbola yang juga tak kalah seru. Sebut saja Aoki Densetsu Shoot ciptaan Tsukasa Oshima.
Manganya rilis pada tahun 1990 lalu dibuatkan serial pada tahun 1993. Menceritakan perjalanan Toshihiko Tanaka untuk menjuarai kejuaraan sepakbola antar sekoiah. Bersama dengan teman-temannya di sekolah Kakegawa, Toshi dan kawan-kawan mendapat arahan dari sang kapten yang bernama Kubo Yoshiharu. Kubo Yoshiharu adalah sosok kapten yang sangat dihormati dan pemain gelandang yang sangat hebat.
Sampai ketika pertandingan antara sekolah Kakegawa melawan Kakekita yang menjadi pertandingan terakhir dari Kubo. Sedang tertinggal dan mental tim jatuh, Kubo melakukan aksi dribble bola yang sangat mengagumkan dengan melewati semua pemain Kakekita. Selebrasi yang dilakukan Kubo menjadi momen terakhir ia bermain sepakbola. Kubo meninggal dunia setelah melakukan gol terakhir yang indah dikarenakan penyakit leukemia yang dideritanya sejak lama. Kubo merahasiakan penyakitnya tersebut agar teman-temannya tidak khawatir padanya. Kematian Kubo jelas memberikan efek kejut yang luar biasa bagi tim Kakegawa.