Masih ingat dengan rotasi Bumi? Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Ada banyak hal yang terjadi ketika Bumi berputar. Beberapa di antaranya adalah siang dan malam, perbedaan waktu, bentuk Bumi yang bulat, perbedaan waktu, dan masih banyak lagi hal lainnya. Pernah tidak kalian membayangkan apabila Bumi tempat tinggal kita ini berhenti berotasi atau berhenti berputar? Hal apa saja yang ikut terpengaruh akibat berhentinya rotasi ini?
Bumi memiliki medan magnet yang dihasilkan oleh cairan logam super panas yang berada di inti Bumi. Ditambah dengan adanya rotasi, membuat logam panas tersebut bergerak dan menghasilkan gaya geomagnetik. Medan magnet inilah yang membantu kehidupan manusia dengan menentukan arah kompas, satelit, GPS, dan juga melindungi Bumi dari hal-hal di luar angkasa.
Ketika ada suatu hal yang menyebabkan Bumi berhenti berputar, maka tidak ada lagi yang menggerakan logam panas di inti Bumi. Membuat medan magnet juga menghilang. Ketika medan magnet menghilang, GPS tidak bisa berfungsi, kompas tidak bisa menunjukan arah, dan manusia akan terkena sinar Matahari secara langsung.
Faktanya, Matahari terbit dari Timur dan terbenam di Barat. Ini hal yang sudah sering dan pasti kita alami. Ketika secara tiba-tiba ada hal yang bisa menyebabkan Bumi berhenti berputar, maka akan terjadi perubahan besar di Bumi dan bisa mempengaruhi makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Salah satu perubahan yang bisa terjadi yaitu bertukarnya arah Matahari terbit dan terbenam.
Ketika Bumi berhenti berotasi, maka yang semula Matahari terbit di Timur akan berubah menjadi terbit di Barat. Arah terbenam yang semula di Barat akan berubah menjadi Timur. Karena rotasi Bumi juga berpengaruh pada waktu, maka proses terbit dan terbenamnya Matahari ini bisa terjadi sekali dalam kurun waktu setahun.
Menurut sejarah, bentuk benua yang ada di Bumi sekarang berbeda dengan yang dulu. Dulu sekitar 300 juta tahun yang lalu, ada superbenua yang ada di era akhir Paleozoikum dan awal Mesozoikum. Benua ini disebut dengan Pangea. Lalu benua tersebut terpisah menjadi bentuk benua yang sekarang ini kita ketahui.
Mungkin kita akan bisa melihat kemunculan benua baru lagi apabila Bumi berhenti berotasi. Ketika Bumi berhenti berputar, maka semua air akan terpisah menjadi 2 bagian yakni Kutub Utara dan Selatan dimana gravitasi disana lebih besar. Menyisakan bagian ekuator yang membentuk benua baru yang sangat besar.
Sistem waktu dan kalender yang kita gunakan sekarang sudah diatur sedemikian rupa oleh ahli pada zaman dahulu. Mereka menentukan satu hari 24 jam, hingga satu tahun 365 hari itu berdasarkan dari perputaran Bumi pada sumbunya. Ketika Bumi berhenti berputar, maka akan terjadi perubahan waktu dan kalender secara ekstrim.
Sekarang, satu hari penuh sudah dihitung durasinya yakni 24 jam. Ketika Bumi berotasi lebih lama dari biasa, maka lama waktu Bumi untuk berotasi secara penuh menjadi 365 hari. Ini bisa membuat sebagian Bumi mengalami siang hari permanen dan bagian lain mengalami malam permanen. Kalau Bumi benar-benar sampai berhenti, maka kalian bisa mengalami 6 bulan siang hari dan 6 bulan malam hari.
Jangan pernah berharap Bumi berhenti berputar untuk beberapa alasan. Kalian tidak akan tahu apa yang akan terjadi bila Bumi benar-benar berhenti berputar. Di pikiran kalian mungkin berpikir enak karena durasi malam jadi lebih panjang, jadi istirahat lebih lama. Atau siang jadi lebih panjang dan bisa bermain lebih lama.
Ketika Bumi berhenti berputar di porosnya, maka salah satu hal yang pasti akan terjadi adalah salah satu sisi Bumi akan terus menghadap Matahari, sedangkan sisi lain akan menghadap arah yang berbeda. Sisi yang menghadap Matahari ini akan terekspos panas yang sangat luar biasa. lalu apa sisi lainnya akan aman? Tentu tidak. Sisi yang tidak mendapat cahaya Matahari suhunya akan turun drastis, sedingin Arktik. Dan ini akan berlangsung selama 6 bulan lamanya.
Rotasi Bumi pada porosnya mempengaruhi banyak hal. Termasuk di dalamnya adalah bentuk Bumi. Saat ini bentuk Bumi yang kita percayai adalah tidak bulat sempurna melainkan seperti telur. Bentuk Bumi yang seperti telur ini disebabkan oleh gaya sentrigual dari rotasi Bumi. Jadi, bagian equator Bumi terlihat seperti ada tonjolan.
Apabila Bumi tiba-tiba berhenti berputar, maka secara otomatis gaya sentrifugal ini akan hilang. Bagian equator pun akan berubah, berubah membuat Bumi terlihat menjadi bulat sempurna. Apabila disini ada penganut flat earth atau Bumi datar, jangan pernah berharap bahwa Bumi akan berubah menjadi datar meski berhenti berputar.
Yang namanya bencana alam pasti akan terjadi dan memungkinkan jatuhnya korban jiwa dan kerugian materi tergantung dari seberapa parah bencana alam yang terjadi. Bisa itu gempa bumi, gunung meletus, banjir, tsunami, dan lain sebagainya. Maka dari itu kita sebagai manusia menciptakan berbagai macam cara untuk mendeteksi atau bahkan mengurangi efek kerusakan dari bencana alam.
Satu bencana alam yang muncul saja efeknya bisa begitu merusak, bayangkan jika bencana alam muncul sekaligus dalam satu waktu. Hal ini bisa terjadi apabila Bumi secara tiba-tiba berhenti berputar. Semua bencana alam seperti angin topan, erupsi gunung berapi, dan gempa bumi bisa muncul dalam satu waktu di berbagai tempat di Bumi. Ini disebabkan karena kekuatan energi kinetik yang disebabkan ketika Bumi berhenti berputar, menggoyang semua hal di Bumi sampai ke inti Bumi.
Rotasi Bumi menjadi pelindung bagi makhluk hidup yang tinggal di Bumi dari bencana alam. Apabila rotasi Bumi ini tidak ada atau Bumi berhenti berputar, maka akan ada banyak bencana alam yang bisa terjadi. Bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, gunung meletus, bahkan hilangnya medan magnet membuat suhu Bumi berubah drastis.
Bumi yang sekarang sudah menjadi planet sempurna untuk makhluk hidup. Ketika Bumi berhenti berputar dan bencana alam itu semua muncul secara bersamaan, kecil kemungkinan ada makhluk hidup yang bisa bertahan hidup. Belum lagi ditambah orang-orang akan beterbangan dalam kecepatan tinggi apabila Bumi berhenti berotasi secara mendadak. Bisa jadi inilah saat dimana manusia akan punah dari muka Bumi.
Ketika dunia masih berjalan layaknya normal, semua orang bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Di musim panas seperti ini, paling menyenangkan apabila menghabiskan waktu untuk menikmati keindahan pantai. Namun semua aktivitas tersebut tidak akan bisa dilakukan lagi apabila Bumi mendadak berhenti berputar pada porosnya.
Ketika Bumi berputar, maka hal yang ada di dalam Bumi masih akan tetap bergerak. Termasuk itu adalah air laut. Ketika Bumi berputar, maka momentum dari putaran tersebut akan membuat perubahan pada air di laut dan samudera. Akan muncul tsunami yang sangat tinggi, besar, dan kuat yang akan bergerak menuju Timur dan menyapu apapun yang ada di depannya.
Terima kasih karena adanya rotasi Bumi, semua benda bisa tetap menginjak daratan. Ketika ada suatu hal yang membuat Bumi berhenti rotasi, maka hal buruk akan terjadi. Bumi mungkin berhenti, tapi air laut hingga atmosfer tetap akan bergerak. Bukan hanya bergerak pelan, tapi bergerak dalam kecepatan tinggi.
Ketika Bumi berotasi, kecepatannya bisa mencapai 1000 mph di garis Ekuator. Ketika Bumi berhenti berputar secara tiba-tiba, maka semua hal yang menempel di Bumi akan terbang. Mobil, motor, bangunan, orang, pohon, binatang, akan terbang ke arah Timur dengan kecepatan yang bisa mencapai 1000 mph. Atmosfer akan menciptakan angin yang sangat kuat, sekuat ledakan bom atom.