home -> Lainnya -> 10 Manfaat Positif Dari Pandemi Covid-19
22 September 2023 06:11

10 Manfaat Positif Dari Pandemi Covid-19

Oleh serba_tahu dalam Lainnya pada May 01, 2020

Setiap hal yang terjadi memiliki 2 sisi yang harus kita perhatikan. Salahnya kita sebagai manusia adalah terlalu fokus pada satu sisi saja sehingga melupakan sisi lainnya. Suatu kejadian buruk misalnya, orang hanya berpikir bahwa dirinya sedang bernasib sial dan pikiran negatif lainnya. Kita tidak sadar bahwa ada loh sisi positif dari setiap kejadian buruk yang terjadi menimpa kita. Pada kasus kali ini adalah pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia. Semua hal negatif kita tahu dan kita dibuat stres olehnya. Tapi pernahkah kalian berpikir bahwa ada sisi positif yang bisa kita ambil dari pandemi penyakit yang disebabkan oleh virus Corona ini? Inilah dia sejumlah hal positif yang bisa kita ambil dari pandemi Covid-19.

10. Pentingnya Investasi Pada Dunia Kesehatan

dunia kesehatan

Banyak orang di dunia lebih memilih untuk berinvestasi pada suatu hal yang dianggap penting. Ekonomi, rumah, emas, tanah, atau apapun itu yang jelas terlihat dan bisa menghasilkan keuntungan. Coba kalian simak, berapa besar investasi yang sudah digelontorkan negara maju untuk bidang kesehatan? Sangat sedikit.

Bila dibandingkan dengan investasi dengan mencari planet hunian baru, seberapa luas luar angkasa, dan seberapa dalamnya Palung Mariana, investasi untuk dunia kesehatan masih kurang. Di masa pandemi Covid-19 ini, kita jadi paham bahwa dunia kesehatan juga perlu diperhatikan. Karena apabila ada pandemi berikutnya setelah Covid-19, kita bisa lebih siap.

9. Kemacetan Berkurang

less traffic

Sejumlah negara yang padat penduduk akan mengalami masalah yang sama yakni macet. Semakin banyaknya penduduk yang menggunakan transportasi pribadi sementara jumlah jalan yang tidak bertambah akan memperbesar kemungkinan terjadinya kemacetan di jalan. Kita pun di Indonesia juga merasakan hal itu. Mau ada peraturan seperti apapun, kemacetan akan tetap ada.

Selama pandemi akibat virus Corona, salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini adalah dengan diam di rumah dan keluar apabila memang penting. Akibat dari berkurangnya aktivitas orang di luar rumah membuat jalanan pun semakin sepi. Jadi apabila kita mau selektif, kita bisa memilih-milih untuk keluar rumah atau tidak. Keluar rumah kalau memang itu hal yang penting saja. Misalnya seperti belanja keperluan hidup dan bekerja.

8. Lebih Peka Kebersihan

kebersihan

Sebelum munculnya pandemi Covid-19, kita harus akui bahwa kita sangat cuek terhadap kebersihan. Tangan menyentuh barang-barang yang kotor, tidak cuci tangan, jarang mandi, dan malas menggunakan masker. Setelah munculnya Covid-19, orang-orang baru sadar bahwa menjaga kebersihan adalah hal yang sangat penting.

Kunci agar terhindar dari Covid-19 selain menjaga kesehatan tubuh adalah menjaga kebersihan. Rajin cuci tangan sebelum dan sesudah makan, apalagi bila kalian menyentuh benda-benda umum yang kita tidak tahu barang tersebut sudah disentuh oleh siapa. Jalan ke luar rumah menggunakan masker dan jaga jarak apabila berbicara dengan orang agar tidak terkena cipratan liurnya.

7. Istirahat

sleep

Selama ini orang selau mengeluh bahwa 24 jam masih kurang untuk bisa melakukan banyak hal. Sibuk di kantor, sekolah, kuliah, pekerjaan rumah, olahraga, semuanya terasa butuh lebih dari 24 jam. Sebenarnya itu hanya alasan karena kalian tidak pintar dalam mengatur waktu saja. Semua orang memiliki waktu 24 jam yang sama tapi kenapa mereka bisa sukses?

Bagi yang sering mengeluh bahwa kurangnya jam istirahat karena kesibukan sehari-hari yang luar biasa padat, sekarang adalah waktu yang tepat bagi kalian untuk melampiaskan kekesalan kalian dengan bermalas-malasan di ranjang. Virus Corona memang merugikan, tapi dengan adanya virus tersebut, kita jadi punya waktu lebih banyak untuk istirahat di rumah.

6. Lapisan Ozon Pulih

ozone layer

Pemanasan global terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya karena menipisnya lapisan ozon. Lapisan ozon adalah lapisan yang berada pada ketinggian 20-35 km di atas permukaan Bumi. Fungi dari lapisan ozon adalah tameng sinal ultraviolet dari Matahari. Apabila sinar ultraviolet ini tidak ditahan oleh ozon, maka akan sangat membahayakan bagi seluruh kehidupan di Bumi.

Menipisnya lapisan ozon diakibatkan oleh manusia sendiri. Aktivitas manusia di Bumi seperti menggunakan transportasi berbahan bakar minyak menciptakan polusi udara yang membuat lapisan ozon berkurang. Dengan kemunculan Covid-19 membuat manusia dipaksa untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Membuat jalan sepi dari kendaraan dan membuat lapisan ozon perlahan-lahan pulih.

5. Mengerti Rasanya Menjadi Hewan

animal feels

Kalau saja para hewan bisa berbicara, kira-kira apa yang akan mereka katakan pada kita? Bagaimana perasaan para hewan yang sering kita buru dan kita masukan ke dalam kandang? Hal tersebut tidak terjadi karena hewan tidak bisa berbicara bahasa manusia dan kita tetap memperlakukan mereka seenaknya kita.

Pandemi Covid-19 membuat pemerintah menciptakan aturan baru dimana kita diharuskan untuk mengisolasi diri di rumah. Keluar rumah apabila penting saja. Awalnya terasa remeh, tapi lama-kelamaan pasti orang akan bosan dan ingin keluar rumah. Inilah yang dirasakan para hewan tersebut selama tinggal di dalam kerangkeng. Kalau kalian masih belum mengerti juga, entah harus pakai cara apa agar kalian bisa menghargai hewan.

4. Waktu Bersama Keluarga

family time

Saking sibuknya masing-masing anggota keluarga membuat interaksi keluarga menjadi berkurang. Ada yang sekolah, ada juga yang sibuk bekerja. Memang benar bahwa kita sebagai manusia harus bekerja dan sekolah untuk masa depan, tapi seringkali kita lupa bahwa perlu ada waktu untuk bercengkrama bersama anggota keluarga.

Sejumlah kantor dan sekolah mulai diliburkan untuk mencegah penyebaran penyakit Covid-19. Orang-orang diharuskan beraktivitas di rumah dan hanya keluar rumah apabila penting. Dengan demikian, waktu untuk keluarga jadi ada dan interaksi antar anggota keluarga bisa tercipta. Apa yang lebih membahagiakan daripada memiliki keluarga utuh yang bahagia?

3. Usaha Baru

new job

Berapa banyak perusahaan yang memulangkan dan mengharuskan karyawannya untuk bekerja di rumah selama pandemi Covid-19? Sangat banyak pastinya. Dengan keputusan tersebut membuat perusahaan tidak berjalan sebagaimana mestinya dan pendapatan sejumlah karyawan juga berkurang. Sementara itu, kita tetap harus mencari uang untuk membeli keperluan hidup. Kemunculan Covid-19 ini tidak sepenuhnya merugikan kita. Di awal-awal memang pasti merugikan karena kita belum siap menghadapinya. Tapi setelah beberapa bulan, seharusnya kita sudah harus beradaptasi dengan kondisi sekarang.

Semakin sulitnya untuk bertahan hidup dan kebutuhan akan uang sangat tinggi bisa membuat seseorang menciptakan usaha baru. Tujuannya sudah jelas yakni bertahan hidup. Coba kalian lihat, dulu keberadaan hand sanitizer, masker, dan APD (Alat Pelindung Diri) untuk dokter sangat sedikit yang menjual. Sekarang keberadaan barang tersebut sangat dibutuhkan dan sejumlah orang mulai beralih dengan memproduksi hand sanitizer, masker, dan APD. Itu baru beberapa barang saja, mungkin ke depannya akan ada jenis usaha baru yang muncul atas desakan untuk bertahan hidup.

2. Belajar Hal Baru

new skill

Kita selalu mencari alasan dibalik keterbatasan atau kekurangan yang kita miliki. Padahal kalau ada niat, kita bisa melakukan segala hal. Untuk bisa mengerjakan atau melakukan sesuatu, kita butuh yang namanya belajar. Namun belajar itu butuh waktu dan kita seringkali beralasan bahwa tidak ada waktu untuk belajar.

Sekarang, dimana kita sudah diharuskan untuk beraktivtitas di rumah, tidak ada alasan lagi untuk kita untuk menggunakan alasan tidak ada waktu untuk belajar. Kita sudah di rumah, waktu pun banyak. Belajar pun sekarang tidak perlu menggunakan buku. Dengan adanya internet dan smartphone, kita bisa belajar banyak di internet. Masih mau cari alasan apalagi untuk tidak belajar?

1. Polusi Turun

less pollution

Selalu mengeluhkan polusi udara semakin parah tapi kemana-mana masih menggunakan kendaraan pribadi? Itu adalah hal yang bodoh. Mau beralasan bahwa lebih cepat naik kendaraan pribadi, lebih aman, atau tranportasi umum tidak memadai, selama kita menggunakan kendaraan bermotor di jalan raya, kita termasuk dalam penyumbang polusi tersebut.

Banyak pemerintah negara yang mulai mewajibkan warganya untuk tidak keluar rumah. Otomatis jumlah kendaraan yang aktif juga semakin berkurang. Berkurangnya kendaraan, asap kendaraan yang menjadi polusi udara juga semakin berkurang. Coba kalian ke luar rumah sebentar dan rasakan udaranya, pasti lebih segar dan jernih. Jauh lebih menyegarkan ketimbang masih belum ada Covid-19.

Disclaimer: gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini.
Kirim Artikel
Lihat artikel yang unik atau menarik? Bagikan artikel tersebut ke banyak orang dengan mengirimkannya ke Portal Tahupedia. Senangnya berbagi bersama. Kirim Sekarang
Follow Us
© 2013 TahuPedia.com. Designed by Civira
down kembali ke atas