home -> Lainnya -> 10 Penjaga Gawang Terburuk Sepanjang Sejarah Sepak...
08 Juni 2023 12:30

10 Penjaga Gawang Terburuk Sepanjang Sejarah Sepakbola

Oleh serba_tahu dalam Lainnya pada March 13, 2020

Tugas dari seorang kiper atau penjaga gawang adalah sebagai benteng terakhir timnya agar tim lawan tidak bisa mencetak gol. Maka dari itu penting bagi seorang kiper untuk bisa menebak permainan lawan dan karakteristik dari si penendang. Semua hal dilakukan agar timnya tidak kejebolan banyak gol. Kalau kipernya bagus, maka rekan satu tim bisa tenang menyerang. Tapi kalau kipernya buruk, sulit bagi tim untuk bisa melakukan serangan dengan baik. Ada sejumlah kiper yang penampilannya dinilai buruk dan sering melakukan banyak blunder sehingga membuat timnya kehilangan poin. Berikut adalah para penjaga gawang terburuk yang pernah ada di dunia sepakbola.

10. Mike Hooper

Mike Hooper

Yang baru menyukai Liverpool belakangan ini mungkin hanya mengenal Loris Karius sebagai penjaga gawang terburuk Liverpool. Namun jauh sebelum Karius, sudah ada kiper yang memiliki penampilan buruk bersama tim asal Merseyside tersebut. Kiper tersebut adalah Mike Hooper. Hooper membela Liverpool sejak tahun 1985 sampai 1993.

Sepanjang karirnya dalam membela Liverpool, Hiiper sudah tampil sebanyak 51 kali. Namun tidak ada penampilannya yang gemilang. Dirinya lebih banyak menjadi penghangat bangku cadangan Liverpool. Merasa Hooper masih memiliki harapan, Liverpool mencoba untuk meminjamkannya ke Leicester pada tahun 1990 namun hasilnya sama saja. Ia kemudian dijual ke Newcastle.

9. Roy Carroll

roy carroll

Sepeninggal kiper andalannya Peter Scheimechel, Manchester United berusaha keras untuk mencari penggantinya yang sepadang namun tidak berhasil. Baru pada tahun 2005, Sir Alex Ferguson mendapatkan tanda tangan Edwin van der Sar. Namun sebelum itu, Manchester United berkutat antara 2 kiper yakni Tim Howard dan Roy Carroll.

Kedua kiper tersebut, Howard dan Carroll selalu tampil angin-anginan. Namun yang terburuk adalah Roy Carroll. Kiper utama timnas Irlandia tersebut gagal tampil mengesankan selama berkostum Setan Merah. Pernah suatu ketika saat MU berhadapan dengan Tottenham Hotspurs, Carroll gagal menangkap tendangan jarak jauh dari Pedro Mendes yang sebenarnya tidak terlalu keras. Bola tersebut terlepas dari tangkapan Carroll dan masuk ke dalam gawang. Carroll langsung berbalik badan dan mengeluarkan bola tersebut sebelum benar-benar masuk menggetarkan jala. Beruntung wasit tidak melihat bola telah berhasil melewati garis gawang dan menganulirnya.

8. Andy Dibble

andy dibble

Jika seorang pesepakbola sangat rajin pindah-pindah klub, antara dia adalah pesepakbola yang hebat atau pesepakbola yang buruk. Namun bagi Andy Dibble, pesepakbola yang berposisi sebagai kiper ini bukanlah kiper yang bisa diandalkan. Dari 18 klub, tidak semua tim merasa tenang gawangnya dijaga oleh pria Welsh tersebut.

Dari perjalanan karirnya, hanya Manchester City klub yang dibelanya paling lama. Sejumlah blunder fatal berujung gol dilakukan oleh Dibble. Seperti yang pernah terjadi ketika Manchester City bertanding melawan Nottingham Forest. Hendak menendang bola, Dibble yang tak melihat ada lawan di belakangnya, bola yang ditendangnya menanduk bola dari tangan Dibble dan gol pun terjadi. Setelah blunder tersebut, Dibble masih diberikan kesempatan bermain namun gagal tampik mengesankan.

7. Stephen Bywater

stephen bywater

Sebagai sebuah klub, penting bagi klub untuk mencari penjaga gawang yang hebat untuk menjaga gawangnya dari ancaman striker lawan. Namun apa daya, Derby County tidak bisa mendapatkan penjaga gawang hebat yang mereka inginkan. Stephen Bywater adalah penjaga gawang terbaik yang mereka miliki.

Bywater membela klub yang bermarkas di kota Derby tersebut dari tahun 2006-2011. Dari 19 penampilannya untuk Derby County, Bywater gagal mempertahankan gawangnya dari serangan lawan. Total 40 gol bersarang di gawangnya dengan 2 kali clen sheet. Maka dari itu publik menilainya sebagai kiper terburuk yang pernah dimiliki oleh Derby County.

6. Vince Bartram

Vince Bartram

Sangat sulit bagi Vince Bartram saat itu untuk menjadi kiper nomor satu Arsenal. Dirinya harus bersaing dengan David Seaman yang total berada di performa terbaiknya. Manajer Arsenal saat itu yakni Arsene Wenger jelas-jelas lebih memilih David Seaman ketimbang Bartram. Meski begitu, bukan berarti Bartram tidak diberikan kesempatan bermain.

Kesempatan Bartram untuk menunjukkan permainan terbaiknya dibuang sia-sia. Total 11 kali bermain sepanjang musim 1994-1998 tak dimanfaatkannya. Dirinya kemudian hanya menjadi pelapis dari David Seaman. Karir sepakbolanya hancur ketika dirinya cidera saat latihan. Ia terlibat benturan dengan sesama temannya yakni Tony Warner.

5. Mike Pollitt

mike pollitt

Setiap kiper pastinya ingin menjadi penjaga gawang utama di tim yang dibelanya. Namun nasib berbeda terjadi pada Mike Pollitt. Kiper jebolan akademi Manchester United ini sudah berkali-kali pindah klub, namun tidak ada satupun klub yang menjadikannya penjaga gawang nomor satu. Ini dikarenakan performa Pollitt yang mengecewakan.

Total perjalanan karirnya, Pollitt telah membela lebih dari 20 klub. Mayoritas tim yang dibela, Pollitt hanya bermain sebagai penjaga gawang utama hanya kurang dari 10 kali. Performa buruk Pollitt ini terus berulang selama 2 dekade sejak berkarir di tahun 1990. Dirinya sekarang sudah pensiun sebagai atlet dan beralih profesi sebagai pelatih penjaga gawang untuk Bolton Wanderers

4. Loris Karius

Loris Karius

Masih teringat jelas kenangan buruk penggemar Liverpool saat melawan Real Madrid di final Liga Champions 2018. Pertandingan yang sangat sengit tersebut berakhir dengan skor 3-1 untuk Real Madrid. Dimana 2 gol yang bersarang di gawang Karius adalah hasil kesalahannya. Padahal saat itu, Karius ada beberapa kali melakukan penyelamatan juga.

Melakukan 2 blunder fatal di pertandingan yang sepenting itu membuat kesabaran manajer Liverpool yakni Jurgen Klopp habis. Kiper asal Jerman tersebut kemudian dipinjamkan ke Besiktas agar ia bisa kembali ke performa terbaiknya. Namun sepertinya momen kembalinya Karius ke Liverpool akan tidak diinginkan mengingat Liverpool sudah menemukan penggantinya yang jauh lebih baik.

3. Heurelho Gomes

Heurelho Gomes

Brazil sudah dikenal sebagai salah satu negara yang banyak menghasilkan pesepakbola hebat. Dari penjaga gawang sampai striker, Brazil selalu memiliki pemain top di setiap lini tersebut. Namun sebuah anomali terjadi ketika mereka memiliki Heurelho Gomes. Penjaga gawang asal Brazil ini gagal memenuhi ekspetasi para penggemarnya. Gomes digadang-gadang menjadi suksesor dari penjaga gawang senior Nelson Dida.

Mungkin karena target yang dibuat terlalu tinggi membuat Gomes terbebani. Memulai karir sepakbola di Cruzeiro. Gomes kemudian pindah ke PSV Eindhoven pada tahun 2004. Penampilan gemilang bersama PSV yang membuat Tottenham Hotspurs tertarik memboyongnya di tahun 2008. Di Tottentham, penampila Gomes malah turun. Sejumlah blunder ia lakukan yang membuat dirinya terpinggirkan. Sempat dipinjamkan ke 1899 Hoffenheim untuk meningkatkan performanya namun tidak berhasil. Ia akhirnya dijual ke Watford pada tahun 2014.

2. Peter Enckelman

peter enckelman

Karir sepakbola Peter Enckelman tidak ada yang berakhir bahagia. Selalu rajin ganti klub, Peter Enckelman selalu meninggalkan kenangan buruk. Kenangan buruk bagi dirinya sendiri, fans, dan juga tim. Ini disebabkan permainan Enckelman yang jarang sekali mengesankan, selalu melakukan blunder yang membuat timnya mengalami kekalahan.

Blundernya yang paling diingat adalah ketika pertandingan Aston Villa melawan Birmingham City. Enckelman yang saat itu menjadi kiper Aston Villa, sedang berada di posisi sulit karena sudah ketinggalan 2 gol. Saat lemparan ke dalam oleh pemain Aston Villa ditujukan ke Enckelman, dirinya kehilangan fokus yang membuat dirinya gagal mengontrol bola dan bola tersebut bergulir masuk ke gawangnya sendiri.

1. Massimo Taibi

Massimo Taibi

Ketika Peter Schemeichel memutuskan hengkang dari Manchester United ke Sporting pada tahun 1999, manajemen Setan Merah saat itu langsung mendatangkan kiper Massimo Taibi dari Venezia. Taibi diyakini bisa menjadi palang pintu terakhir yang bisa menjadi pengganti Scheimechel. Namun keyakinan tersebut patah begitu melihat performanya di lapangan.

Debut pertamanya melawan Liverpool kala itu berakhir gemilang karena dirinya berhasil beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang. Pertandingan selanjutnya melawan Chelsea menjadi awal kehancuran karir Taibi di Old Trafford. Ia kejebolan 5 gol dengan satu gol yang seharusnya bisa ia tangkap dengan mudah namun tidak berhasil. Namana pun langsung mendapat sorakan dari pendukung Manchester United yang mengatakan untuk segera menjualnya.

Disclaimer: gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini.
Kirim Artikel
Lihat artikel yang unik atau menarik? Bagikan artikel tersebut ke banyak orang dengan mengirimkannya ke Portal Tahupedia. Senangnya berbagi bersama. Kirim Sekarang
Follow Us
© 2013 TahuPedia.com. Designed by Civira
down kembali ke atas