Film dibuat dengan tujuan untuk menghibur penontonnya. Namun, seringkali pesan yang ingin disampaikan dari kepala sutradara melalui filmnya, dianggap terlalu sensitif bagi banyak orang di suatu negara. Alhasil, film tersebut tidak lulus sensor dan dilarang tayang di bioskop dari negara yang bersangkutan. Indonesia pun sering mengalami hal tersebut dimana ada film yang terlalu vulgar sehingga dilarang tayang. Di beberapa negara lain di dunia pun ada mengalami kejadian serupa. Tidak perduli seberapa bagus film tersebut, seberapa terkenal artisnya, kalau isi film terlalu vulgar atau mengandung unsur lain yang terlarang, maka film tersebut dilarang tayang. Inilah sejumlah film yang meski terkenal tapi dilarang tayang di beberapa negara.
Sekarang sih biasanya film-film Holylwood yang akan diseleksi ketat untuk tayang di Cina. Film Hollywood yang bisa tayang di Cina biasanya karena ada pemeran asal Cina atau karena memang film yang sangat terkenal jadi bisa mendatangkan uang juga bagi pemerintah Cina. Tapi di tahun 1993, ternyata ada film Cina yang dilarang tayang di negaranya sendiri.
Film tersebut adalah The Blue Kite. Film arahan sutradara Zhuangzhuang Tian ini dilarang tayang oleh pemerintah. Tentu ada sebab kenapa film ini sampai dilarang. Alasannya adalah karena film tersebut mempresentasikan komunisme pada zaman Mao Zedong. Meski dicekal di negaranya sendiri, The Blue Kite berhasil meraih penghargaan internasional.
Film arahan sutradara Hollywood Lewis Milestone berhasil memberi gambaran pada dunia betapa mengerikannya sebuah perang. Film yang TahuPedia maksud adalah film zaman dulu, tahun 1930 yang berjudul All Quiet On The Western Front. Film tersebut berhasil menggebrak industri perfilman dunia dan menuai kritik positif.
Tak hanya kritik positif yang diterima, sejumlah negara kabarnya menolak keras ditayangkannya film All Quiet On The Western Front di bioskop di negaranya. Tiga negara yang menolak keras film tersebut adala Jerman, Australia, dan New Zealand. Jerman memboikot film tersebut karena filmnya menyampaikan pesan anti Jerman. Untuk Australia dan New Zealand, alasan mereka menolak film tersebut karena mereka lebih memilih untuk berada di pihak yang cinta damai atau anti perang.
Bukan Leonardo DiCaprio namanya bila film yang ia beperan di dalamnya tidak masuk dalam box office. Dan salah satu film Leo yang menuai kritik positif adalah The Wolf of Wall Street. Tapi, dimana ada pro, pasti ada yang kontra. Di saat ada banyak negara yang menganggap film The Wolf of Wall Street bagus, ada pula yang menganggap film ini buruk dan wajib untuk diboikot.
Sebagai catatan, The Wolf of Wall Street adalah film arahan sutradara Martin Scorsese yang mencerita kisah tentang pria yang sukses menjadi kaya raya berkat bermain saham. Negara yang sangat mencekal film ini adalah Malaysia, Nepal, Zimbabwe, dan Kenya. Film ini dianggap bisa memberi contoh buruk bagi para penontonnya karena terlalu dieksposnya kehidupan tentang minuman beralkohol, sex bebas, dan narkoba.
Bukan cuma hanya Indonesia negara yang mencekal penayangan film Fifty Shades of Grey. Ada banyak juga negara yang turut memprotes penayangan film tersebut. Negara seperti Kamboja dan negara Islam di dunia turut memboikot film yang dibintangi oleh Jamie Dornan dan Dakota Johnson. Seri selanjutnya dari Fifty Shades of Grey juga tetap mendapat boikot.
Dari versi yang setuju untuk menayangkan film ini beralasan Fifty Shades of Grey adalah film romentis yang patut untuk ditonton. Bagi yang kontra menganggap film ini tidak jauh berbeda dengan film porno. Terlalu banyak kisah romantis palsu, sex yang vulgar, dan kekerasan dalam hubungan sex. Film ini dianggap bisa memberikan pengaruh buruk pada remaja.
The Human Centipede 2 adalah kelanjutan dari film terdahulu yakni The Human Centipede yang pernah tayang pada tahun 2009. Bagi kalian yang sudah pernah nonton full The Human Centipede, pasti sudah bisa tahu seperti apa film The Human Centipede 2 dan kenapa film ini banyak dicekal di beberapa negara.
Versi pertamanya saja sudah menampilkan kekerasan yang sangat-sangat di luar batas akal sehat manusia, menjijikan, dan sangat mengeksploitasi seks. Kisah percobaan menggabungkan sejumlah manusia seperti menyerupai hewan lipan ini mendapat protes keras dan Australia menjadi salah satu negara yang melarang peredaran film yang disutradarai oleh Tom Six ini.
Horror dicampur dengan thriller menghasilkan sebuah film menyeramkan yang dicampur dengan darah dimana-mana. Bagi sebagian orang, film dengan genre campuran ini terlalu mengerikan dan tidak layak untuk ditonton. Itulah anggapan sejumlah negara terhadap film dengan judul The Texas Chain Saw Massacre. Film horror masterpiece ini adalah salah satu film yang sukses di tahun 1974.
Sayang seribu sayang, banyak negara yang melarang film ini tayang di bioksop. Jerman yang kala itu masih terpecah dua yakni Jerman Barat, Singapura, dan sejumlah negara di Skandinavia melarang keras film ini untuk tayang. Mereka menganggap bahwa level kekerasan dan kekejaman dari The Texas Chain Saw Massacre ini sudah kelewat batas dan bisa mempengaruhi mental penontonnya.
Siapa yang tidak kenal dengan nama Francis Ford Coppola. Di Hollywood, Coppola adalah salah satu sutradara yang jempolan. Beberapa film yang ia arahkan pasti bagus, sebut salah satunya adalah Apocalypse Now. Apocalypse Now adalah film perang arahan Coppola yang mulai tayang secara global pada tahun 1979. Amat disayangkan film yang memiliki pesan bagus ini mendapat cekal dari sejumlah negara di dunia.
Korea Selatan adalah salah satu negara yang mencekal film Apocalypse Now. Film ini dilarang tayang di seluruh bioskop di Korea. Meski sudah dijelaskan bahwa film ini memiliki tema untuk menghentikan perang, pemerintah di Korea Selatan tidak begitu percaya dan masih bingung di antara anti perang atau pro perang. Terlepas dari perdebatan itu, Apocalypse Now mengisahkan perang yang terjadi di Vietnam dan merupakan film perang terbaik sepanjang masa.
Tidak sedikit film bertemakan kekerasan mendapat kecaman dan boikot dari sejumlah negara di dunia. Tidak sembarangan kekerasan, adegan kekerasan yang ditunjukkan dinilai kelewat kejam, melebihi batas moral sehingga tidak layak ditonton oleh orang banyak. Salah satu film yang kena masalah akan hal ini adalah A Clockwork Orange arahan sutradara Stanley Kubrick.
Sebenarnya filmnya sendiri secara keseluruhan terbilang menarik. Mengisahkan seorang pria berkharisma namun memiliki kelainan mental sociopath. Sociopath ini kemudian dipenjara dan dijadikan objek eksperimen pemerintah. Ia harus menjalani terapi khusus untuk menghentikan kriminal yang terjadi di lingkungan sosial. Karena penggambaran akan kekerasannya terlalu kelewatan, sejumlah negara melarang film ini ditayangkan. Contohnya adalah Singapura dan Irlandia.
Cukup aneh begitu mendengar Cina dan Taiwan memboikot film Christopher Robin pada tahun 2018. Padahal bila diteliti, film keluarga ini sangat layak ditonton dan tidak ada unsur apapun yang menyinggung seseorang atau suatu pihak. Ternyata, penyebab Cina dan Taiwan memboikot Christopher Robin adalah karena sebuah meme yang viral di internet.
Meme mengenai Christopher Robin membandingkan sosok pemimpin Cina yakni Xi Jinping dengan karakter Winnie the Pooh. Meme yang sempat disebar oleh youtuber gaming terkenal PewDiePie ini sontak langsung menuai protes. Alhasil, Cina memblok semua hal yang berhubungan dengan Winnie the Pooh yang ada di media. Termasuk penayangan Christopher Robin juga terkena efek blok.
Meski memiliki karakter superhero yang tak kalah keren ketimbang Marvel, DC Comics selalu kesulitan dalam hal menciptakan film superhero yang menarik bagi penonton. Barulah pada tahun 2017 DC Comics membuat gebrakan dengan menayangkan superhero wanita yakni Wonder Woman. Inilah film superhero pertama yang dimana pahlawan utamanya adalah wanita. Hasilnya sungguh tak diduga. Wonder Woman berhasil meraih rating tinggi di beberapa website review film ternama.
Meski terbilang sukses, tidak semua negara mau menayangkan film Wonder Woman. Negara tersebut adalah Lebanon serta negara-negara Arab lainnya. Masalahnya adalah pemeran Wonder Woman adalah Gal Gadot yang merupakan aktris asal Israel. Israel ini sedang mengalami konflik dengan Lebanon. Atas dasar itulah Wonder Woman dilarang tayang di Lebanon. Anehnya, Batman v Superman: Dawn of Justice yang dimana ada Gal Gadot masih tetap boleh ditayangkan.