home -> Unik -> 10 Mitos Seputar Laut Yang Dipercaya Pelaut
01 Desember 2023 06:30

10 Mitos Seputar Laut Yang Dipercaya Pelaut

Oleh serba_tahu dalam Unik pada November 11, 2019

Keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat orang menjadi mudah ditakuti dengan suatu hal yang masih tidak jelas. Para pelaut misalnya, lautan adalah area yang sangat luas di Bumi yang dimana masih banyak hal yang belum tersentuh oleh tangan manusia. Ini menimbulkan banyaknya mitos-mitos tidak jelas asal-usulnya sehingga membuat mereka percaya dan ada yang takut. Ada banyak sekali mitos tidak jelas atau salah mengenai lautan yang dipercaya oleh para pelaut zaman sekarang. Bahkan tidak menutup kemungkinan masih ada yang percaya juga hingga saat ini. Apa saja mitos tersebut? Berikut penjelasannya.

10. Tato Bisa Menangkal Sial

tattoo

Netizen zaman sekarang menganggap bahwa orang yang menggunakan tato adalah orang yang buruk, preman, dan aneh. Padahal ada beberapa orang yang menganggap tato adalah sebuah seni. Namanya pendapat orang bisa berbeda, itu tidak masalah. Berbeda sekarang, berbeda juga dulu, orang zaman dulu percaya bahwa tato adalah hal yang bagus.

Para pelaut yang berasal dari Eropa memiliki kepercayaan bahwa tato adalah hal yang bisa menolak sial atau membawa keberuntungan. Mitos ini berkembang seperti jamur dan sangat dipercaya di abad ke-18. Tato yang dibuat juga bukan sembarangan. Tato bergambar binatang dipercaya bisa melindungi kru kapal dari kesialan.

9. Cangkang Telur Dapat Memanggil Badai

storm

Pelaut zaman dulu sangat takut dengan yang namanya badai dan juga penyihir. Ketakutan akan penyihir ini sudah ada sejak ratusan hingga ribuan tahun lalu. Dan kisah penyihir paling terkenal hingga sekarang adalah kisah penyihir Salem. Mitos yang akan dibahas ini memiliki hubungan antara pelaut, badai, dan juga penyihir.

Pelaut zaman dulu percaya bahwa badai tidak terjadi karena fenomena alam atau adanya benda terlarang yang dibawa ke atas kapal yang dipercaya bisa memanggil badai. Cangkang telur juga bisa menjadi alat untuk mendatangkan badai. Di tangan penyihir, cangkang telur bisa dimanfaatkan sebagai perahu dan memanggil badai untuk menenggelamkan kapal. Makanya zaman dulu, orang-orang mewajibkan untuk menghancurkan telur sampai berkeping-keping mencegah agar tidak digunakan oleh penyihir.

8. Pisang Pembawa Sial

bananas

Tidak ada orang yang ingin mendapatkan sial. Apalagi jika itu terjadi pada para pelaut. Ya bayangkan saja kalau lagi melaut lalu tiba-tiba terserang badai, makhluk laut yang besar, kapal bocor, dan lain sebagainya. Resikonya bisa jadi nyawa taruhannya. Meski sebenarnya kejadian alam pasti ada penjelasan ilmiah, tapi zaman dulu orang lebih percaya tahayul dan mitos ketimbang ilmu pengetahuan.

Daripada tertimpa kesialan, para pelaut lebih memilih cari aman. Ada hal-hal yang dianggap bisa mendatangkan kesialan, tidak akan diangkut ke kapal. Salah satu benda yang dianggap pembawa sial pada zaman dulu adalah pisang. Bagi para pelaut, pisang dipercaya bisa membuat hasil tangkapan ikan jadi berkurang. Hal ini dipercaya oleh orang-orang pada tahun 1700an.

7. Koin Keberuntungan

lucky coins

Setiap orang pasti punya yang namanya jimat. Jimat bisa berbentuk apa saja, intinya adalah benda yang diyakini bisa membawa keberuntungan dan melindungi kita dari bahaya. Orang zaman dulu pun juga sama, mereka memiliki kepercayaan akan hal tersebut. Bagi para pelaut, salah satu benda yang dipercaya bisa membawa keberuntungan adalah koin.

Para pelaut sadar bahwa mengarungi samudra yang luas adalah hal yang sangat berbahaya. Meski sudah berhati-hati, kita tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi selama mengarungi lautan. Untuk mencegah hal buruk terjadi, dibawa lah koin keberuntungan, Koin-koin ini disebar dan diletakan di beberapa tempat di kapal. Kepercayaan akan koin keberuntungan ini pertama kali dimulai pada masa Romawi kuno. Mungkin saja kepercayaan ini masih ada yang melakukannya sekarang.

6. Anting Dapat Mencegah Tenggelam

earrings

Tidak ada orang yang bisa mencegah badai terjadi. Banyak mitos yang dipercaya bisa mendatangkan badai. Meski sudah melakukan pantangan, terkadang badai tetap datang. Ini wajar karena badai itu adalah fenomena alam. Namun orang pada masa itu tidak mudah percaya. Jika pantangan sudah dilakukan, masih ada lagi hal yang mereka lakukan kalau seandainya badai tetap terjadi. Anggapannya kalau rencana A gagal, masih ada rencana B.

Rencana B yang disiapkan oleh para pelaut, yang sebenarnya juga masih mitos adalah anting. Para pelaut percaya bahwa anting memiliki fungsi lain selain untuk fashion. Anting dipercaya dapat membuat orang tidak bisa tenggelam. Makanya banyak para pelaut zaman dulu menggunakan anting untuk mencegah mereka tenggelam bila kapal diserang badai.

5. Albatros Simbol Keberuntungan

albatross

Ada begitu banyak mitos buruk yang menyebar di telinga para pelaut, masa iya tidak satupun mitos yang bagus. Kalau banyak hal yang bisa menyebabkan perjalanan di atas kapal, lalu apa yang bisa diperbuat ketika hal buruk tersebut datang. Atau, apakah ada sesuatu yang dipercaya bisa menangkal kesialan?

Jawabannya adalah ada. Ada mitos yang mengatakan bahwa burung albatros adalah burung pembawa keberuntungan. Burung albatros dipercaya membawa jiwa para pelaut yang telah meninggal. Para jiwa atau roh pelaut inilah yang kemudian membimbing, memberikan saran, serta melindungi para sesama pelaut. Namun, akan menjadi sesuatu yang buruk apabila ada orang yang menyakiti burung albatros.

4. Mermaid

mermaid

Mitos mengenai putri duyung berhasil dipercahkan oleh ilmu pengetahuan. Para ilmuwan berteori bahwa putri duyung sebenarnya adalah hewan laut yang disebut dengan dugong. Kenapa orang sampai bisa salah mengira dugong adalah putri duyung adalah karena penglihatan orang tersebut menjadi kabur atau tidak jelas ketika berada di dalam air. Makanya dugong dikira sebagai manusia dengan ekor ikan.

Di zaman dulu, para pelaut sangat percaya dengan yang namanya putri duyung atau mermaid. Siapapun yang melihat mermaid dan sampai terbius dengan kecantikannya, maka orang tersebut akan ditarik dan ditenggelamkan ke dasar lautan oleh putri duyung. Makanya pelaut sangat anti dan sebisa mungkin menghindar ketika melihat putri duyung.

3. Siul Dapat Memanggil Badai

Whistling

Zaman sekarang, segala fenomena alam yang terjadi di lautan itu sudah dapat dijelaskan secara ilmiah. Sedikit orang yang masih percaya mitos-mitos tak jelas. Namun, pada masa dimana ilmu pengetahuan tidak semaju sekarang, mereka yang bekerja di lautan lebih percaya mitos untuk cari aman. Siapa juga yang mau celaka bila sudah berlayar.

Bagi pelaut, badai adalah satu fenomena alam yang tidak ingin dijumpai ketika berlayar. Badai besar atau kecil, yang namanya badai tetap saja dapat membawa masalah yang besar. Di zaman dulu, pernah ada mitos dimana mereka yang bersiul ketika berlayar, itu sama saja dengan memanggil badai. Makanya para pelaut zaman dulu tidak ada yang mau mencoba untuk bersiul.

2. Wanita Di Kapal Akan Membawa Kesialan

woman

Pirates of the Caribbean adalah salah satu film yang bertemakan bajak laut yang diisi oleh artis papan atas Hollywood seperti Johnny Depp, Keira Knightly, dan Orlando Bloom. Kalau yang sering nonton film tersebut, apakah kalian sadar bahwa hampir tidak ada kru wanita di dalam kapal kapten Jack Sparrow? Salah satu kru Jack Sparrow mengatakan bahwa keberadaan wanita di atas kapal bisa membawa bencana. Percayalah, mitos tersebut benar adanya.

Para pelaut zaman dulu memang percaya bahwa keberadaan wanita bisa membawa kesialan pada kapal beserta krunya. Badai bisa saja datang diakibatkan adanya wanita dalam kapal. Kalau patung kapal berwujud perempuan yang diletakkan di ujung kapal, itu masih boleh dilakukan. Tapi kalau manusianya asli, itu tidak boleh.

1. Bumi Datar

flat earth

Terima kasih dengan teknologi dan ilmu pengetahuan zaman sekarang, kita jadi tahu seberapa besar Bumi dan bentuknya. Diketahui bahwa Bumi memiliki bentuk bulat, tidak 100% bulat seperti bola tapi bulat seperti telur. Bukti fotonya pun dapat dengan mudah ditemukan di Google. Meski begitu, ada saja orang yang percaya bahwa Bumi berbentuk datar. Kalau ini terjadi di zaman dulu, tentu kita masih bisa memakluminya.

Satu hal yang membuat pelaut takut berlayar jauh adalah kepercayaan akan bentuk Bumi yang datar. Wajar saja karena memang pada masa itu teknologi dan ilmu pengetahuan masih belum semaju sekarang. Bukti akan bentuk Bumi masih belum ada. Makanya pelaut enggan pergi berlayar terlalu jauh. Mereka takut nantinya akan jatuh ke suatu tempat yang entah dimana letaknya dan tidak bisa kembali.

Disclaimer: gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini.
Kirim Artikel
Lihat artikel yang unik atau menarik? Bagikan artikel tersebut ke banyak orang dengan mengirimkannya ke Portal Tahupedia. Senangnya berbagi bersama. Kirim Sekarang
Follow Us
© 2013 TahuPedia.com. Designed by Civira
down kembali ke atas