home -> Unik -> 10 Tipe Teman Sosial Media Yang Menyebalkan
23 Maret 2023 22:34

10 Tipe Teman Sosial Media Yang Menyebalkan

Oleh serba_tahu dalam Unik pada May 03, 2019

Sekarang ini, semua orang sudah punya yang namanya sosial media. Berbicara tentang sosial media, fungsi awal sosial media adalah untuk bersosialisasi, menambah teman, atau berkomunikasi lagi dengan teman lama yang lama tak bertemu. Sekarang, semakin berkembangnya zaman, sosial media juga semakin berkembang. Sosial media bisa menjadi ajang pamer, main game, berbagi berita, video, musik, jualan, dan juga kampanye. Memiliki banyak teman di sosial media pastinya menyenangkan. Tapi, pasti ada beberapa teman yang sebenarnya memposting hal-hal yang sebenarnya tak seharusnya diposting, membuat kita sebal dan ingin memblokirnya. Tidak ada salahnya kalau kalian blokir atau unfriend teman yang memang memposting sesuatu yang tidak kalian suka, tidak perlu pusing. Seperti yang akan dijelaskan di bawah, beberapa tipe teman yang sebaiknya diunfriend saja demi kedamaian timeline sosial media kalian.

10. Penyebar Hoax

hoax

Tidak ada orang yang tidak butuh dengan yang namanya berita. Berita bisa bermacam-macam, bisa dalam negeri atau luar negeri, bisa juga berita tentang artis, politik, olahraga, teknologi, dan lain sebagainya. Jika ingin mencari berita, ada baiknya kita mencari berita dari sumber yang dapat dipercaya, jangan sampai termakan berita palsu atau yang biasa disebut dengan hoax.

Hoax ini sudah ada sejak lama, tidak sedikit orang yang termakan dengan hoax. Bahkan teman kita sendiri bahkan ada yang pernah terjebak hoax. Kalau tertipu bisa dimaklumi, tapi kalau ternyata sudah tahu hoax tapi masih disebarkan, ini yang kelewatan. Jika menemukan teman yang tahu tapi sering menyebar hoax, lebih baik disingkirkan saja.

9. Tukang Tag

tag photo

Punya sosial media memiliki banyak sisi positif. Salah satunya kita jadi bisa berhubungan lagi dengan teman lama yang telah lama berpisah. Saling berfoto, mengupload, serta mengtag foto di sosial media setelah sekian lama tak bertemu menjadi hal yang lumrah dilakukan. Asal dilakukan dalam batas wajar.

Mengtag teman secara berlebihan di sosial media, perlahan namun pasti akan menjadi hal yang menyebalkan dan mengganggu. Setiap kali kita tag, akan muncul notifikasi, memang bisa diremove tagnya atau dimatikan notifikasinya. Tapi mau sampai kapan? Daripada repot, mending punya teman yang tukang tag di sosial media seperti ini, lebih baik dijauhi.

8. Pengemis Like

like beggars

Facebook merupakan salah satu sosial media yang sangat populer buatan Mark Zuckerberg. Pertama kali dirilis pada tahun 2004, jutaan hingga miliaran orang di dunia terdaftar sebagai pengguna facebook. Memiliki banyak fitur, salah satu fiturnya yang kala itu sangat digandrungi adalah fitur like.

Fitur like yang digambarkan dengan jempol ke atas menandakan akan setuju atau suka terhadap suatu postingan. Sekarang, fitur like terkesan menjadi suatu hal yang sangat diidolai atau didewakan. Semakin banyak like, semakin senang orang yang mendapatkan like tersebut. Tak heran kalau ada yang namanya pengemis like yang kerjaannya mengirimkan pesan ke orang, tolong like postingan ini atau like foto ini.

7. Game Inviter

game inviter

Awalnya, sosial media seperti facebook dibuat dengan tujuan untuk komunikasi. Orang yang jauh dibuat menjadi dekat berkat sosial media. Lalu, semakin berkembang lagi sosial media dengan ditambahkan game menarik agar penggunanya tidak bosan. Teman kita pun bisa diundang untuk memainkan game yang sama.

Awalnya memang seru, mendapatkan undangan game ini. Yang tadinya hanya melihat-lihat status atau foto orang, kini kita bisa mengadu skor dengan teman. Tapi, semakin lama, kegiatan mengirim undangan menjadi hal yang menyebalkan. Sudah diperingatkan untuk tidak mengirim undangan permainan, masih ada juga yang mengirimkannya.

6. Quote Mania

quote freak

Terkadang,  dengan membaca quote yang ada di internet, bisa menjadi pendorong semangat bagi seseorang untuk menjalani hidup. Quote yang ada di internet pun sangat beragam temanya. Ada yang untuk percintaan, pekerjaan, hidup, persahabatan, dan lain sebagainya. Harus diakui, ada banyak juga orang yang sering membagikannya ke sosial media.

Mengupload sejumlah quote di sosial media memang seru. Bisa menjadi pengingat diri sendiri untuk selalu bersikap positif dalam hidup, bisa juga menyemangati orang lain. Perlu diketahui juga, terlalu sering mengupload foto tentang quote justru juga bisa membuat orang jadi muak. Apalagi begitu tahu orang yang menguploadnya seperti tetap bersikap negatif, tak sama seperti quote yang dia upload.

5. Pamer Pasangan

couple

Memiliki pacar memang hal yang menyenangkan. Susah senang jadi bisa berbagi bersama. Tak ayal juga momen bersama pacar diabadikan di foto. Lalu foto berdua kekasih diupload di sosial media. Facebook, twitter atau Instagram, entah sosial media mana yang digunakan. Romantis dan ada rasa senang juga bisa mengupload foto kebersamaan dengan pacar di sosial media. Apalagi bila mendapatkan like dan komen dari teman.

Sesekali mengupload kebersamaan dengan kekasih di sosial media memang normal. Tapi tidak setiap momen harus diupload kesana. Apalagi yang baru satu bulan pacaran tapi sudah langsung foto-foto dengan caption, happy anniversary. Anniversary itu untuk yang sudah melewati satu tahun. Kalau yang satu bulang itu monthversary, lagipula siapa yang perduli kalian sudah pacaran berapa lama? Apa perlu menguploadnya terus-terusan di sosial media?

4. Narsis

narcist

Jika ada teman di sosial media yang harus dijauhi atau bahkan diremove adalah mereka-mereka yang hobi narsis. Narsisme sendiri adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut dengan narsisis. Narsis ditandai dengan terlalu sering mengupload foto atau status yang membanggakan diri sendiri.

Sungguh sangat menyebalkan dan membuat mata pedih bila melihat orang yang sering sekali narsis di sosial media. "Lihatlah aku, aku begitu tampan, cantik, seksi, dan lain-lain". Bahkan, psikolog sendiri mengatakan bahwa narsisme ini adalah merupakan salah satu bentuk gangguan jiwa. Daripada timeline kalian dipenuhi dengan orang narsis, lebih baik tidak usah buka sama sekali atau remove saja orang tersebut.

3. SARA

sara

Tuhan menciptakan manusia dengan unik. Manusia yang satu, pastinya beda dengan yang lain. Kalau Tuhan saja tidak bermasalah dengan perbedaan suku, agama, ras, dan golongan, kenapa kita yang manusia harus pusing? Nyatanya, perbedaan ini bukannya mempersatukan manusia, malah jadi alasan untuk menghakimi dan mendiskriminasi orang lain.

Harus diakui, di sosial media ada banyak sekali orang yang selalu memposting hal berbau SARA. Postingan ini sadar atau tidak, bisa mengundang pertikaian satu dengan yang lain. Kalau kalian menemukan ada teman kalian yang memposting tentang SARA, lebih baik ingatkan untuk tidak dilakukan. Bila masih dilakukan, lebih baik tinggalkan saja teman model seperti ini.

2. Aktivis Politik

politic activist

Beberapa tahun belakangan ini, dengan adanya sosial media, membuat orang langsung dengan segera bisa menjadi aktivis politik. Perbedaan pendapat yang seharusnya menjadi hal wajar di dunia politik, berubah menjadi area perang. Pendukung satu pihak, menyerang pihak lain dan terjadi saling balas membalas.

Awalnya menyenangkan memang melihat para aktivis politik dadakan ini berdebat. Tentunya debat sehat yang dilakukan dengan saling menampilkan data yang valid. Tapi yang ada hanya saling menghina pihak lain, membuat sosial media menjadi tidak mengasyikan lagi. Dan, sulit untuk menasehati para aktivis politik ini. Agar sosial media lebih damai, lebih baik diremove saja para aktivis politik tersebut.

1. Tukang Ngeluh

complainer

Sifat negatif itu dapat dengan mudah menular ke orang lain. Dari sekian banyak sifat negatif, yang paling populer dan pastinya banyak orang yang pernah melakukannya, adalah suka mengeluh. Hayo, kalian pasti pernah juga kan mengeluh? Yang dikeluhkan bukan cuma tentang pekerjaan, sekolah atau keluarga. Ada banyak hal yang di dunia ini yang bisa dikeluhkan.

Memang sifat suka mengeluh ini adalah sifat yang jelek. Meski sadar dan tak mau melakukannya, ada kalahnya orang kelepasan dan meluapkannya di sosial media. Sesekali mengeluh oke saja, tapi jika terlalu sering mengeluh, patut dipertanyakan akan kemampuan orang ini. Sebenarnya dia bisa selain hanya mengeluh?

Disclaimer: gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini.
Kirim Artikel
Lihat artikel yang unik atau menarik? Bagikan artikel tersebut ke banyak orang dengan mengirimkannya ke Portal Tahupedia. Senangnya berbagi bersama. Kirim Sekarang
Follow Us
© 2013 TahuPedia.com. Designed by Civira
down kembali ke atas