Siapa disini yang tak suka dengan sepakbola? Olahraga yang sangat digemari oleh orang di dunia, menampilkan kedua tim yang saling berusaha untuk mengalahkan lawannya dengan mencetak gol ke gawang lawan sebanyak-banyaknya. Di sepakbola, ada yang istilahnya tekel, dimana tekel dilakukan untuk merebut bola dari kekuasaan pemain lawan. Terkadang, saking kerasnya tekel seseorang, bisa berujung pada cideranya lawan dan kartu kuning atau merah. Inilah beberapa tekel keras, sadis, dan terburuk yang pernah terjadi di dunia sepakbola.
Pertandingan final Piala Dunia tahun 2010 menghadirkan pertandingan-pertandingan yang tidak akan terlupakan penggila sepakbola. Final Piala Dunia 2010 menyajikan pertandingan antara 2 negara favorit yaitu Belanda dan Spanyol. Dimana yang keluar menjadi pemenang adalah Spanyol. Di dalam pertandingan yang super panas tersebut, ada sebuah pelanggaran keras yang dilakukan oleh salah satu pemain Belanda, Nigel de Jong.
Sebuah aksi yang lebih tepatnya disebut sebagai aksi karate ketimbang sepakbola, dimana de Jong melakukan tekel keras ke arah Xabi Alonso. Bukan ke arah bola atau kaki, melainkan ke arah dada Xabi Alonso. Membuatnya langsung terkapar di rumput. Ajaibnya, de Jong luput dari hukuman kartu merah wasit.
Premiere League merupakan liga paling menarik di dunia. Di liga ini, terdapat banyak klub papan atas dengan segala pemain bintangnya. Sebut salah satu tim raksasa di Premiere League, Arsenal. Di tahun 2010, Arsenal melakukan pertandingan di markan Stoke City. Pertandingan yang tidak akan dilupakan pemain dan juga penggemar Arsenal.
Aaron Ramsay, pemain gelandang Arsenal, dipaksa menepi dari lapangan dan absen selama 1 tahun akibat patah tulang kaki. Ramsey mengalami cidera parah akibat sebuah tekel keras yang dilakukan oleh Ryan Shawcross. Wasit sendiri memberikan hukuman sebuah kartu merah dan larangan bertanding sebanyak 3 game bagi Shawcross.
Derby Manchester selalu memberikan tontonan menarik bagi para penikmat sepakbola, terutama Premiere League. Persaingan antar 2 rival sekota Manchester, Manchester United dan Manchester City tidak pernah usai sejak dulu. Suatu ketika kedua tim bertemu pada tahun 2001, terjadi sebuah tekel keras yang dilakukan oleh pemain MU, Roy Keane pada Alf Inge Haaland.
Keane yang terkenal akan permainan kerasnya, melayangkan sebuah tekel tinggi ke arah lutut Haaland. Tekel keras tersebut berbuah kartu merah bagi sang pemain dan ditambah denda sebesar 150.000 Pounds. Di sisi Haaland, dirinya menderita cidera ligamen lutut yang membuat harus menepi dalam waktu yang cukup lama, sekaligus mengakhiri karir sepakbolanya.
Liverpool pernah memiliki pemain bernama Chris Mavinga di tahun 2010. Dengan segala alasan, Liverpool kemudian meminjamkan pemainnya tersebut pada sebuah klub Belgia, Genk. Bersama dengan Genk, Mavinga cuma tampil di 9 pertandingan. Sampai pada suatu pertandingan melawan Standard Liege, terjadi sebuah tekel keras yang tidak direncanakan oleh Mavinga.
Mavinga yang berniat membuang bola, mengangkat kaki untuk menendang bola jauh-jauh. Tendangan tidak mengenai bola, melainkan mengenai wajah pemain Liege, Carcela. Carcela langsung terkapar tak berdaya, menderitia patah rahang dan hidung yang mengharuskannya menjalani operasi. Momen mengerikan tersebut terus menghantui Mavinga selama beberapa hari. Dirinya berpikir hampir membunuh seseorang.
Resiko seorang pemain sepakbola profesional adalah cidera. Apalagi jika pemain tersebut adalah pemain andalan atau pemain yang memang memiliki skill tinggi, seperti Maradona. Maradona yang kala itu bermain untuk raksasa Catalan, Barcelona, mengalami cidera parah ketika berhadapan dengan Atletico Madrid di tahun 1983.
Bertanding dalam ajang final Copa del Rey, Barcelona harus menghadapi Atletico Madrid. Hari itu bagaikan mimpi buruk bagi legenda Argentina. Selain mendapatkan cidera ankle akibat tekel dari Andoni Goikoetxea, Barcelona dipaksa kalah tipis dari Atletico Madrid 1-0. Akibat tekel keras tersebut, Goikoetxea mendapat julukan, Buthcer of Bilbao.
Bertandang ke markas Manchester United di Old Trafford adalah sebuah tantangan yang sangat besar. Conventry City mendapatkan tantangan tersebut pada tahun 1996. Sebuah pertandingan yang diwarnai dengan sebuah cidera parah yang bahkan membuat kiper MU saat itu, Peter Schmeichel sampai lari karena tak kuat melihat cidera tersebut.
David Busst yang saat itu bermain untuk Conventry City seakan menjadi roti sandwich ketika menghadapi 2 tekel dari pemain MU, Brian McClair dan Denis Irwin. Tekel keras tersebut menghasilkan cidera parah di tibia dan fibula kanan dari Busst. Memakan waktu hingga 12 menit untuk menghilangkan noda darah yang berada di lapangan sebelum pertandingan bisa dilanjutkan kembali.
Apa yang dilakukan Graeme Souness pada Gheorghe Rotariu pada tahun 1988 bukanlah tindakan yang terpuji bagi seorang pemain sepakbola. Jika biasanya pemain bertahan yang berusaha menekel pemain yang membawa bola, ini justru malah pemain yang membawa bola justru menekel pemain bertahan.
Kala itu, dilangsungkan pertandingan antara Rangers melawan Steaua Bucharest. Souness yang sedang menggiring bola, begitu melihat ada pemain lawan yang berusaha merebut bola dari kakinya, Souness justru melayangkan kaki ke arah pemain lawan tersebut. Souness berkilah bahwa dirinya berusaha menghindar dari tekel lawan, tapi wasit tidak buta. Souness diberikan kartu merah dan keluar dari lapangan.
Pepe The Animal, Pepe The Psycho, Pepe The Beast, itulah beberapa julukan yang diberikan pada pemain asal Portugal yang bermain untuk Real Madrid tersebut. Bukan tanpa alasan, Pepe memang dikenal sebagai pemain sepakbola yang sangat kasar. Sejumlah tekel keras dilakukan tanpa rasa ragu sedikitpun.
Salah satu tekel gila yang dilakukan Pepe terjadi pada pertandingan Real Madrid melawan Getafe pada tahun 2009. Di saat skor masih imbang 2-2, Pepe meluapkan emosi dengan menghajar Javi Casquero. Diawali sebuah dorongan, satu tendangan ke kaki, satu tendangan ke tubuh, menjambak, dan ditutup dengan sebuah injakan ke kai Casquero. Hukumannya, Pepe diusir ke luar lapangan oleh wasit.
Jarang orang mau membahas Liga Belgia. Karena memang Liga Belgia minim tim bagus dan pemain terkenal sehingga membuat liga tersebut cukup terasing. Namun pada kali ini, ada sebuah pertandingan seru yang melibatkan 2 rival, Standard Liege dan Anderlecht. Dua tim tersebut selalu menghadirkan permainan panas yang berujung hujan kartu.
Ada sebuah tekel keras terjadi ketika kedua tim tersebut bertemu pada tahun 2009. Axel Witsel yang merupakan pahlawan Standard Liege ketika menghadapi Anderlecht, melakukan sebuah tekel mengerikan terhadap pemain bertahan Anderlecht, Marcin Wasilewski. Tekel yang berbuah kartu merah bagi Witsel dan cidera patah tulang tibia bagi Wasilewski.
Liga yang ada di New Zealand benar-benar lebih asing, bahkan lebih asing lagi daripada liga di Belgia atau manapun. Meskipun begitu, tidak ada berita yang terlewat dari liga tersebut, termasuk salah satunya adalah pertandingan antara Waitakere United melawan Auckland City FC yang dilangsungkan pada tahun 2007.
Commins Menapi yang bermain untuk tim Waitekere United, melakukan pelanggaran keras yang berujung kartu merah. Dirinya menekel pemain lawan, Riki Van Steeden. Tekel yang seharusnya diarahkan pada bola, Menapi justru mengarahkan tekelnya ke arah kaki Steeden. Wasit yang melihat tekel tersebut, langsung mengusir Menapi dari lapangan.