Setiap saatnya, selalu saja ada spesies baru yang berhasil ditemukan oleh para ilmuwan. Penemuan tersebut diperoleh dari berbagai tempat yang ada di bumi, baik itu di darat, air, maupun udara. Dari penemuan spesies tersebut, manusia sedikit lebih maju dalam membuka tabir misteri yang ada di dunia. Tanpa perlu berlama-lama, inilah 10 penemuan spesies baru yang berhasil ditemukan oleh manusia.
Semua orang sudah tahu tentang seberapa berbahayanya benua Australia. Benua ini dipenuhi dengan berbagai macam hewan mengerikan yang semuanya bisa mengancam jiwa manusia, baik itu di darat, laut, maupun udara. Ubur-ubur, adalah salah satu hewan berbahaya di Australia yang dikenal beracun.
Berlokasi di tepi pantai Utara Australia, ditemukan dua jenis ubur-ubur baru, dinamakan Keesingia Giga dan Malo Bella. Tidak seperti kebanyakan ubur-ubur yang memiliki tentakel beracun, khusus ubur-ubur Keesingia Giga tidak memiliki tentakel, berbeda dengan Malo Bella yang memiliki tentakel. Malo Bella memiliki ukuran sekitar 1,9 cm. Ubur-ubur satu ini termasuk dalam genus Malo dan diperkirakan memiliki racun yang sangat berbahaya bagi manusia.
Seorang pecinta binatang asal Australia yang dijuluki The Crocodile Hunter, Steve Irwin mengalami nasib naas terkena duri beracun ikan pari pada 4 September 2006. Ikan pari yang membunuh Steve Irwin memiliki besar hampir 2 meter. Masih membahas ikan pari, di tahun 2017 ditemukan spesies ikan pari baru yaitu Potamotrygon Rex.
Potamotrygon Rex termasuk ikan pari yang hidup di perairan tawar. Pertama kali ikan pari ini ditemukan di Rio Tocantins, Brazil. Saat itu, ikan pari ini diberi nama Great River Stingray. Meski hidup di perairan tawar, Potamotrygon Rex yang ditemukan memiliki ukuran cukup besar yakni mencapai 1,1 meter dengan berat sekitar 20 kg.
Sekilas bila dilihat, spesies hewan satu ini memiliki wujud yang mirip dengan rakun. Diberi nama Olinguito, para ilmuwan menjelaskan bahwa hewan ini termasuk dalam hewan mamalia dalam keluarga rakun. Dijelaskan oleh para ilmuwan, Olinguito seperti campuran antara kucing domestik dengan beruang teddy bear. Karenanya memiliki wajah yang sangat lucu.
Olinguito memiliki ciri-ciri fisik seperti bermata besar dan tebal serta diselimuti bulu coklat yang tebal. Dengan berat sekitar 900 gram, Olinguito termasuk dalam keluarga rakun yang paling kecil. Panjang tubuhnya hanya sekitar 13 sampai 17 inci saja. Olinguito banyak ditemukan di dalam hutan di Kolombia dan Ekuador.
Salah satu hewan yang berhasil ditemukan di tahun 2017 adalah Snailfish. Ikan aneh ini ditemukan oleh Jeff Drazen dan Pattu Fyer daru University of Hawaii. Mereka berhasil merekam penampakan ikan ini ketka berenang di Palung Mariana. Palung Mariana adalah tempat paling dalam di bumi yang menjadi tempat beberapa hewan aneh yang belum teridentifikasi oleh manusia.
Dibandingkan dengan Snailfish pada umumnya, Snailfish jenis baru ini memiliki bentuk tubuh yang sangat berbeda. Ikan ini memiliki tubuh yang tembus pandang, serabut tipis, dan ekor. Untuk berenang, Snailfish ini menggunakan bagian tubuhnya yang mirip seperti sirip. Snailfish jenis baru ini terbilang sangat unik karena bisa bertahan dari tekanan Palung Mariana yang sangat besar.
Tikus adalah hewan pengerat yang termasuk dalam jenis hama. Dimanapun ada tikus, pasti tempat tersebut tidak lama lagi akan mengalami kerusakan. Tikus selain bisa merusak tanaman, juga bisa membuat lubang di dalam rumah. Tahun 2017 ini telah ditemukan satu jenis tikus liar yang dinamakan Gracilimus Radix.
Tikus liar ini pertama kali ditemukan pada tahun 2017 di Indonesia. Gracilimus Radix hidup di daerah dataran tinggi, dikenal dengan nama lain Slender Root Rat dan memiliki berat sekitar 40 gram. Menurut para peneliti, tikus ini sangat berbeda dengan tikus pada umumnya, diperkirakan berasal dari genus lain.
Melihat bentuknya dari foto memang tampak mengerikan, tapi kalian tidak perlu merasa takut. Hewan ini adalah spesies semut baru yang diberi nama Pheidole Drogon. Ya, nama yang sama dengan naga api yang ada di serial televisi Amerika, Game Of Thrones. Menariknya, spesies semut baru ini ternyata ditemukan di daerah Papua Nugini.
Pheidole Drogon merupakan semut yang unik. Spesies semut ini seperti memiliki duri tajam di bagian punggung dan bahu mereka. Seakan duri ini adalah senjata pamungkas Pheidole Drogon untuk bertahan dari serangan predator. Menurut para peneliti, duri di tubuh Pheidole Drogon adalah seperti otot yang membantu sang semut untuk menopang kepala mereka yang luar biasa besar dan berat.
Dunia serangga sangatlah besar, saking besarnya, tidak semua serangga berhasil diidentifikasi asal usulnya. Salah satu serangga unik ternyata ada yang berhasil ditemukan pada tahun 2017. Serangga ini diberi nama Eulophophyllum Kirki. Yang membuat hewan ini semakin menarik untuk dibahas adalah, serangga ini ditemukan di Borneo, sebuah pulau besar di Malaysia.
Perlu kalian ketahui, Eulophophyllum Kirki adalah termasuk serangga tonggeret. Serangga ini ditemukan secara tidak sengaja oleh para peneliti di Borneo. Saat itu, para peneliti melakukan perjalanan untuk mencari tarantula dan ular. Tanpa disengaja, mereka malah bertemu dengan serangga berbentuk seperti daun dengan warna yang sangat mencolok. Eulophophyllum Kirki betina memiliki warna kombinasi merah-hijau yang lebih mencolok ketimbang jantan.
Dari sekian banyak serangga, tidak ada serangga yang lebih menyebalkan daripada lalat. Lalat adalah sumber penyakit, serangga ini memiliki banyak jenis dimana masing-masing jenis membawa penyakit yang berbeda-beda. Meski termasuk serangga yang merugikan, tetap kita perlu mempelajari hewan satu ini.
Di tahun 2017, sebuah fosil lalat berumur 50 juta berhasil ditemukan di Republic, Washington. Lalat ini memiliki sepasang mata yang sangat besar. Lalat bermata besar ini dimasukkan dalam kategori lalat kepala besar, Pipunculidae. Lalat berkepala besar Pipunculidae memiliki menu makanan utama serangga pemakan daun,
Melihat bentuk hewan ini yang sangat aneh, ingatkah kalian dengan sesuatu? Bentuk hewan ini bila kalian pikir-pikir lagi, ternyata memiliki kemiripan bentuk dengan topi seleksi yang ada pada film Harry Potter. Topi tersebut digunakan untuk menyeleksi siswa baru akan masuk ke kamar mana. Karena memiliki bentuk yang sama dengan topi tersebut, hewan ini diberi nama Eriovixia Gryffindori.
Eriovixia Gryffindorid merupakah salah satu jenis laba-laba baru yang ditemukan pada tahun 2017. Laba-laba ini pertama kali ditemukan di Karnataka, India. Ditemukan oleh 3 orang, Javed Ahmed, Rajashree Khalap, dan Sumukha Javagal. Laba-laba Eriovixia Gryffindori diselimuti dengan bulu berwarna putih dan kuning.
Sebagian besar dari kalian pasti tahu dengan hewan kaki seribu. Hewan yang mirip dengan cacing ini memiliki bentuk yang sangat menjijikan bahkan menyeramkan bagi beberapa orang. Meski demikian, kaki seribu bukanlah hewan yang mengerikan seperti yang kalian duga. Memang mereka memiliki kelenjar racun, tapi racun mereka tidaklah berbahaya bagi manusia.
Di sebelah selatan di seboah goa dekat Pegunungan Sierra Nevada, California, Amerika, berhasil ditemukan satu spesies kaki seribu, spesies kaki seribu tersebut dinamakan Illacme Tobini. Kaki seribu ini memiliki 414 kaki, tidak memiliki mata, 200 kelenjar racun, dan 4 penis. Illacme Tobini diperkirakan bisa menambah panjang ukuran tubuhnya selama mereka hidup.