Jika seseorang berhasil menemukan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan, maka barulah orang tersebut dianggap sebagai seorang ilmuwan. Untuk membuktikan penemuannya, seorang ilmuwan terlebih dahulu harus melakukan serangkaian uji coba untuk mengungkapkan bahwa teori atau penemuannya terbukti. Namun sayang tidak semua ilmuwan bernasib mujur. Ada sejumlah ilmuwan yang terpaksa harus cidera dan bahkan ada yang sampai kehilangan nyawanya dikarenakan penemuannya sendiri. Siapa sajakah ilmuwan tersebut? Simak daftar berikut ini.
Apa kalian masih ingat dengan unsur kimia yang ada di tabel periodik? Kira-kira kapan kalian mendapatkan pelajaran tersebut? Sejumlah unsur kimia seperti oksigen, molibdenum, tungsten, mangan, serta klorin, semua unsur kimia itu ditemukan oleh seorang ilmuwan yang bernama Carl Scheele. Scheele adalah seorang ahli kimia jenius yang sudah sangat sangat terkenal.
Setiap menemukan suatu hal yang baru, Scheele punya kebiasaan unik yaitu melakukan tes seperti mencium atau merasakan hasil temuannya tersebut. Pernah ia mencoba merasakan hidrogen sianida. Beruntung Scheele masih selamat. Keberuntungan Scheele sirna ketika dia keracunan merkuri. Keracunan logam merkuri berat membuat Scheele harus menutup usianya di umur 44.
Jean Francois adalah seorang guru fisika dan juga kimia yang sangat tertarik tentang penerbangan. Di tahun 1783, dirinya melihat balon udara pertama yang diterbangkan ke udara. Seketika itu pula semangat Francois untuk melakukan penerbangan langsung muncul. Francois terlibat dalam beberapa uji coba penerbangan menggunakan domba, ayam, dan juga bebek. Meski percobaan menggunakan hewan berhasil, percobaan tersebut tidak membuat Francois puas.
Hingga akhirnya Francois memutuskan untuk melakukan penerbangan menggunakan balon udara seorang diri. Francois mencoba melakukan penerbangan melakukan balon udara melintasi English Channel ,adalah badan air yang menjadi pemisah antara Selatan Inggris dengan Utara Perancis. Sayang perjalanan itu menjadi perjalanan terakhir Francois. Tiba-tiba balon udara yang dinaikinya kempes ketika mencapai ketinggian 4575 meter. Francois jatuh kemudian meninggal dunia.
Ilmuwan berikutnya adalah seorang penemu Skotlandia sekaligus penulis. Dia adalah Sir David Brewster. Salah satu penemuan Brewster adalah sebuah mainan yang bisa membuat anak-anak bahagia pada saat itu. Penemuan tersebut diberi nama kaleidoskop.
Sudah merupakan hal wajib apabila seorang ilmuwan melakukan uji coba dengan hasil penemuannya. Hal itulah yang dilakukan oleh Brewster. Di tahun 1831, Brewster melakukan sebuah uji coba menggunakan bahan kimia. Malang nasibnya, percobaan tersebut justru gagal dan hampir membuat matanya buta. Meski matanya bisa pulih, tapi matanya tidak benar-benar sembuh 100%. Gangguan mata tersebut terus mengganggunya sampai ia tutup usia.
Elizabeth Fleischman Ascheim merupakan seorang ilmuwan wanita yang terkenal di dunia. Dirinya rela melepas pekerjaannya sebagai penjaga buku demi bisa belajar mengenai ilmu tentang kelistrikan. Elizabeth menikah dengan seorang dokter bernama Dr Woolf, tidak lama setelah ibunya Elizabeth meninggal dunia. Woolf ternyata memiliki rasa ketertarikan dengan mesin x-ray. X-Ray merupakan sebuah penemuan baru oleh Wilhelm Conrad Rontgen.
Ketertarikan Elizabethj dan Woolf terhadap mesin x-ray begitu besar sehingga Elizabeth akhirnya membeli sebuah mesin x-ray. Bersama dengan suaminya, Elizabeth melakukan sejumlah uji coba berbahaya menggunakan mesin x-ray tersebut. Karena kurangnya perlindungan ketika melakukan eksperimen, Elizabeth akhirnya meninggal akibat terpapar sinar x-ray yang menyebabkan dirinya menderita kanker parah.
Pembakar Bunsen adalah salah satu penemuan yang ditemukan oleh seorang ilmuwan yang bernama Robert Bunsen. Bunsen merupakan seorang ilmuwan yang memilih untuk berkonsentrasi pada bahan kimia organik. Tapi siapa sangka bahwa bidang pilihannya tersebut malah membuat dirinya tertimpa bencana.
Percobaannya yang berkaitan dengan bahan kimia hampir membuat Bunsen kehilangan nyawa. Bukan hanya sekali, melainkan 2 kali Bunsen hampir meninggal akibat keracunan arsenik. Masih niat melanjutkan penelitiannya, Bunsen kehilangan penglihatan pada mata sebelah kanan akibat ledakan yang disebabkan oleh bahan kimia cacodyl sianida.
Tidak hanya dikenal memiliki mata-mata, Rusia ternyata memiliki sejumlah ilmuwan ternama. Salah satu ilmuwan ternama tersebut bernama Alexander Bogdanov. Bogdanov merupakan dokter, filsafat, ekonom, penulis fiksi ilmiah, dan revolusioner. Bogdanov memiliki obsesi besar terhadap bagaimana caranya untuk bisa awet muda. Hal itulah yang membuat ia melakukan uji coba dengan transfusi darah.
Uji coba transfusi darah yang dilakukan Bogdanov berhasil. Dirinya berhasil mencegah kebotakan dan meningkatkan penglihatannya. Hasil tersebut diperoleh ketika dirinya telah melakukan 11 kali transfusi darah. Sayang, transfusi darah yang dilakukan Bogdanov tidak disertai pengecekan kesehatan. Di tahun 1928, Bogdanov melakukan transfusi darah dari orang yang terinfeksi malaria dan TBC. Hasilnya? Bogdanov meninggal tidak lama kemudian.
Seorang pria Inggris brilian yang juga merupakan seorang ilmuwan dan ahli kimia. Davy yang mengambil bidang kimia, mendapatkan pekerjaan di sebuah toko obat. Tapi karena dirinya terlalu sering mengakibatkan ledakan, akhirnya Davy dipecat. Selain akrab dengan ledakan, Davy juga memiliki 1 kebiasaan buruk yaitu menghirup gas kimia.
Tapi kebiasaan buruknya tersebut malah membantunya dalam menemukan sifat anestesi dari oksida nitrat. Kebiasaan buruk tersebut jugalah yang membuat Davy hampir membunuh dirinya sendiri di sejumlah percobaan. Keracunan dalam jangka waktu yang lama membuat Davy mengalami cacat. Sepanjang sisa hidupnya, Davy harus menderita gangguan penglihatan akibat ledakan nitrogen triklorida.
Di awal tahun 1900an, radium dipercaya memiliki nilai yang lebih tinggi daripada emas atau platinum. Radium atau radon yang dicampur air dipercaya bisa menghasilkan ramuan ajaib yang bisa membuat manusia menjadi sehat dan memperpanjang umur. Ilmuwan yang menemukan Radium bernama Marie Curie. Curie menemukan Radium bersama dengan suaminya yang bernama Pierre.
Marie Curie adalah orang pertama yang berhasil menerima 2 penghargaan nobel dalam 2 bidang ilmu pengetahun yang berbeda yaitu fisika dan kimia. Curie bersama suaminya mempelajari tentang terapi radiasi. Terpapar radiasi secara terus menerus membuat Curie menderita leukemia. Curie menghembuskan nafas terakhir pada tahun 1934.
Sebenarnya agak tidak pantas apabila kita senang dengan rusaknya penglihatan Sir Humphrey Davy. Tapi, berkat ketidaksanggupan Sir Humphrey Davy melanjutkan penelitian, Michael Faraday lah yang melanjutkan penelitian yang ditinggalkan olehnya. Melanjutkan penelitian yang ditinggalkan oleh Sir Humprey, Faraday berhasil menemukan hasil penting di bidang elektromagnetik.
Sayang Faraday mengalami nasib sial yang sama dengan yang dialami ilmuwan sebelumnya yaitu Sir Humphrey Davy. Faraday harus mengalami kerusakan mata akibat ledakan nitrogen klorida. Sepanjang sisa hidupnya, Faraday harus menjalani hidup yang tersiksa akibat keracunan bahan kimia.
Tidak ada yang menyangka ya bahwa ilmuwan terkenal Galileo pernah mengalami nasib sial ketika melakukan penelitian. Orang mengenal Galileo sebagai seorang ilmuwan yang menemukan teleskop. Berkat teleskop buatannya, mata banyak orang menjadi terbuka dan bisa melihat objek di luar angkasa.
Tidak hanya kita saja yang penasaran dengan keadaan di luar angkasa. Galileo juga memiliki rasa penasaran yang besar terutama pada matahari. Dengan menggunakan teleskop penemuannya, Galileo menghabiskan sebagian besar waktunya dengan menatap matahari. Akibat terus menerus melihat matahari, retina mata Galileo mengalami kerusakan parah. Kerusakan retina yang dialami olehnya hampir saja membuat dirinya buta total.