10 Hal Yang Rasanya Mustahil Terjadi Di Jakarta

Menjadi kota metropolitan membuat banyak hal bisa terjadi di Jakarta. Tapi dari sekian banyak hal yang bisa terjadi, ada sejumlah hal yang dirasa mustahil untuk bisa terjadi di Jakarta. Jika hal tersebut bisa sampai terjadi, mungkin banyak orang yang akan terkejut dan menganggap bahwa ini bukanlah kota Jakarta, tidak mungkin kota Jakarta bisa menjadi seperti ini. Berikut ini adalah 10 hal yang mustahil untuk terjadi di kota Jakarta.

10. Bebas Asap Rokok

Sudah sering kita lihat sepanjang hari orang-orang merokok. Bukan hanya merokok di sembarangan tempat, asap rokoknya terkadang dihembuskan sembarangan. Yang lebih parahnya lagi adalah puntung rokok dibuang di sembarangan tempat. Padahal puntung rokok yang tidak dimatikan apinya bisa menimbulkan kebakaran.

Akan menjadi suatu hal yang amat mustahil rasanya jika Jakarta tiba-tiba bisa bebas dari asap rokok. Bahkan di hari tanpa rokok sedunia yang jauth pada tanggal 31 Mei saja kita masih bisa melihat banyak orang merokok. Andaikan saja Jakarta bisa benar-benar bebas tanpa asap rokok, udara pasti bisa terasa lebih segar. Tapi hal itu mustahil terjadi bukan?

9. Bebas Korupsi

Korupsi yang terjadi di kota Jakarta ini nampaknya sudah sangat mengakar. Dari level masyarakat sampai dengan pejabat pemerintah, tidak ada yang bisa lolos dari jerat korupsi. Meski sudah tahu bahwa hal ini haram untuk dilakukan, tapi tetap saja banyak orang yang melakukan korupsi. Dengan berbagai alasan mereka gunakan untuk membenarkan tindakan mereka. Lalu bagaimana jika korupsi benar-benar hilang di Jakarta?

Kita memang bisa saja bermimpi akan kota Jakarta yang bebas dari korupsi. Tapi mimpi tersebut sangat mustahil terjadi mengingat betapa nikmatnya hasil korupsi yang didapat. Demi memnuhi ego dan kebutuhan diri sendiri, seseorang rela mengorbankan orang lain. Dengan tidak adanya hukum yang tegas dan juga rasa kesadaran diri, sangat sulit rasanya mewujudkan Jakarta yang bebas korupsi.

8. Tidak Ada Pengamen

Bagi kalian yang sering naik kendaraan umum pasti sering menjumpai hal ini. Ya, apalagi jika bukan pengamen. Tidak hanya muncul di kendaraan umum, para pengamen seringkali muncul di setiap lampu merah. Tidak hanya sekedar bernyanyi menghibur penumpang, tapi mereka juga berharap ada penumpang baik hati yang berniat memberikan sejumlah rejekinya pada mereka.

Terlepas bagaimana cara mengemis, ada yang sopan dan ada yang kasar, kita pastinya mengharapkan bahwa suatu saat para pengemis ini bisa menghilang dari Jakarta. Bukan hal yang tidak mungkin bahwa nantinya akan ada tempat atau lapangan pekerjaan yang bisa mempekerjakan mereka daripada harus mengamen di pinggir jalan. tapi tampaknya hal tersebut hanya bisa menjadi mimpi.

7. Menonton Pertandingan Bola Tanpa Rusuh

Belum lama ini dunia sepakbola di Indonesia tercemar karena terjadi kerusuhan yang terjadi antara aparat penegak hukum dengan suporter sepakbola the Jakmania. Kerusahan yang memakan korban jiwa ini menjadi sebuah pukulan telak bagi Indonesia terutama fans The Jakmania yang berasal dari Jakarta. Bukannya memberikan dukungan pada tim, justru mereka malah membuat kerusuhan.

Lupakan siapa yang memulai pertikaian lebih dahulu, seharusnya kerusuhan ini tidaklah terjadi. Ini bukan kali pertama kerusuhan di dunia sepakbola terjadi. Apakah tidak bisa kita menikmati indahnya sepakbola yang damai. Memang mustahil rasanya jika kita bisa menikmati pertandingan sepakbola tanpa rusuh jika masyarakatnya tidak bisa menahan emosi.

6. Jalanan Sepi

Jakarta sudah dikenal sebagai kota metropolitan yang tidak pernah lepas dari kemacetan. Sempitnya jalanan dan banyaknya masyarakat yang berkendara menggunakan kendaraan bermotor membuat jalan di Jakarta selalu ramai dan macet. Sangat menyenangkan rasanya jika sekali saja jalan di Jakarta bisa benar-benar sepi dari kendaraan bermotor.

Sangat mustahil memang bila mengharapkan jalan di Jakarta bisa bebas macet kecuali di saat lebaran tiba. Tapi terkadang lebaran juga tetap terjadi kemacetan, hanya saja kemacetannya sedikit bergeser ke jalan tol. Setelah lebaran berakhir, kita harus kembali lagi berjuang lolos dari kemacetan di jalanan.

5. Turun Salju

Indonesia terletak di garis Khatulistiwa sehingga membuat negara kita ini hanya memiliki 2 musim yaitu musim panas dan musim dingin. Meski banyak dari kita yang berharap akan turunnya salju, hal tersebut sangat mustahil untuk terjadi. Bahkan sampai kapanpun juga tidak mungkin rasanya Indonesia atau lebih tepatnya Jakarta bisa turun salju.

Sebagi ganti salju, Jakarta pernah dilanda dengan hujan es. Hal tersebut tentunya tidak seperti yang kita harapkan. Kita ingin Jakarta turun salju, bukannya hujan es yang malah membuat kita harus melindungi kepala karena banyaknya es yang jatuh dari langit. Jadi bagi kalian yang ingin merasakan salju, kalian harus pergi ke luar negeri.

4. Harga Tanah Murah

Seiring berjalannya waktu, kita semakin dipusingkan dengan biaya hidup yang semakin naik. Bukan cuma barang kebutuhan hidup, pajak, dan bahkan harga tanah juga semakin mahal. Padahal jumlah penduduk Jakarta kian hari kian bertambah. Pertambahan ini membuat kebutuhan akan tempat tinggal juga semakin tinggi. Tapi sayang harga tanah juga ikut melambung.

Bertambahnya penduduk dan semakin sedikitnya lahan membuat harga tanah kini semakin bertambah tinggi. Berbeda dengan jaman dulu ketika harga tanah masih murah. Sekarang, harga tanah sudah semakin tinggi. Mungkin banyak dari kalian yang berharap harga tanah saat ini bisa seperti dulu, tapi itu sangatlah mustahil.

3. Sungai Bersih

Pernah kalian berharap Jakarta bisa bebas banjir? Jawabannya pasti iya. Tapi hal tersebut mustahil terjadi apabila kondisi sungai di Jakarta saja masih penuh dengan sampah. Sungai yang penuh sampah tidak akan bisa membuat air mengalir dengan baik. Dan akhirnya ketika musim hujan tiba, banjirpun tidak bisa dihindari.

Meski sudah ada beberapa sungai yang telah dibersihakan oleh pemerintah kota, tapi kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai maish sangat kurang. Masih ada saja warga yang membuang sampah sembarangan. Ketika banjir sudah datang, yang disalahkan pada pemerintah yang tidak becus mengurus sungai di Jakarta. Jika masyarakat seperti masih terus ada, mustahil rasanya Jakarta bisa bebas banjir apalagi memiliki sungai yang bersih.

2. Tertib Lalu Lintas

Siapa sih yang tidak ingin Jakarta menjadi kota yang tertib berlalu lintas? Jika ditanya apakah mau Jakarta tertib lalu lintas, semua orang pasti menjawab mau. Tapi apakah mereka siap mentaati peraturan lalu lintas tersebut? Semua akan terdiam. Jika ingin tertib, tentunya harus dimulai dari sendiri. Bukan justru menunggu adanya polisi baru taat.

Lawan arus, tidak menggunakan helm, berhenti tidak di belakang garis, menerobos lampu merah, menaiki trotoar, tidak menyeberang pada tempatnya. Itu hanya seberapa hal yang sering dilakukan oleh orang-orang. Dengan berbagai macam alasan, mereka membenarkan aksi mereka. Kalian yang ingin tertib tapi tidak mau taat, lebih baik buat kota sendiri dimana kalian bebas melakukan apapun yang kalian suka.

1. Tepat Waktu

Inilah hal yang paling mustahil dilakukan oleh orang-orang Jakarta. Entah apa susahnya berusaha untuk datang tepat waktu. Jika kalian ingin dihargai oleh orang, cobalah untuk hargai orang lain dengan datang tepat waktu. Kebiasaan tepat waktu harusnya sudah dididik semenjak kecil. Karena jika sudah dewasa, sulit rasanya menghilangkan kebiasaan ngaret.

Perlu kalian semua tahu bahwa waktu sangatlah berharga, jadi jika kalian bisa tepat waktu, sudah menjadi nilai tambah bagi kalian. Alasan macet atau kesiangan sebenarnya sudah tidak bisa ditolerir. Seberapa lama kalian tinggal di Jakarta? Seharusnya kalian tahu kalau Jakarta itu kota macet, jadi usahakan datang lebih awal.